Langsung ke konten utama

Postingan

Ketika kita diminta bukan meminta atau ditanya bukan bertanya.

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Gambar :  http://designlap.com/wp-content/uploads/2012/12/heavenly_love-2560x1600.jpg Pagi itu, setibanya saya disekolah, tiba-tiba handphone berdering pertanda ada yang penelfon dan ternyata no baru yang belum ada dalam phonebook handphone saya. Tanpa berlama-lama kemudian saya  saya angkat : Saya              : “ Bismillahirrahmanirrahim, assalamu’alaikum wr wb”. Penelfon       : “ wassalamu’alaikum , mohon maaf ini dengan Kang Ence?” Saya              : “Iya saya sendiri, mohon maaf dengan siapa? Ada yang bisa saya bantu?” Penelfon       : “iya, saya murobbiyah nya fulanah, mau bertanya kalau kang Ence sudah menikah?” Saya              : “saat ini belum, ngomong-ngomong ada apa ya?” Penelfon       : “saya ada amanah dari fulanah, untuk menyampaikan niat hatinya ke Kang Ence, kira-kira bagaimana?” Saya              : “hmmm....” (bingung, harus jawab apa, karena merasa ditembak tiba-tiba) lalu saya bilang “mohon maaf untuk saat

Mari Perbaiki Pola KorKomSosnya

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Dulu, ketika saya masih kuliah, lebih tepatnya ketika sedang menikmati sederatan aktivitas di organisasi kemahasiswaan saya sering mengalami masalah klasik diorganiasi yang saya ikuti yakni masalah koordinasi, komunikasi dan sosialisasi. Bahkan saya pikirhal itu hanya terjadi di organisasi yang saya ikuti ternyata ketika saya beberapa kali ada yang meminta sharing tetang manajemen organisasi baik di ormawa tingkat jurusan, fakultas, bahkan universitas, nyatanya masalah klasik tersebut juga sering terjadi disana. Ketika itu saya berpikir, mungkin wajar hal itu terjadi karena memang pelaku organisasinya notabene para mahasiswa yang memang sedang dalam proses belajar. Dan saya pikir ketika nanti saya masuk dalam dunia kerja dimanapun saya masuki, saya kira tidak wajar apabila masalah klasik tersebut masih terjadi. Ketika saya mencoba masuk kedalam dunia kerja, ternyata pandangan saya ketika masih kuliah dulu salah, rupanya masalah klasik itu masih

Pandai-Pandailah Menjaga Perasaan Orang Lain

Oleh : Ence Surahman,S.Pd Salah satu tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad SAW ke muka bumi yakni untuk menyempurnakan akhlak manusia, mengapa harus akhlak? Karena ternyata akhlak adalah gambaran dari kualitas keimanan seorang mu’min. Orang yang beriman yang memiliki akhlak mulia pertanda ia memiliki iman yang baik, dan apabila akhlaknya masih banyak bermasalah maka boleh jadi hal tersebut berbanding lurus dengan keimanannya. Salah satu indikator akhlak mulia seseorang adalah manakala ia selalu pandai menjaga perasaan dan kondisi hati saudara yang lainnya. Suatu hari ada seorang teman yang pernah bercerita, ada temannya dari luar kota yang tiba-tiba datang ketempat tinggalnya tanpa konfirmasi sebelumnya lalu bilang “saya ikut nginap dirumah kamu ya?, boleh kan?” sang pemiliki rumah tentu menjawab dengan hanya berucap “boleh”. Lalu sang tamu kembali bilang “tapi aku ga tahu juga sampai kapan ya, mungkin sampai dua minggu kedepan” sambil senyum-senyum malu. Hal lain, ternyata s

Merasa Tertinggal Atau Merasa Terdepan?

Oleh : Ence Surahman,S.Pd Tempo hari, tepatnya Ahad, 20 Oktober 2013 saya diberikan kesempatan untuk silaturahim dan sharing dengan teman-teman para peserta Bina Kader Program Tutorial PAI SPAI UPI Kampus Daerah Purwakarta dengan topik pembahasan tentang Manajemen Diri. Dalam salah satu literatur yang saya baca sebelum mengisi materi, saya  menemukan satu point penting sebagai tips agar diri kita senantiasa tekun dalam berusaha yakni “selalu merasa diritertinggal” oleh orang lain. Sebelum saya memasukan point tersebut kedalam bahan materi yang saya persiapkan, dalam hati kecil saya bertanya, apa memang harus demikian atau bahkan tidak sebaiknya kebalikan dari hal itu? Konsep sederhanya bagi mereka yang ingin punya mindset yang baik dalam hidup, maka seyogyanya dia harus selalu punya prinsip untuk jadi yang terdepan, dalam segala hal, mau dalam hal keilmuan, keprofesian, keterampilan, dan segala sesuatunya. Ya, prinsip untuk selalu menjadi yang terdepan memang tidak salah, ba

