Langsung ke konten utama

KAJIAN AYAT AL-QURAN SURAT AL-ARAF AYAT 178-179

KAJIAN AYAT AL-QUR'AN

SURAT AL-A’RAAF AYAT 178-179

TENTANG SIFAT-SIFAT PENGHUNI NERAKA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Program Tutorial Mata Kuliah Dasar Umum Universitas Pendidikan Indonesia

Disusun Oleh:

Ence Surahman

NIM: 0800201

KONSENTRASI GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TAHUN 2008

BAB I

KATA PENGANTAR

Alquran sebagai kitab suci umat islam yang diturunkan Allah melalui perantara Nabi Muhammad SAW, merupakan petunjuk dan pedoman bagi umat manusia didunia dalam melaksanakan seluruh aspek kehidupannya agar sejalan dengan hakikat kemanuasiannya yang diperintahkan oleh Allah SWT. Tujuannya agar hidupnya menjadi terarah dan tetap menapaki jalur yang telah digariskan-Nya

Alquran merupakan kitab suci yang berisikan intisari kitab-kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya seperti Injil kepada Nabi Isa As, Tauret kepada Nabi Musa As, dan Zabur kepada Nabi Daud As. Dengan kesempurnaan yang dimilikinya maka Alquran diposisikan sebagai kitab yang terakhir yang Allah turunkan juga kepada Nabi terakhir.

Isi dan maksud wahyu dalam Alquran tidak akan dapat dipahami oleh manusia apabila manusia itu sendiri tidak belajar mengerti dan memahami isi kandungan di dalamnya, maka dari itu guna memahami isi dari kandungan Alquran baik itu tiap ayat, tiap surat, dan secara keseluruhan maka sengaja saya atas niat karena Allah dan juga sebagai prasyarat tugas akhir mengikuti program tutorial MKDU UPI saya mengkaji salah satu ayat dari 6.666 ayat dan 114 surat yang Allah turunkan dengan harapan simpulan hasil kajian yang saya lakukan ini akan memberikan manfaat secara langsung ataupun tidak langsung khusunya kepada saya sendiri juga kepada orang lain yang membaca hasil kajian ini.

“Tiada gading yang tak retak, dan kesempurnaan hanya milik Allah” begitu pula dengan kajian ayat yang saya susun ini, maka apabila pembaca sekalian menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan hukum sara’, kaidah penyusunan, ataupun hal lain yang dipandang tidak perlu maka saya harapkan kritik dan sarannya guna perbaikan karya ini dan juga karya-karya selanjutya.

Bandung, 28 Nopember 2008

Penyusun

Tujuan penyusunan

1. Mengkaji isi dan kandungan makna dalam ayat alquran

2. Memenuhi salah satu tugas akhir dari program tutorial

3. Menambah literatur dan bahan bacaan

4. Sebagai upaya da’wah

Manfaat penyusunan

1. Isi dan kandungan makna ayat yang dikaji akan dipahami

2. Tugas program tutorial akan terpenuhi

3. Litertur bacaan bagi pembaca akan bertambah

4. Upaya da’wah akan terlaksana

Sistematika penyusunan

BAB I

Kata pengantar

Tujuan

Manfaat

Sistematika

BAB II

Ayat dan terjemahannya

Asbabul nuzul ayatnya

Isi dan kandungan makna didalamnya

Kesimpulannya

BAB II

2.1 Ayat yang dikaji beserta terjemahannya

Ayat yang saya kaji adalah ayat yang terdapat dalam Alquran surat Al-A’raaf surat ke tujuh ayat ke-178-179. Yang wujud ayatnya sebagai berikut:

Terjemahan ayatnya:

“Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah; maka merekalah orang-orang yang rugi.

Terjemahan ayatnya:

Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi Neraka Jahanam kebanyakan dari Jin dan Manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS.Al-A’raf ayat 178-179)

2.2 Asbabul nuzul ayatnya

Setelah saya berikhtiar mencari buku-buku dan juga referensi yang mengupas tentang asbabun nuzul ayat yang saya kaji diatas hasilnya nihil, ternyata saya belum ditakdirkan untuk menemukannya, jadi mohon maaf yang hemdak saya sampaikan kepada semua pihak yang terkait dengan penyusunan kajian ayat ini, karena saya belum bisa menyisipkan asbabun nuzul ayatnya. Saya pikir dari pada saya memasukan ilmu yang salah maka lebih baik tidak saja. Tapi walaupun begitu saya mohon hal itu tidak menjadi penghalang kita untuk tetap mau mengkaji lebih dalam dari isi kajian ayat ini.

2.3 Isi dan kandungan makna didalamnya

Ayat tersebut diatas mengandung makna spiritual yang sangat mendalam dan perlu pemahaman mendalam untuk memahami isi kandungannya. Namun demikian saya coba jelaskan sesederhana mungkin agar para pembaca sekalian dapat memahami dengan mudah makna yang ada didalamnya. Setelah saya melakukan observasi konten melalui membaca tapsir qur’an dan mengkaji referen yang lainnya didapatlah isi sebagai berikut.

