Langsung ke konten utama

Postingan

Diingatkan atau mengingatkan

Oleh : Ence Surahman Tersebutlah seorang siswa bernama Michel, siswa kelas IV SD yang memiliki setumpuk perilaku kurang baik yang sering membuat teman-temannya tidak nyaman. Senangnya usil, mengganggu teman yang sedang asyik bermain, bahkan tidak jarang mengganggu temannya yang sedang belajar. Hal ini membuat teman-temannya menjauhi Michel. Merasa dikucilkan dan merasa tidak dianggap oleh teman-temannya, membuat Michel memberanikan diri mengadu kepada wali kelasnya. Ketika Michel menyampaikan kekesalannya, sang wali kelas yang bijak hanya menyampaikan pesan “Michel, kamu lebih senang di ingatkan dan ditegur oleh orang lain atau mengingatkan dan menegur diri sendiri?”, mendengar ungkapan pendek sang guru Michel bertambah penasaran, lalu iapun bertanya “maksudnya bagaimana Bu?”. Sambil tersenyum Bu Guru menjawab “Ibu rasa kamu akan merasa sakit hati jika diingatkan dan ditegur oleh orang lain terkait dengan kebiasaan kurang baik kamu selama ini, maka sebaiknya Michel belajar da

Tip Menghilangkan Nervous

Oleh : Ence Surahman Pernahkah merasa nervous ketika menghadapi sebuah ajang seleksi, apakah itu seleski ketika sedang seleksi penerimaan masuk universitas, atau ketika seleksi menjadi karyawan disebuah perusahaan, dan seleksi lain yang sejenis, tentu sangat manusiawi jika ketika prosesnya merasa nervous. Karena nervous merupakan hal yang manusiawi, maka yang harus kita pikirkan adalah bagaimana cara mengelolanya agar nervous tidak menjadikan Anda minder untuk mengikuti seleksi. Berikut saya ingin berbagi sedikit pengalaman yang saya dapatkan ketika mengikuti sebuah ajang seleksi, sengaja ditulis tujuannya untuk menenangkan perasaan diri sendiri dan memastikan agar saya merasa baik-baik saja ketika menghadapi kondisi yang membuat nervous. Perasaan nervous muncul secara alamiah ketika seseorang sedang berhadapan dengan sebuah kondisi yang tidak biasa, sederhananya karena makan itu adalah aktivitas yang biasa, maka sepertinya jarang kita temukan orang nervous ketika mau makan,

Perekat Cinta Antara Kita

Oleh : Jasiyurrahman Ketika saya kelas IX SMA, pada suatu pagi ketika sedang dilaksanakan upacara bendera hari senin, sebagaimana biasa di tengah-tengah pelaksanaan upacara ada amanat dari pembina upacara. Pada saat itu yang menjadi pembina upacara adalah wakasek kurikulum, guru yang masuk dalam daftar guru favorit siswa, terlebih bagi saya sendiri, beliau adalah sosok inspirator dan motivator untuk terus melangkahkan kaki pada tanggak-tangga kehidupan hingga detik ini, ikatan batin kami begitu erat.                 Dalam amanatnya beliau mengatakan kata-kata indah yang baru hari itu saya dengar dan masih teringat hingga hari ini. Beliau bilang ´”ada dua yang harus dilupakan dalam hidup dan ada dua hal yang harus selalu diingat dalam hidup, kedua hal itu adalah lupakanlah kesalahan orang lain kepada kita sebesar apapun kesalahannya, dan lupakanlah kebaikan kita kepada orang lain sebesar apapun kebaikan itu. Kemudian ingatlah kebaikan orang lain kepada kita sekecil apapun keba

