Langsung ke konten utama

Postingan

Inspirasi Cinta di Balik Rimba

Oleh: Jaisyurrahman  sumber gambar: http://rimbamalaysia.blogspot.com Pernahkah Anda berpikir mengapa kijang begitu gesit dalam berlari, konon para ahli mengatakan bahwa kijang adalah hewan yang tergolong pelari cepat (sprinter). Kirang yamg hidup di hutan rimba pada awal kelahirannya tidak langsung dapat berlari kencang sebagaimana kijang-kijang dewasa. Namun ekosistemalah yang membentuk mereka demikian. Setiap waktu kijang berada dalam suasana kompetisi, kalau ia yang tidak menang maka lawannyalah yang jadi pemenangnya. Kijang berpacu waktu dengan dengan singa, harimau dan hewan pemangnya yang lain. Hal yang sangat sederhana, coba Anda bayangkan, apa jadinya jika kijang tidak memiliki hewan pemangsanya? Jawaban yang paling logis adalah kijang tidak akan bisa lari cepat, mengapa? Karena ia tidak perlu membela diri dalam hidupnya, toh kalaupun bertemu dengan harimau, ia tidak akan memangsanya, ketika bertemu dengan singa iapun tenang saja karena singa adalah kawan hidup

Menikah Itu Fitrah Sekaligus Ibadah

Oleh : Jaisyurrahman Sumber Gambar : http://geghans.blogspot.com  Tahukah Anda? Ketika saya masih kecil, antara usia 4-10 tahun, saya punya pikiran tidak mau menikah. Bahkan kata-kata ini pernah dilontarkan kepada Ibu, ayah dan teman-teman saya ketika itu. Sampai-sampai saya ingat betul tanggapan ayah ketika itu, dia bilang “wah, kalau tidak mau menikah, berarti tidak mau jadi umat Nabi Muhammad saw”, walau dalam hati tidak mau jika tidak digolongkan umat nabi Muhammad saw, namun tetap saja dalam benak itu tertanam kuat pikiran untuk tidak menikah. Tahukah Anda, mengapa saya sampai memutuskan untuk tidak menikah –pada saat itu?- Jawabannya sangat sederhana, yakni saya tidak mau berdampingan dengan perempuan, seperti yang dilakukan oleh pengantin ketika di pelaminan, waktu itu selain harus foto berdua, pengantin biasa di sawer, dan itu yang paling tidak saya sukai, saya merasa sangat malu jika harus duduk berdampingan dengan perempuan. Sampai akhirnya saya berpikir untu

Amanah Itu Seperti Blackforest

Oleh : Jaisyurrahman Sumber Gambar: http://naurazain.multiply.com    Ikhwahfillah, bagi antum yang sedang berkewajiban untuk menunaikan amanah, mengerjakan tugas yang dibebankan, wabil khusus untuk urusan dakwah, maka bacalah dengan hatimu pesan singkat berikut ini.                 Ikhwahfillah amanah dakwah itu bagaikan blackforest yang tersaji diatas meja disebuah istana, dijaga oleh petugas khusus, dan disediakan untuk mereka yang menginginkannya. Pertanyaannya apakah antum akan membiarkan kue lezat itu hanya melintas di benak dan tidak sempat antum rasakan kenikmatan rasanya? Tentu tidak, antum akan bersemangat untuk menikmatinya. Dan antum pasti menginginkan mendapatkan bagian terbesar dari blackforest tersebut? Begitulah amanah dakwah yang ada dihadapan antum, dimanapun antum berada, ektika dihadapkan terhadap sebuah ladang amal dan amanah, maka bersegeralah untuk menyambutnya, dan menunaikannya dengan penuh kesungguhan. Tidak membiarkan berlalu begitu saja.

Hanya Orang Sibuk yang Mampu Menyelesaikan Pekerjaannya Dengan Baik, hmm Benarkah?.

Oleh : Jaisyurrahman sumber gambar:  http://pyongpyang.wordpress.com Pagi itu, ketika mentari bersinar dengar cerahnya, kaki ini melangkah menginjaki bumi, menuju sekolah tempat aku PLP, terlihat angka digital di jam tangan dan HP yang saya kenakan menunjukan pukul 06.30 WIB. Hanya terlihat beberapa siswa yang sudah tiba lebih dulu disekolah, ketika melewati ruang tata usaha, dari sudut mata terlihat ada orang didepan komputer, karena sudah menjadi kebiasaan, tak enak rasanya jika tidak menyapa untuk sekebar mengucap salam dan bertanya kabar. Orang yang sedang ada di dalam ruangan tersebut ialah Pak Mustofa, salah seorang pegawai tata usaha sekolah tempat saya PPL, ketika bersalaman tak lupa saya tanya kabarnya dan ia menjawab dengan penuh antusias bercampur malu (karakter beliau), namun dari senyumnya saya menemukan pesan berharga pagi itu. Karena ketika saya temui beliau sedang mengetik dikomputernya, maka mata inipun menyempatkan untuk melihat apa yang sedang dikerjaka

Coba Dekati, “Ulah Kumeok Samemeh Dipacok”!

