Oleh: Jaisyurrahman
sumber gambar: http://rimbamalaysia.blogspot.com
Pernahkah Anda berpikir mengapa kijang
begitu gesit dalam berlari, konon para ahli mengatakan bahwa kijang adalah
hewan yang tergolong pelari cepat (sprinter). Kirang yamg hidup di hutan rimba
pada awal kelahirannya tidak langsung dapat berlari kencang sebagaimana
kijang-kijang dewasa. Namun ekosistemalah yang membentuk mereka demikian.
Setiap waktu kijang berada dalam suasana kompetisi, kalau ia yang tidak menang
maka lawannyalah yang jadi pemenangnya.
Kijang berpacu waktu dengan dengan singa,
harimau dan hewan pemangnya yang lain. Hal yang sangat sederhana, coba Anda
bayangkan, apa jadinya jika kijang tidak memiliki hewan pemangsanya? Jawaban
yang paling logis adalah kijang tidak akan bisa lari cepat, mengapa? Karena ia
tidak perlu membela diri dalam hidupnya, toh kalaupun bertemu dengan harimau,
ia tidak akan memangsanya, ketika bertemu dengan singa iapun tenang saja karena
singa adalah kawan hidupnya.
Namun karena adanya persaingan yang
mempertaruhkan jiwa dan raga, maka kijang secara alamiah menjadi hewan yang
gesit, ia menjadi hewan yang senang bekerja keras dan selalu waspada. Karena ia
menyadari bahwa dirinya ada dalam pantauan para pemangsanya. Dan ia sangat
sadar, seandainya ia malas-malasan dalam hidupnya, maka nyawanya tidak akan
bertahan lama, eksitensinya hanya sebentar saja.
Contoh yang sederhana, ketika hewan tidak
memiliki pesaing dalam hidupnya adalah buaya, karena di habitatnya ia adalah
sanga raja, sang penguasa, sang pemangsa, maka ia merasa sangat percaya diri
bahwa tidak ada yang bisa mengalahkannya, ia merasa dirinya hebat karena tidak
adanya kompetitor. Akibatnya ia sangat malas, kerjaanya hanya berjemur dan
mencari makan. Setelah makan, maka ia akan menghabiskan waktunya dengan berdiam
diri. Kalaupun ia lari, pergerakannya sangatlah lambat.
Sekarang mari buka mata hati, bahwa
sesungguhnya hidup kita juga demikian, seseorang yang berpacu denagn waktu,
untuk mencapai target dan cita-citanya, serta
yang menyadari bahwa ia memiliki kompetitor, maka ia akan menjadi
pribadi yang dahsyat, gesit, kratif, inovatif, kerja keras, pantang menyerah,
senantiasa berpikir, bersikap waspada terhadap semua kemungkinan yang terjadi.
Mereakah para pemenang dalam hidupnya. Mereka menang karena telah bisa
menaklukan kemalasan dalam dirinya, mereka menang karena telah berani melakukan
perkara yang terbaik untuk diri dan orang-orang yang dicintainya. Mereka
menjadi pemenang karena didalam jiwanya terdapat asa yang bergejolak, ia
memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi.
Lalu bagaimana dengan diri kita, sudahkah
menyadari bahwa pada hakikatnya hidup kita adalah momentum perjuangan untuk
menjadi yang terbaik diantara yang baik, menjadi yang terhebat diantara yang
hebat, menjadi yang terdahsyat diantara yang dahsyat. Menjadi pemenang diantara
para kompetitor, adapun kompetitor yang saya maksud bukan saja orang lain,
melainkan waktu yang tersedia, peluang yang muncul, potensi diri yang ingin
segera di kembangkan.
Teruslah berkarya, jadilah yang terbaik
untuk diri Anda dan orang-orang disekitar Anda, berilah kebaikan dan manfaat
sebanyak-banyaknya untuk mereka. Jadilah yang bermakna dalam kehidupan Anda dan
orang-orang yang Anda cintai dan mencintai Anda, jangan biarkan diri Anda
bergerak lambat karena kemasalan, jangan biarkan diri Anda jatuh kedalam jurang
pesimistis, jangan biarkan Anda terhempas dari medan perjuangan, jadilah
pemenang, jadilah pahlawan dan jadilah yang paling banyak memberikan kebaikan.
Karena Anda hebat, karena Anda berbakat, karena Anda layak mendapatkan setiap
impian dan cita-cita Anda. Jangan pernah meremehkan kemampuan diri yang luar
biasa.
Bandung, 21 Mei
2012
Baiturrahman
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,