Oleh : Ence Surahman, S.Pd
Seri Inspirasi Spesial Lebaran
Pertama-tama saya ingin mengucapkan taqoballahumina waminkum, siyamana
wasiyamakum, taqobal ya karim, allahumaj’alna minal’aidzin walfaidzin mohon
maaf lahir dan batin. Semoga amal ibadah shaum kita sebulan penuh yang
telah kita jalani bersama diberikan balasan yang berlipat ganda, aamiin ya rabbal’alamin.
Sahabat, subhanallah ramadhan yang
Allah berikan untuk kita ternyata begitu banyak hikmah yang bisa kita nikmati,
salah satunya hikmah yang luar biasa dari proses ujian yang Allah berikan
kepada mereka yang shaum. Mengapa saya katakan bahwa proses shaum adalah ujian?
Bukti konkritnya jelas sekali, bahwa ternyata tidak sedikit orang yang tidak
shaum.
Lalu inspirasi apa yang bisa kita
resapi dari proses shaum yang telah kita lakukan? Mari kita simak cerita yang
dianalogikan dengan genting dan batu lantai. Pernah tahu proses pembuatan
genting dan batu yang biasa digunakan untuk menjadi alas dilantai? Baik lantai
indor ataupun outdor.
Genting kita ibaratkan mereka yang
menjadi shaum dengan baik, dan ia lulus dari ujian shaumnya, sementara batu lantai
kita analogikan dengan mereka yang tidak shaum dan mari kita ambil hikmahya
untuk jadi inspirasi dan motivasi kita menjalani kehidupan ini.
Kita lihat proses pembuatan genting,
ia terbuat dari tanah yang lembek/gembur dan tabi’atnya di jadikan jalan,
diinjak-injak oleh makhluk bahkan tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhalan. Setelah
tanah dikumpulkan cukup banyak kemudian ia diaduk dan diinjak-injak oleh
pembuatnya, setelah sekian lama diinjak-injak, ternyata ujiannya tidak shampai
disitu, kemudian dimasukan kedalam cetakan lalu di press hingga membentuk
menjadi genting yang masih basah.
Cukupkah sampai disitu ujian yang ia
terima? Ternyata tidak, setelah dipress dalam cetakan, genting basah itu lalu
di jemur dibawah terik matahari yang menyengat, sampai akhirnya genting basah
itu berubah menjadi kering, sungguh ternyata ia tetap sabar dengan perlakuan
yang diberikan, karena apa? Karena ia punya visi yang jauh kedepan.
Setelah dijemur hingga kering, lalu
ia dibakar dengan api yang menyala hingga iapun berubah menjadi bara yang
memerah, bahkan akhirnya ia pun harus ikhlas berubah warna yang awalnya
kecoklatan berubah menjadi warna yang orane kemerahan, tapi ia tetap tidak
bersombong diri karena ia memiliki visi yang ia yakini suatu hari ketika ia
sudah melewati setahap demi setahap proses ujian yang ia dapatkan.
Barulah setelah ia dibakar sampai
membara, akhirnya ia siap untuk ditempatkan sesuai dengan tabi’atnya dan visi
yang ia yakininya dari awal, yakni ia ditempatkan pada tempat yang paling
tinggi, dan ia memberikan banyak manfaat untuk orang dan semua barang yang ia
lindungi dibawahnya. Bahkan walaupun akhirnya ia terus dijemur untuk waktu
puluhan tahun, ia tidak mengeluh karena apa? Karena ia pernah mendapatkan ujian
yang jauh lebih berat dari ujian itu.
Berbeda dengan batu yang digunakan
sebagai alas lantai, awalnya ia terbuat dari bahan yang ditakuti oleh semua
orang, karena ia begitu keras dan biasanya tidak ada orang yang mengganggu
eksistensinya berbeda dengan tanah tadi, tapi setelah diproses akhirnya batu
itu ditempatkan dibawah dan ia akan tetap di injak-injak oleh siapapun
orang-orang yang melewati dirinya.
Sahabat yang baik hati, proses shaum
yang mungkin cukup berat kita jalani ternyata memberikan hasil yang insya Allah
jauh lebih dari sekedar yang ujian yang kita dapatkan, buktinya Rosulullah saw
pernah menyampaikan kepada kita “barangsiapa
yang shaum dibulan ramadhan dengan iman dan mengharapkan ampunan Allah, maka
akan diampuni dosanya yang telah lalu”. Subhanallah semoga kita mendapatkan
keutamaan tersebut.
Mungkin inspirasi diatas juga amat
terkait dengan ujian dan cobaan yang kita hadapi setiap hari, boleh jadi dari
dulu hingga saat ini kita masih diberikan tekanan oleh Allah berupa ujian yang
berat dan tiada henti, hingga boleh jadi kita pernah merasa putus asa, mari
yakinkan diri kita, ketika kita punya visi hidup yang jauh kedepan, maka
bersabarlah, bertawakallah, berusahalah dengan penuh ketulusan hati untuk
sampai mencapai tujuan tersebut.
Jangan patah arang, jangan patah
semangat, jangan sampai putus asa dan putus harapan, yakinkan hari esok akan
lebih baik ketika diri kita memiliki visi hidup yang baik dan berusaha sekuat
tenaga untuk mencapai visi tersebut. Yakinkan Allah tidak mungkin berbuat
dlolim kepada makhlukNya, adapun ketika didunia kita belum juga mendapatkan apa
yang kita inginkan, yakinlah insya Allah kelak diakhirat akan kita dapatkan, wallau’alam bishowab.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,