Pada ayat yang ke-178 Allah mengisaratkan kepada kita pesan informasi bagi kita bahwa:

1. Orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah maka mereka itu adalah orang yang akan ditunjukan jalan hidup yang harus dilaluinya, dan Allah sendiri yang akan menuntunnya. Petunjuk yang dimaksud sangat beragam jenisnya. Petunjuk Allah bisa berupa hidayah, kesadaran diri yang baik, akhlak yang mulia, kekuatan moral dan budi pekerti yang luhur, bisa juga nerupa mudahnya mencari rizki, kebahagiaan hidup baik itu secara pribadi ataupun keluarga, masyarakat, itulah sebahagiaan dari petunjuk hidup yang Allah berikan kepada makhluk-Nya yang Ia berikan petunjuk kepadanya. Sehingga manusia yang diberi petunjuk oleh Allah kebanyakan hidupnya selalu sederhana, zuhud (tidak terlalu memikirkan dunia tetapi hidupnya lebih di optimalkan untuk memersiapkan kehidupan akhirat). Sehingga dalam kegiatan kehidupannya pun sangat terlihat dengan selalu taat beribadah, baik kepada sesama manusia, dan selalu mementingkan kehidupan bersama dibanding kepentingan pribadinya dan seolah-olah dirinya hanya untuk mencari dan mendapatkan Ridho Allah SWT. Dan orang yang mendapat petunjuk ini adalah orang yang akan sangat beruntung baik didunia atupun diakhirat. Implikasinya didunia akan disenangi oleh sesama manusia dan kelak diakhirat akan ditempatkan disi Allah dengan balasan surga yang penuh dengan kebahagiaan hidup.

2. Orang-orang yang disesatkn oleh Allah maka hidupnya akan rugi. Maksud pemikirannya jangan sampai berpikir bahwa manusia yang sesat bukan karena disesatkan tanpa sebab oleh Allah namun sesatnya sseoang dikarenakan orang tersebut tidak pernah menghiraukan perintah Allah dalam artian orang tersebut telah menyekutukan Allah dan tidak mengakui akan kekuasaan Allah maka sebab kekufurannya itu Allah menyesatkan orang itu dari jalan-Nya, sehingga orang itu tidak lagi mendapat petunjuk dari-Nya dan secara otomatis orang tersebut akan rugi baik itu didunia maupun diakhirat. Dengan implikasi didunia tidak akan disenangi oleh sesama manusia melainkan akan dijauhi dan kelak diakhirat akan masuk kedalam Neraka yaitu seburuk-buruknya tempat kembali. Naudzubilahhimindzalik.

Pada ayat yang ke-179 Allah mejelaskan tentang ciri-ciri penghuni Neraka Jahanam, sebagai mana diuraikan berikut ini:

Pada kenyataannya penghuni neraka jahanam itu adalah terdiri dari bangsa jin dan manusia, kalau syetan sudah tentu mereka akan masuk kedalam neraka karena merekan telah dikutuk oleh Allah. Pertanyaan kita menyikapi ayat tersebut adalah “ mengapa manusia yang dikatakan makhluk yang paling sempurna seperti yang Allah wahyukan dalam Q.S,At-tiin ayat 4 yang artinya “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam wujud yang sebaik-baiknya” bisa-bisanya masuk kedalam neraka? Jawabannya ada pada lanjutan kalimatnya, dalam ayat tersebut diterangkan bahwa manusia dan jin yang akan dimasukan kedalam neraka jahanam itu adalah mereka yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø Mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah),

Ini adalah salah satu cirri mereka yang akan mendiami neraka jahanam, dan sifat seperti ini saat ini sudah sangat banyak terlihat pada diri manusia. Mereka tidak pernah menggunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah melainkan mereka isi hatinya dengan mempertebal dinding sifat-sifat tercelanya, padahal jika kita perhatikan salah satu hadist nabi yang artinya “ada segumpal daging yang apabila hati itu bersih maka bersih pulalah ia dan sebaliknya jika segumpal daging itu kotor maka kotor pulalah diri orang itu”. Hal ini menjelaskan kepada kita untuk selalu menjaga kesucian hati kita yaitu salah satu caranya dengan memahami ayat-ayat Allah, maka insya Allah apabila hati kita diisi dengan hal tersebut maka hati kita pun akan selalu di lindungi oleh Allah dan manusia itu akan selalu memunculkan aura yang baik dalam kehidupannya. Maka kita pun yang merasa ingin menjadi manusia yang baik sesuai dengan keinginan Allah maka kita harus menyibukan diri kita untuk memahami ayat-ayat Allah. Ayat-ayat Allah yang dimaksud meliputi Ayat-ayat yang tertulis contohnya Al-quran, hadist nabi, dan ayat yang tidak tertulis seperti hakikat kehidupan, hakikat takdir, penciptaan alam semesta dsb.