Edit Terus Diri Kita

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Seri Inspirasi Ngedit Naskah Buku Ku Putuskan Untuk Bahagia Gambar :  http://www.gettyimages.com/editorial/frontdoor/edit Sahabat yang baik hati, beberapa hari yang lalu saya mencetak buku pertama saya yang berjudul Ku Putuskan Untuk Bahagia tapi belum dicetak untuk go public, hanya untuk kado hadiah semata. Ada hal menarik yang saya rasakan ketika berulang kali saya membaca naskah buku tersebut. Walau sudah berulang kali saya baca, namun ketika kembali saya baca tetap saya temukan kata-kata yang mesti saya edit. Hingga akhirnya untuk mendapatkan naskah tulisan yang layak baca saya kira tidak cukup hanya di edit satu kali saja melainkan harus berulang kali dan akan jauh lebih baik jika yang mengeditnya tidak hanya diri kita sendiri namun melibatkan orang lain agar bisa memberikan penilaian yang lebih objektif akan naskah buku kita. Dari pengalaman tersebut saya mendapatkan inspirasi bahwa ternyata untuk menjadi pribadi yang baik, pribadi yang

Semua Yang Berlebihan Itu Memang Tidak Nikmat Ya.

Oleh : Ence Surahman, S,Pd Gambar :  http://danikaizen.blogspot.com/2011/09/berlebihan-itu-tidak-baik.html Ahad, 1 September 2013 kemarin saya dan ke-9 teman saya baru turun dari Gunung Cikurai Garut dalam rangka menuntaskan program 5 gunung 5 tahun plus syukuran jadi sarjana. Perjalanan ke Gunung Cikurai ternyata memang luarbiasa, kalau orang bilang perjalanannya penuh dengan sensasi tanjakan berdarah-darah hehe terbilang lebay tapi memang tracknya mantap dan saya rasa lebih keren dari track ke Gunung Ceremai.  Selepas turun gunung karena kebetulan saya turun dan sampai di pos pemancar/pemberangkatan paling dulu dari teman-teman yang lain dan itu berarti waktu istirahat saya lebih lama dari teman-teman yang lain, akhirnya saya berinisiatif untuk memasak beberapa lauk untuk makan sore tim, alhasil saya masah mie dan sarden dimasak secara terpisah. Hehe ternyata semua masakan yang saya masak kebanyakan garam dan akhirnya membuat lidah semua teman-teman yang menikmati hi

Mari Belajar dari Genting dan Batu Lantai

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Seri Inspirasi Spesial Lebaran Pertama-tama saya ingin mengucapkan taqoballahumina waminkum, siyamana wasiyamakum, taqobal ya karim, allahumaj’alna minal’aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin. Semoga amal ibadah shaum kita sebulan penuh yang telah kita jalani bersama diberikan balasan yang berlipat ganda, aamiin ya rabbal’alamin. Sahabat, subhanallah ramadhan yang Allah berikan untuk kita ternyata begitu banyak hikmah yang bisa kita nikmati, salah satunya hikmah yang luar biasa dari proses ujian yang Allah berikan kepada mereka yang shaum. Mengapa saya katakan bahwa proses shaum adalah ujian? Bukti konkritnya jelas sekali, bahwa ternyata tidak sedikit orang yang tidak shaum. Lalu inspirasi apa yang bisa kita resapi dari proses shaum yang telah kita lakukan? Mari kita simak cerita yang dianalogikan dengan genting dan batu lantai. Pernah tahu proses pembuatan genting dan batu yang biasa digunakan untuk menjadi alas dilantai? Baik lantai in

Sendi-Sendi Silaturahim

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Seri Inspirasi Spesial Lebaran Gambar :  http://okefariska.blogspot.com/2013/03/fariska-silaturahim-ke-rohis-jogsa.html Sahabat yang baik hati, beberpa hari yang lalu kita disibukan dengan agenda silaturahim yang dikemas dengan agenda halal bihalal keluarga besar, atau halal bihalal rekan kerja sekantor, bisa juga dalam bentuk agenda reuni alumni tempat belajar dan agenda sejenis lainnya. Bahkan untuk menghadiri agenda-agenda tersebut barangkali beberapa hari kita berlalu dengan padatnya agenda silaturahim. Silaturahim merupakan perbuatan yang amat dianjurkan oleh Baginda Rosulullah saw. Bahkan beliau mengabarkan bahwa bagi orang-orang yang senang dan rajin bersilaturahim maka ia akan mendapatkan keutamaan panjang umurnya dan mudah rizkinya. Ngomong-ngomong soal silaturahim saya sempat mendengar seorang Ust. Berkata bahwa sendi-sendinya termaktub dalam satu kata yakni kata “AKAL”. Mari kita bahas satu persatu. A = Allah. Hal itu berarti bah

