Oleh : Ence Surahman Memiliki profesi sebagai seorang public speacker, seperti trainer, fasilitator, guru, master of ceremony, dan aktivitas lain yang serupa lainnya, hal penting yang harus di pahami adalah ilmu psikologi pihak orang yang menjadi lawan bicara kita. Seberapa pentingkah? Jabwannya sangat penting ketika anda masih mau jadi pembicara yang dianggap. Kok bisa begitu? Ya kita rasakan sendiri saja, ketika kita jadi pembicara atau ketika ngobrol dengan seorang teman, kemudian kita menemukan mimic muka atau sikap lawan bicara kita yang seolah sudha tidak peduli lagi dengan apa yang kita bicarakan, maka otomatis kita akan merasa begitu kecewa, atau mungkin berpikir sia-sia, ngapain ngomong, kalau nggak dianggap. Maka pemahaman kita tentang respon lawan bicara harus benar-benar kita kuasasi secara sempurna. Berikut ini beberapa fenomena yang menunjukan respon yang kurang baik dari audiens atau lawan bicara kita, dan bagaimana cara menanggula
Blog ini berisi cerita perjalanan seorang pemuda dari desa yang menjadi dosen di Universitas Negeri Malang (UM), dan baru saja menyelesaikan program doktornya di National Tsing Hua University (NTHU) Taiwan.