Ø Mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),

Mata adalah salah satu nikmat yang allah berikan kepada kita karena dengan mata kita akan bisa melihat dunia dan menikmati akan maha megahnya ciptaan Allah. Namun mata juga bisa menjerumuskan kita kedalam neraka Jahanam apabila kita tidak bisa memanfaatkan mata kita untuk hal-hal yang baik menurut Allah sebagai penciptanya. Dan alternatifnya agar kita terhindar dari neraka jahanam akibat mata kita maka mata kita harus kita pergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasan Allah, karena dengan demikian maka kita akan menyadari betapa dahsyatnya semua ciptaan Allah dan dengan demikian kita akan semakin sadar diri dengan kekurangan kita sehingga selamanya kita akan selalu memuji syukur akan nikmat yang telah di anugerahkan-Nya kepada kita. Begitu pun dalam prakteknya jangan sampai mata kita, kita gunakan untuk melihat apa yang tidak seharusnya kita lihat yang hanya akan membuat madhorot bagi kita. Dengan demikian kita akan terhindar dari pedihnya siksa neraka jahanam.

Ø Mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah).

Nikmat yang satu ini pun apabila tidak kita gunakan untuk hal-hal yang baik saja yang sesuai dengan yang Allah perintahkan maka telinga pun bisa menjadi media pengantar kita menuju neraka jahanam yang sangat pedih siksaannya itu. Lalu bagaimanakah agar kita terhindar dari siksa neraka alasan telinga kita? salah satu caranya adalah kita harus selalu menggunakan telinga kita hanya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah seperti mendengarkan orang yang sedang membaca Al-qur’an, mendengarkan yang ceramah. dan mendengarkan orang-orang yang selalu berdzikir dan memuji-Nya. Maka dengan begitu insya Allah kita akan selamat dari jeratan api neraka jahanam.

Ø Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.

Mereka yang seperti dijelaskan diatas perilaku dalam kehidupannya tidak jauh berbeda dengan binatang ternak yang tidak mempunyai akal pikiran seperti manusia, dan jika sampai kita seperti itu maka celaka dan rugilah kita. Karena kita sudah dilebihkan dengan diberikannya akal pikiran namun kitanya tidak bisa memanfaatkan nikmat tersebut.

Ø Mereka itulah orang-orang yang lalai

Salah satu indikasi penghuni neraka jahanam itu adalah mereka yang lalai, lalai disini maksudnya adalah lalai dalam melaksanakan perintah Allah, sungguh sangat rugi orang yang seperti itu dan semoga kita terhindatr dari sifat tersebut. Dan cara untuk menghindarkannya ialah kita harus mempunyai semangat yang luar biasa untuk tetap istiqomah berada dijalan yang Allah perintahkan yaitu dengan iman, islam dan ihsan yang sempurna, semoga kita bisa menggapai ridho-Nya, amin.

2.4 Kaitan kandungan ayat dengan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Pada dasarnya jika dilihat dari esensi ayat yang saya kaji ini tidak begitu memiliki hubungan erat secara kuat dengan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, namun saya berkesimpulan lebih kepada profesi kita yang nantinya akan menjadi figur bagi para siswa yaitu kita akan menjadi guru. Maka kaitannya jangan sampai kita tidak mengamalkan kandungan isi dalam ayat diatas seperti kita harus selalu memberikan contoh dan tauladan yang baik kepada semua siswa, karena dengan begitu kita akan menjadi orang yang diberikan petunjuk oleh sang kholiq dan dengan begitu hidup kita akan selalu terarah dan dengan terarahnya hidup kita maka kita akan dengan mudah menemukan jalan menuju pencipta kita. Apalagi saat ini dengan berkembang pesatnya teknologi maka akan menambah deretan godaan kehidupan kita dan bisa dibayangkan apabila kita tiak mengamalkan isi dari ayat yang dikaji diatas.

2.5 Kesimpulannya

Dari uraian diatas maka jelas bagi kita bahwa orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah mereka akan dipertemukan dengan berbagai kemudahan dalam menjalani setiap jalan kehidupannya, karena jalan hidupnya sudah dibimbing dan diarahkan oleh Allah dan meraka adalah orang yang sangat beruntung karena akan bertemu dengan kebahagiaan yang hakiki, semoga kita termasuk didalamnya, amin.

Namun sebaliknya orang-orang yang tersesat dari jalan Allah karena perbuatan mereka sendiri maka hidupnya tidak akan terarah dan mereka justru akan mendapatkan siksaan yang pedih, semoga kita terhindar dari golongan ini.

Pada dasarnya penghuni neraka jahanam itu ialah mereka yang tidak pernah memanfaatkan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya seperti mata mereka yang tidak digunakan untuk melihat ayat-ayat Allah, telinga yang tidak digunakan untuk mendengarkan tentang ayat-ayat Allah, dan hati yang tidak digunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah, dan mereka itu lebih rendah derajatnya dibanding binatang ternak dan mereka itu akan rugi karena telah melalaikan perintah Allah. Asytagfirullahahladzim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste