Oleh : Ence Surahman Sehabis shalat subuh munggu pagi 28 April 2013, saya mulai mengemudikan kendaraan untuk tujuan pulang kampung ke Garut. Berhubung waktu masih cukup pagi, dan jalan masih luang dari pada pengendara, akhirnya saya bisa membawa motor dengan kecepatan rata-rata antara 60-80 km/jam. Bahkan sesekali sempat saya perhatikan spidometer saya yang sudah menunjukan angka 90 km/jam. Semangat riding competition saya terus membara terlebih ketika ada satu pengendara yang seolah-olah ia sedang mengajak saya untuk menunjukan siapakah rider sejati itu? Perjalanan Banjaran-Pangalengan yang berkelok menanjak menjadi lintasan debut mesin yang terus menderu. Hingga akhirnya saya berhasil mengepalkan tangan saya pertanda saya bisa sampai ke pangalengan lebih dulu. Rasa senang itu tidak bertahan lama, setelah kejaian yang mampu mengubah semuanya, ketika kecepatan menunjukan angka 65-70 km/jam. Tiba-tiba saya terpaksa harus menginjak rem depan belakang secara keras, hingga akhirn
Blog ini berisi cerita perjalanan seorang pemuda dari desa yang menjadi dosen di Universitas Negeri Malang (UM), dan baru saja menyelesaikan program doktornya di National Tsing Hua University (NTHU) Taiwan.