Menakar Kepantasan Diri

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Gambar :  http://langkahkakidika.blogspot.com/2013/05/sebuah-kepantasan.html Kurang lebih 3 bulan yang lalu saya ditawari oleh salah satu pathner baik saya yang juga atasan saya di sekolah untuk ta’aruf dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter kenalan dari istri atasan saya tadi. Katanya sang dokter muda ini sedang mencari pasangan hidup dalam waktu segera, selintas sempat berpikir dalam hati “apakah ini jawaban dari Allah atas mimpi saya tempo dulu?” sejujurnya saya sempat punya keinginan untuk menikah dengan seorang dokter, tapi ketika akhirnya ada kesempatan saya segera tersadar dan merefleksi diri bahwa ternyata untuk saat ini saya belum pantas bersanding dengan seorang dokter dilihat dari berbagai aspek yang saya pahami saat ini. Akhirnya saya katakan “terimakasih atas kebaikannya, namun mohon maaf karena berbagai pertimbangan untuk saat ini saya belum siap melangkah kesana, semoga beliau –dokter- segera mendapatkan pendamping hi

Tentang Rencana Kita

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Gambar :  http://luthfyrizaldywahono.files.wordpress.com/2012/03/allah.jpg Sahabat yang baik hati, sudah lebih dari 3 minggu saya tidak menulis dan tidak mengupdate tulisan saya di blog tercinta http://encesurahman.blogspot.com dan rupanya keadaan beberapa hari terakhir menginspirasi saya untuk kembali bercerita semoga ada kebaikan yang bisa diambil. Kali ini saya akan curhat tentang #rencana, ceritanya begini, 2 minggu yang lalu saya dapat SMS dari panitia rekrutment pengurus baru MITI-KM pusat bahwa saya masuk sebagai pengurus baru dan akan ada pertemuan perdana pada hari Jum’at sampai Ahad, 20-22 September 2013 di Jakarta dan saya diminta konfirmasi kehadiran, sejak saat itu saya langsung memberikan balasan bahwa saya memutuskan untuk mengagendakan hadir dalam acara meeting perdana semua pengurus baru. Karena rencana yang sudah terjadwal tadi, bahkan saya sempat menolah 2 permintaan untuk menjadi pengisi acara di Bandung tepatnya di LDKS OSIS

Pernahkah Engkau Tahu Bagaimana Rasanya?

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Sahabat yang baik hati, kali ini saya ingin bercerita tentang salah satu bentuk ketetapan Allah kepada hambaNya yang barangkali cukup langka dari benak kita karena memang kejadian ini jarang terjadi tapi memang ada dan saya adalah orang yang pernah tahu secara langsung kisah dari awal hingga ujugnya. Alkisah saya punya sanak keluarga, lebih tepatnya ada ikatan keluarga dari nenek, beliau punya adik yang paling bungsu yang setelah menikah mereka memutuskan untuk berangkat kerja menjadi seorang TKI ke sebuah negara di Timur Tengah. Singkat cerita Allah berikan berkah dari ikhtiar mencari rizkinya dengan hasil yang cukup terlihat, sampai akhirnya keluarga tersebut diberikan kekuatan untuk membeli beberapa tanah termasuk membuat rumah dan membuka toko cukup besar di depan rumahnya. Setelah pulang dan menetap cukup lama di kampungnya, rupanya suaminya memutuskan untuk berangkat lagi kerja di luar negeri dan hal itu terjadi kalau tidak salah pada tahu

Belajar Dari Sang Tawon

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Seri Inspirasi Liburan Lebaran Ramadhan             Sahabat yang berbahagia, saya ingin cerita, dulu ketika masih usia belasan tahun saya punya teman yang kebetulan memiliki keahlian untuk mengambil telur tawon. Karena sering ikut mengambil telur tawon walaupun resikonya tinggi karena bisa kesengat namun tidak menyurutkan diri saya untuk bisa melakukannya sendiri. Sampai suatu hari saya pernah di sengat induk tawon dan baru sembuh beberapa hari setelah itu. Hal itulah yang mengingatkan saya untuk bercerita tentang bagaimana mental yang dicontohkan oleh seekor tawon dalam berjuang mempertahakan eksistensinya dan mencapai visi hidupnya.             Tahukah sahabat bahwa untuk membuat sarang tawon yang ukurannya besar pada mulanya hanya satu ekor tawon saja. Berbeda dengan lebah yang biasanya sudah memiliki koloni yang jumlahnya banyak. Seekor tawon memiliki jiwa yang lebih hebat dari lebah. Yang awalnya satu ekor kemudian ia berjuang dengan penuh ke