Langsung ke konten utama

HARI KE-15 LATSAR CPNS DOSEN: WHOLE OF GOVERNMENT

WHOLE OF GOVERNMENT
Drs. I Wayan Mudita, M.Par

Suasana pembelajaran WOG


Indonesia merupakan salah satu negara yang luas, memiliki banyak pulau, suku, agama, keyakinan, adat istiadat, bahasa, budaya, kesenian, karakteristik dan lain-lain. Itulah sebagian alasan mengapa kita perlu menerapkan konsep Whole of Government (WOG).  Keragaman berpeluang melahirkan diintegrasi bangsa. Di samping itu luasnya geografis daerah dapat melahirkan ego sektoral dan ego kultural yang berupaya untuk saling mengalahkan. Mentalitas sempit yang lebih mementingkan sektor masing-masing bisa terus menguat manakala perekat antar sektor melemah. Dengan demikian kita perlu menerapkan whole of government.

Materi WOG dimaksudkan untuk memberikan fondasi dan nilai fundamental kepada ASN mengenai pentingkan merumuskan tujuan, bersama, menyiapkan upaya-upaya bersama (kolaborasi lintas sektor) dalam mencapai tujuan umum serta menciptakan perekat kebangsaan yang kuat. Kolaborasi merupakan salah satu kegiatan untuk mengintegrasikan, menyatukan, menyamakan beberapa kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik yang sama secara efektif dan efisien. Contohnya SAMSAT (sistem administrasi manunggal satu atap). Contoh lain program yang sudah menerapkan WOG adalah pelayanan terpadu semua layanan masyarakat yang dikenal dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

WOG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait denagn urusan-urusan yang relevan. Beberapa negara yang sudah lama menerapkan WOG adalah China, Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru.

WOG menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektroral, dengan menggunakan pendekatan formal dan informasl serta bertujuan untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Mengapa WOG penting karena dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Eksternal didasarkan pada harapan masyarakat, good govenrment, new public polices, dan MDGs. Adapun faktor internal terkait dengan keragaman bangsa. Pendekatannya denagn menciptkana solusi yang berkelanjutan, meningkatkan efektivitas, dan menyelesaikan permasalahan dari berbagai aspek.
Suasana Pembelajaran WOG

Prinsip dari WOG adalah adanya kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, melibatkan seluruh aktor yang ada dalam sistem pemerintahan. Ciri-ciri WOG meliputi terpadu, tujuan bersama, pelayanan publik, lintas sektor, pengembangan kebijakan yang dilakukan antar sektor.

Beberapa manfaat dari penerapan WOG diantaranya adalah meningkatkan dan membangun akuntabilitas, efisien, sharing informasi, lingkungan kerja, daya saing, akumulasi, dan koherensi kebijakan. Manfaat lainnya adalah menurunkan /mengurangi biaya, pemborosan, duplikasi pekerjaan, inkonsisten kebijakan dan waktu penyelesaian layanan terpadu. Keuntungan lainnya adalah outcomes focussed, boundary spanning, enabling, strengthening prevention.

WOG dilakukan dalam sistem kelembagaan nasional/daerah, sistem koordinasi (penyertaan, dialog, joint planning), integrasi (joint working, joint venture, satelit), kedekatan dan pelibatan (aliansi strategis, union, dan merger) dsb, dan SDM, mindset, culture set dan sebagainya.

Praktik WOG diantaranya penguatan koordinasi antar lembaga, antara sektor lembaga. Cara lainnya adalah mengurangi jumlah kelembagaan agar lembaga lebih efektif dan efisien. Berikutnya dengan membentuk lembaga koordinasi khusus seperti di menteri koordinasi. Dan koalisi sosial.

Tantangan dalam rapktek WOG diantaranya kapasitas dan kompetensi SDM tidak sama antara instansi, perbedaan nilai dan budaya organisasi, dan kepemimpinan.


Beberapa praktek WOD dalam pelayanan publik, diantaranya pelayanan administratif (KTP, KK, akta lahir, dll), pelayanan jasa (telfon, air, listrik, asuransi dll), pelayanan barang (jalan, jembatan, perumahan, dan pelayanan regulatif (aturan, kebijakan dll).

Beberapa alasan mengapa WOG sulit diterapkan diantaranya komunikasi yang tidak tuntas, tidak ada kepemimpinan yang kuat dalam koordinasi, tidak punya informasi yang lengkap dan akurat, tidak bisa berpikir komprehensif dan visioner, hanya fokus pada urusan sendiri, keengganan untuk berinteraksi dengan orang dari instansi lain, merasa tidak butuh orang (instansi) lain, tidak ada kepercayaan antar orang (instansi) dan lain-lain.

Bagaimana prasyarat penerapan WOG yang baik, diantaranya budaya dan filosofi (menggabungkan dan adaptasi nilai WOG dengan culture yang ada agar tidak ada shock culture), cara kerja yang baru (perlu ada kepemimpinan yang berbagi antar sektor), akuntabilitas dan insentif, cara baru pengembangan kebijakan dan mendesain program dan pelayanan collagate approach.


Sumber: Modul Latsar Whole of Government 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste