Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(One
day one inspiration article among ramadhan programes)
Gambar: http://image1.spreadshirt.com
Sebenarnya
inspirasi tulisan ini dari ceramah tarawih tadi malam, dalam pemaparan isi
ceramahnya ust menyinggung tentang ungkapan diatas, selanjutnya saya coba
maknai dan akhirnya dituliskan hingga bisa dibaca oleh sahabat semuanya, semoga
bermanfaat.
Alhamdulillah,
kita sudah melewati beberapa hari puasa di Ramadhan tahun ini, tentu kita
berharap setiap amal ibadah kita dibulan puasa senantiasa masuk dalam daftar
amal yang diterima dan diberikan balasan pahala yang berlipat ganda sebagaimana
janjiNya. Namun kita juga tidak bisa lengah begitu saja, karena sesungguhnya
orang mulia yang kita cintai yakni Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan kepada
kita bahwa tidak sedikit orang yang puasa tapi tidak mendapatkan apa-apa selain
lapar dan dahaga.
Hal
itu tidak jauh dari pepatah arab yang begitu manis didengar, yakni “berpuasalah
dengan puasanya ulat bukan puasanya ular”. Selintas mungkin ada yang bingung
dan bertanya-tanya mengapa harus begitu padahal keduanya sama-sama hewan. Namun
ternyata dibalik pepatah tersebut tersimpan pesan yang begitu dalam untuk kita
renungkan. Mari kita hayati dan maknai dengan hati kita.
Ulat,
hewan melata yang hampir semuanya bentuknya menakutkan, terutama saya sendiri
karena mungkin punya pobia dengan yang namanya ulat, jangankan untuk
menyentuhnya, hanya melihatnya saja sudah tidak bisa. Ulat memang hewan yang
menakutkan, tapi ternyata ulat menyimpan pelajaran yang begitu dalam untuk kita
sekalian, walaupun ketika hidupnya ulat adalah sosok perusak daun, perusan
kuncul-kuncul tumbuhan dan menjadi sosok yang menakutkan sekaligus menjijikan
bagi yang melihatnya, namun setelah melewati proses metamorfosis yang kita
ibaratkan sebagai proses puasanya ulat, akhirnya ia muncul menjadi pribadi yang
begitu menawan dan mengagumkan. Lihat saja kupu-kupu dengan segala keindahan
dan jenis warna serta bentuknya, ia menjadi hiasan ditaman dan ia memberikan
manfaat yakni untuk proses penyerbukan bunga-bunga. Sungguh pribadi yang begitu
mengesankan.
Berbeda dengan
ular, ketika ia lahir sudah dalam bentuk yang begitu, lalu setiap kali ia
melewati proses perubahan kulit yang diibaratkan puasanya ular, ketika ia
selesai puasanya, akhirnya ia muncul persis sama dengan wujud dan karakter
dirinya sebelum ia puasa, hanya berubah ukuran saja, awalnya perusak tetap
menjadi perusak, awalnya menakutkan dan menjijikan akhirnya ia hadir menjadi
sosok yang menjijikan dan menakutkan juga.
Sungguh rugi,
apabila shaum kita persis sebagaimana yang dianalogikan dengan puasanya ular,
namun kita amat benuntung apabila shaum kita sama hal dengan analogi shaumnya
ulat. Semoga puasa kali ini akan membuat kita hadir menjadi pribasi yang semakin baik, semakin
bermanfaat dan semakin indah dalam pandangan Allah juga dalam pandangan makhlukNya,
aamiin YRA.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,