Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 13, 2010

RENDAHNYA BUDAYA BACA MASYARAKAT INDONESIA, Apa Penyebabnya?

Oleh: Ence Surahman (Jaisyurahman) Salah satu ciri khas seorang pembelajar atau peserta didik yang paling menonjol adalah “kebiasaan membaca”. Kebiasaan membaca lebih dikenal dengan sebutan “Budaya Baca”. Budaya baca yaitu kebiasaan seorang siswa dalam rangka menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuannya. Budaya baca yang baik yang dimiliki oleh seorang pelajar akan menjadi penunjang keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya. Asumsi saya adalah “semakin baik budaya baca seseorang maka akan semakin tinggi pula ilmu dan semakin luas wawasannya”. Saya sangat yakin bagi seorang pelajar membaca adalah kebiasaan yang sangat penting dilakukan, karena bagaimanapun dengan membaca maka terbukalah cakrawala wawasan yang selama ini terhalang oleh dinding ketertutupan. Lalu mengapa budaya membaca begitu penting? Sejauh mana tingkat pentingnya budaya membaca pada diri seorang pelajar? Lalu bagaimana kondisisnya dilakangan para pelajar Indoensia? Selanjutnya permasalahan apa saja y

HIKMAH DI WAKTU SUBUH, DARI PENJUAL NASI GORENG.

Oleh : Ence Surahman (Jaisyurahman) Dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa “hikmah itu milik orang yang beriman, maka temukanlah dan ambilah dimanapun engkau menemukannya, karena itu hakmu”. Tadi subuh, di Hari Kamis, 14 Oktober 2010, seperti biasa di Hari kamis sebelum subuh aku suka menikmati nasi goreng, sembari menunggu datangnya waktu subuh, hari ini ada beberapa pelajaran yang aku dapatkan. Yang ketika aku belajar formal didalam kelas perasaan hal ini belum pernah aku dapatkan. Singkat cerita, ketika aku sedang menikmati santap nasi goreng, datanglah temanku “A”. Beliau datang untuk membeli goreng telur untuk lauk sahurnya. Kejadiannya bermula ketika terjadi kelebihan uang kembalian dari penjual nasi goreng kepada temanku. Temanku “A” membeli 1 goreng telur dan 1 kerupuk jadi total urang yang dikeluarkannya adalah 3.000. Uang disodorkan kepada penjual itu adalah sebesar 5.000. kemudian penjual nasi goreng malah mengembalikan uang sebesar 3.000. untuk temanku bukan orang yang