Oleh : Ence Surahman Gambar : http://www.radiomenarafm.com/kabar-menara/artikel-umum/463-mengenal-budaya-sunda.html Suatu hari kakek saya pernah mengungkapkan sebuah peribahasa Sunda, yang bunyinya kurang lebih “Ngelmu kasaluhureun, mere maweh kasahandapeun jeung silih ajenan kasasama”. Saat itu saya belum memahami maksud dari peribahasa tersebut, Cuma setelah beliau jelaskan akhirnya saya sedikit memahami maksudnya. Peribahasa tersebut rupanya amat tepat dengan kondisi masyarakat saat ini dimana sikap individualis sudah begitu ketara dan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, saling tolong menolong sudah mulai terkikis habis sejalan dengan cepatnya arus globalisasi dan masuknya paham serta budaya dari luar. Bukti konkrit yang mungkin bisa dilihat atau sudah sering ktia rasakan sehari-hari diantaranya tidak sedikit orang yang pelit berbagi ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan dalih untuk mendapatkannya juga pakai uang, maka bagi yang mau
Blog ini berisi cerita perjalanan seorang pemuda dari desa yang menjadi dosen di Universitas Negeri Malang (UM), dan baru saja menyelesaikan program doktornya di National Tsing Hua University (NTHU) Taiwan.