Andai Cinta Itu Tiada ^_^

Oleh : Jaisyurrahman Sumber Gambar :  http://cae-moe.blogspot.com   Semua orang sudah memahami tentang arti kekuatan dan dahsyatnya cinta (the power of love) termasuk Anda. Cinta yang merupakan anugrah terindah yang Allah berikan untuk makhluk-Nya. Cinta yang telah mempertemukan Adam dan Hawa setelah terpisah ratusan tahun dari belahan bumi yang berbeda, cinta yang telah menghadirkan bahagia yang tiada terkira dalam setiap jiwa-jiwa perasanya. Cinta yang telah menghabiskan seluruh usia Muhammad untuk berdakwah, cinta yang telah merelakan sang Bunda menahan diri dalam kesusahan untuk memastikan bayi diperutnya aman dan terlahir selamat, bahkan ketika masa kelahirannya ia berserah diri kepada Tuhan dengan segala kemungkinan yang akan terjadi keselamatan anaknya. Cinta yang telah membuat sang suami berusaha keras untuk bisa memberikan yang terbaik untuk istri dan anak-anaknya, hingga ia rela pergi pagi pulang malam, walau lelah letih tak ia pedulikan, cinta yang mendorong para

1 lagi, The Power of Motivation.

Oleh : Jaisyurrahman sumber gambar:  http://www.gen22.net   Para motivator banyak berkata bahwa sesungguhnya di dunia ini tidak ada orang malas, yang ada adalah ketiadaan motivasi. Hal ini senada dengan ungkapan, sesungguhnya di dunia ini tidak ada kegelapan, yang ada adalah ketiadaan cahaya. Motivasi dalam diri seseorang menjadi perkara penting dalam rangka melaksanakan aktivitas kehidupannya. Hilangnya motivasi akan berdampak pada hilangnya semangat hidup, dan ketika semangat hidup sudah tiada, maka kehidupanpun akan tiada. Berbicara mengenai pentingnya motivasi, pentingnya memberi dan mencari serta saling berbagi motivasi, saya memiliki sedikit cerita yang saya rasakan sendiri. Ceritanya dimulai ketika saya memasuki masa program pelatihan lapangan (PPL), karena saya kuliah di jurusan keguruan, maka PPLnyapun kesekolah untuk menjajaki diri menjadi guru profesional. Selain bertugas untuk mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan program studi yang diambil selama kulia

Inspirasi Cinta di Balik Rimba

Oleh: Jaisyurrahman  sumber gambar: http://rimbamalaysia.blogspot.com Pernahkah Anda berpikir mengapa kijang begitu gesit dalam berlari, konon para ahli mengatakan bahwa kijang adalah hewan yang tergolong pelari cepat (sprinter). Kirang yamg hidup di hutan rimba pada awal kelahirannya tidak langsung dapat berlari kencang sebagaimana kijang-kijang dewasa. Namun ekosistemalah yang membentuk mereka demikian. Setiap waktu kijang berada dalam suasana kompetisi, kalau ia yang tidak menang maka lawannyalah yang jadi pemenangnya. Kijang berpacu waktu dengan dengan singa, harimau dan hewan pemangnya yang lain. Hal yang sangat sederhana, coba Anda bayangkan, apa jadinya jika kijang tidak memiliki hewan pemangsanya? Jawaban yang paling logis adalah kijang tidak akan bisa lari cepat, mengapa? Karena ia tidak perlu membela diri dalam hidupnya, toh kalaupun bertemu dengan harimau, ia tidak akan memangsanya, ketika bertemu dengan singa iapun tenang saja karena singa adalah kawan hidup

Menikah Itu Fitrah Sekaligus Ibadah

Oleh : Jaisyurrahman Sumber Gambar : http://geghans.blogspot.com  Tahukah Anda? Ketika saya masih kecil, antara usia 4-10 tahun, saya punya pikiran tidak mau menikah. Bahkan kata-kata ini pernah dilontarkan kepada Ibu, ayah dan teman-teman saya ketika itu. Sampai-sampai saya ingat betul tanggapan ayah ketika itu, dia bilang “wah, kalau tidak mau menikah, berarti tidak mau jadi umat Nabi Muhammad saw”, walau dalam hati tidak mau jika tidak digolongkan umat nabi Muhammad saw, namun tetap saja dalam benak itu tertanam kuat pikiran untuk tidak menikah. Tahukah Anda, mengapa saya sampai memutuskan untuk tidak menikah –pada saat itu?- Jawabannya sangat sederhana, yakni saya tidak mau berdampingan dengan perempuan, seperti yang dilakukan oleh pengantin ketika di pelaminan, waktu itu selain harus foto berdua, pengantin biasa di sawer, dan itu yang paling tidak saya sukai, saya merasa sangat malu jika harus duduk berdampingan dengan perempuan. Sampai akhirnya saya berpikir untu