Oleh : Jaisyurrahman sumber gambar:  http://kaos-onepiece.blogspot.com Saya masih ingat betul, sewaktu masih kecil ketika hari libur sekolah, ayah dan bunda suka mengajak kami ke sawahnya, disana kami belajar banyak tentang dunia sawah, mulai dari mengetahui cara mencangkul, menebar bibit padi, menyemai disawah (tandur), kemudian memupuk padi yang beranjak dewasa, sampai memanen padi yang sudah menguning, semua saya ketahui secara langsung dan secara alamiah. Sawah memang telah memberikan banyak kesan yang mendalam bagi para pemiliknya. Pada suatu hari saya berangkat dari rumah sendirian kesawah, berangkat lebih pagi karena harus mengantarkan makanan untuk para pekerja di sawah, karena sawah saya berada di seberang sungai, otomatis untuk mencapainya perlu melintasi sungai terlebih dahulu, berhubung jembatannya cukup jauh, saya putuskan untuk ambil jalan cepat dengan menyebrangi deras air sungai secara langsung. Ketika saya mulai melangkahkah kaki, mata saya terbelalak ka

Kakek bilang “Hirup Teh Kudu Motekar”

Oleh: Jaisyurrahman Sumber gambar :  http://karyailmiah-ardhiprabowo.blogspot.com Ketika saya masih kecil, sering sekali mendengar kakek berkata kepada kami (anak cucunya) “Aki peupeujeuh hirup teh kudu motekar”.  Masih ingat betul apa yang beliau sampaikan dalam dialog ringan ketika kami berkumpul bersama keluarga. Kakek saya memang bukan orang besar seperti halnya para pejabat hari ini, beliau rakyat biasa yang masa mudanya pernah bersama dengan tentara membebaskan bumi pertiwi dari cengkraman pihak yang ingin menguasinya (penjajah dan pemberontak). Hal ini pernah saya paparkan dalam artikel terdahulu tentang perjuangan.           Kembali ke topik inti, ketika mendengar kalimat nasihat tersebut, kala itu saya belum memahami apa maksud dari perkataan beliau.  Namun perjuangan bertahan hidup beliau baik yang langsung saya saksikan dalam kesehariannya ataupun cerita yang beliau kisahkan, setidaknya memberikan penjelasan tentang arti kalimat tersebut, yang secara tidak l

Inspirasi di Balik Nyuci Piring

Oleh : Jaisyurrahman Sumber gambar ;  http://akuinginhijau.org Inspirasi yang saya tuliskan kali ini bersumber dari ilham yang saya tangkap ketika saya mencuci piring dan perlengkapan lain yang juga ikut dicuci bersamanya. Sejujurnya proses belajar nyuci piring dan perabot dapur lainnya sudah saya lakukan sejak kecil, ketika Bunda mengajarkanya, awalnya memang sangat malas melakukannya, terlebih kalau yang harus dicucinya dalam jumlah banyak, apalagi tingkat kotornya tinggi, yang lebih mengerikan ketika mencuci wajan/katel yang hitam gosong, hmm rasanya ogah. Namun kali ini saya harus berterimakasih kepada Bunda yang telah mengajarkan cara mencuci, karena secara tidak langsung proses mencuci piring memberikan pelajaran hidup yang begitu besar, bagi saya dan juga Anda melalui tulisan ini. Apakah itu? Mari maknai dengan hati.           Ketika Anda mencuci piring, sesungguhnya apa yang sedang Anda lakukan? Jawabannya tentu menghilangkan kotoran yang menempel pada permu

Cara Tepat untuk Menjadi Orang Hebat

Oleh : Jaisyurrahman  Sumber gambar :  http://kolom-inspirasi.blogspot.com Apakah Anda kenal dengan Job Step Founder Apple? Atau apakah Anda mengenal nama Soichiro pemilik produk merk Honda yang produknya ada di seluruh dunia? Satu lagi kenal dengan nama Bill Gate, pemilik microsoft corporation yang mimpinya ingin ada windows dan produk microsoft di seluruh rumah di dunia. Yang di Indonesia ada nama Bob Sadino pengusaha yang gayanya sederana, atau Abu Rizal Bakri yang konon katanya terdaftar orang terkaya di negara hebat Indonesia, Pertanyaan  saya, apa yang membuat mereka bisa menjadi sehebat saat ini? Berdasarkan teori marketing yang umum yang sudah pada dikenal, ada tiga kunci utama yang membuat seseorang yang luar biasa, baik dirinya, idenya, kreativitasnya, dan produk-produknya serta jasanya, sehingga bisa dikenal dan di nikmati manfaatnya oleh orang lain, 3 kunci luar biasa yang saya maksud adalah; 1.       Nilai tambah dari yang sudah ada Pada tulisan saya se

Dream, Realist and Critic, apakah itu?

Oleh : Jaisyurrahman Hari ini saya ingin berbagi ilmu yang baru saja saya dapatkan dari seorang pembicara yang luarbiasa, Pak Darmawan Aji Master NLP, yang hadir sebagai pemateri dalam rangkaian acara Peluncuran Pusat Pengkajian dan Pengembanga Kewirausahaan Kreatif (P3K2) Wilayah Priangan Timur, bertempat di Galeria Ciumbuleuit Bandung. Acara yang diselenggarakan berkat kerjasama Inkubator Bisnis UPI dengan Kementerian Perekonomian dihadiri oleh 180 peserta dari unsur mahasiswa UPI, Santri dari Priangan Timur, dan peserta lain yang diundang oleh panitia. Acara ini akan dipungkas dengan deklarasi P3K2 di Balai Pertemuan UPI pada hari Sabtu, 12 Mei 2012. Lho kok saya jadi memberitakan acaranya ya? Saya lanjutkan dengan apa yang ingin saya ceritakan dalam tulisan ini, Dream Relaist and Critic (DRC) itulah topik yang saya maksud . Menurut Pak Darmawan Aji, konsep ini sangat penting untuk dipahami karena akan sangat berguna untuk kita semua. Konsep DRC merupakan salah satu la