Oleh : Ence Surahman, S,Pd
Ahad, 1 September 2013 kemarin saya
dan ke-9 teman saya baru turun dari Gunung Cikurai Garut dalam rangka
menuntaskan program 5 gunung 5 tahun plus syukuran jadi sarjana. Perjalanan ke
Gunung Cikurai ternyata memang luarbiasa, kalau orang bilang perjalanannya
penuh dengan sensasi tanjakan berdarah-darah hehe terbilang lebay tapi memang
tracknya mantap dan saya rasa lebih keren dari track ke Gunung Ceremai.
Selepas turun gunung karena kebetulan saya
turun dan sampai di pos pemancar/pemberangkatan paling dulu dari teman-teman
yang lain dan itu berarti waktu istirahat saya lebih lama dari teman-teman yang
lain, akhirnya saya berinisiatif untuk memasak beberapa lauk untuk makan sore
tim, alhasil saya masah mie dan sarden dimasak secara terpisah.
Hehe ternyata semua masakan yang
saya masak kebanyakan garam dan akhirnya membuat lidah semua teman-teman yang
menikmati hidangannya merasakan sesuatu yang kurang pas, alhasil yang awalnya
pada semangat untuk makan akhirnya jadi pada berhenti sebelum hidangannya habis,
tentunya saya jadi kurang enak pada mereka dan itulah yang menginspirasi saya
untuk menulis tulisan ini.
Intinya walalupun sesuatu yang dalam
kadang yang wajar dna normal itu merupakan sesuatu yang nikmat, lezat dan
membahagiakan, namun ketika ia berlebihan dari kadar yang normal akhirnya
menjadi sesuatu yang baru yang tidak sebagaimana lazimnya.
Pantas saja Allah swt mengingatkan
kita dalam qur’an surat at-takatsur tentang perkara agar jangan
berlebih-lebihan, semuanya harus pada kadar kewajarannya dan untuk mencapai itu
maka memang harus tahu ilmu agar semua itu berada pada rel ketentuan dan aturan
yang seharusnya, wallahu’alam.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,