Amanah Itu Seperti Blackforest

Oleh : Jaisyurrahman Sumber Gambar: http://naurazain.multiply.com    Ikhwahfillah, bagi antum yang sedang berkewajiban untuk menunaikan amanah, mengerjakan tugas yang dibebankan, wabil khusus untuk urusan dakwah, maka bacalah dengan hatimu pesan singkat berikut ini.                 Ikhwahfillah amanah dakwah itu bagaikan blackforest yang tersaji diatas meja disebuah istana, dijaga oleh petugas khusus, dan disediakan untuk mereka yang menginginkannya. Pertanyaannya apakah antum akan membiarkan kue lezat itu hanya melintas di benak dan tidak sempat antum rasakan kenikmatan rasanya? Tentu tidak, antum akan bersemangat untuk menikmatinya. Dan antum pasti menginginkan mendapatkan bagian terbesar dari blackforest tersebut? Begitulah amanah dakwah yang ada dihadapan antum, dimanapun antum berada, ektika dihadapkan terhadap sebuah ladang amal dan amanah, maka bersegeralah untuk menyambutnya, dan menunaikannya dengan penuh kesungguhan. Tidak membiarkan berlalu begitu saja.

Hanya Orang Sibuk yang Mampu Menyelesaikan Pekerjaannya Dengan Baik, hmm Benarkah?.

Oleh : Jaisyurrahman sumber gambar:  http://pyongpyang.wordpress.com Pagi itu, ketika mentari bersinar dengar cerahnya, kaki ini melangkah menginjaki bumi, menuju sekolah tempat aku PLP, terlihat angka digital di jam tangan dan HP yang saya kenakan menunjukan pukul 06.30 WIB. Hanya terlihat beberapa siswa yang sudah tiba lebih dulu disekolah, ketika melewati ruang tata usaha, dari sudut mata terlihat ada orang didepan komputer, karena sudah menjadi kebiasaan, tak enak rasanya jika tidak menyapa untuk sekebar mengucap salam dan bertanya kabar. Orang yang sedang ada di dalam ruangan tersebut ialah Pak Mustofa, salah seorang pegawai tata usaha sekolah tempat saya PPL, ketika bersalaman tak lupa saya tanya kabarnya dan ia menjawab dengan penuh antusias bercampur malu (karakter beliau), namun dari senyumnya saya menemukan pesan berharga pagi itu. Karena ketika saya temui beliau sedang mengetik dikomputernya, maka mata inipun menyempatkan untuk melihat apa yang sedang dikerjaka

Coba Dekati, “Ulah Kumeok Samemeh Dipacok”!

Oleh : Jaisyurrahman sumber gambar:  http://kaos-onepiece.blogspot.com Saya masih ingat betul, sewaktu masih kecil ketika hari libur sekolah, ayah dan bunda suka mengajak kami ke sawahnya, disana kami belajar banyak tentang dunia sawah, mulai dari mengetahui cara mencangkul, menebar bibit padi, menyemai disawah (tandur), kemudian memupuk padi yang beranjak dewasa, sampai memanen padi yang sudah menguning, semua saya ketahui secara langsung dan secara alamiah. Sawah memang telah memberikan banyak kesan yang mendalam bagi para pemiliknya. Pada suatu hari saya berangkat dari rumah sendirian kesawah, berangkat lebih pagi karena harus mengantarkan makanan untuk para pekerja di sawah, karena sawah saya berada di seberang sungai, otomatis untuk mencapainya perlu melintasi sungai terlebih dahulu, berhubung jembatannya cukup jauh, saya putuskan untuk ambil jalan cepat dengan menyebrangi deras air sungai secara langsung. Ketika saya mulai melangkahkah kaki, mata saya terbelalak ka