Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kisah

Pentingkah nilai dan IPK bagus?

Para pembaca yang budiman, tulisan ini saya buat bertujuan untuk kembali mendiskusikan sebuah diskursus yang mungkin masih menjadi bahan perdebatan di kalangan mahasiswa dan para sarjana muda. Terlepas dari luasnya perbedaan pendapat yang teman-teman pernah temui, ijinkan saya bercerita dari perspektif saya sendiri. Tulisan ini dapat dikatakan sebagai sebuah studi kualitatif jangka panjang yang saya alami sejak jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi yang sedang saya jalani. Semua isi tulisan ini bersifat sangat subjektif, maka saya tidak akan memaksa semua pembaca untuk setuju dengan apa yang saya uraikan. Namun jika ada pesan positif yang dapat diambil silakan dipetik semoga bermanfaat. Tahun 1996 saya memulai masa pendidikan terendah saya di kelas 1 SD Negeri Cikaramat yang kemudian berubah nama menjadi SDN Mekarmulya III. Artinya sekolah SD negeri ketiga yang berada di desa kami saat itu. Sekolah itu bukan sekolah unggulan, hanya sekolah terdekat dari rumah. Jaraknya seki

Capaian 2021 dan Resolusi 2022 #2022lebihbaiklagi

Tidak terasa 2021 sudah terlewati, semua suka dan duka telah terlampaui. Ada banyak kenangan, cerita, dan kisah yang penting untuk dikenang, namun ada juga yang kurang mengesankan. Ada banyak target yang terealisasi, namun juga ada yang tertunda ditahun ini. Namun, apa pun itu, saya bersyukur, alhamdulillah kesempatan hidup ditahun 2021 telah dilewati dalam keadaan sehat dan bahagia. Walaupun terselip sedih dan kecewa. Itulah realitas kehidupan sebagai manusia. Para ulama mengajarkan kita untuk sabar dan syukur dengan semua yang terjadi. Karena dua kunci itu yang menjadi cara terbaik dalam menjalani pesan sebagai hamba Allah di muka bumi. Tulisan ini akan saya bagi dalam beberapa penggalan antara lain keluarga, progres study Ph.D, pekerjaan, keuangan dan target tahun 2022. Keluarga Alhamdulillah saya dan keluarga diberikan kesehatan, lahir dan batin, tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Selama saya di Taiwan alhamdulillah tidak pernah sakit, kecuali sempat demam setelah vaksi

Rumah Impian Orang Tua

Dengan menyebut nama Allah  yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tulisan ini akan berisi seputar cerita pembangunan rumah impian orang tua kami di Garut. Cerita dari mulai proses pra pembelian tanah, pembelian, penyiapan bahan, pembelian material, pembangunan, dan penempatan. Bagi yang belum tahu, orang tua saya berasal dari Kp. Cikaramat Desa Mekarmulya Kec. Talegong Kab. Garut. Kampung ini berpenduduk tidak lebih dari 300 orang sepertinya. Jarak antar rumah masih cukup berjauhan, sebagaimana rumah kampung pada umumnya. Dan posisi rumah orang tua saya, terasing sendiri dari keramaian kampung. Kami hanya ada 4 rumah yang terdiri dari rumah kakek (orang tua ibu), rumah paman, rumah adik, dan rumah orang tua. Dulu waktu saya masih balita, hanya ada 2 rumah yakni rumah kakek, dan rumah orang tua saya yang tidak lain sebelumnya ditempati oleh rumah orang tua dari nenek almarhum. Saya tidak ingat pasti, karena waktu saya masih kecil, orang tua nenek sudah meninggal dunia. Saya mengingat s

Makan Siang dan Ngobrol Bareng Presiden NTHU

  Foto bersama Presiden NTHU Salah satu program bagus yang dilakukan oleh Pimpinan NTHU adalah makan siang bareng dan diskusi secara langsung dengan presiden/ rektor. Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan, hanya 10 orang yang dipilih dari semua pendaftar. Secara teknis akan ada penawaran melalui email, kemudian kita mengisi form pendaftaran dan menyertakan masalah atau pertanyaan yang mau diajukan secara langsung kepada presiden. Setelah itu panitia memilih siapa yang berhak diundang untuk bertemu, makan siang bareng dan diskusi selama dua jam (12.00-14.00). Saya tidak tahu apa kriteria yang paling menentukan pendaftar kemudian dipilih, karena jumlah yang dipilih hanya 10 orang. Artinya dalam 12 bulan hanya ada 120 mahasiswa yang akan berkesempatan. Tapi apapun itu, saya sangat mengapresiasi program bagus ini, mungkin tidak salah jika di adopsi oleh para rektor, dekan, dan kajur di tanah air. Para mahasiswa yang terpilih dapat menyampaikan secara langsung masalah yang dihadap

Kamanilan, Saksi Perjuangan Masa SMA

Pembaca yang budiman, tulisan ini akan mengantarkan Anda pada kenangan saya waktu masih SMA (2005-2008). Saya sekolah di SMAN Negeri 1 Talegong Garut yang kemudian berganti nama menjadi SMAN 21 Garut (karena berdiri pada urutan ke-21 sepertinya), dan juga berdiri tepat di awal abad-21 tepatnya tahun 2002 (kalau tidak salah). SMA ini berada di Jl. Panorama Cibungur Kec. Talegong Kab. Garut Jawa Barat. Alamat lengkapnya di Maps dapat dilihat pada tautan ini . Tulisan ini tidak akan mengisahkan tentang pengalaman belajarnya, maupun drama putih abunya, namun sedikit cerita tentang ilmu bertahan hidup (agak lebay sepertinya haha) . Rumah saya cukup jauh dari sekolah, makanya sejak SMP sudah menjadi kontraktor (tukang ngontrak, atau anak kost). Begitupun waktu di SMA. Tahun pertama dan kedua sempat ngekost di salah satu rumah warga dekat sekolah. Tahun ke tiga (kalau tidak salah) diberikan ijin pihak sekolah untuk menempati masjid sekolah, tugasnya ya biar masjid tidak sepi, ada yang adzan,

Ringkasan Capaian 2019 dan Resolusi 2020

Pembaca yang budiman, tulisan ini sangat terlambat dari waktu seharusnya, jujur saja, saya tidak membuka blog saya lebih dari satu tahun sejak kegiatan latsar CPNS di Bali pada bulan Februari-April 2019. Tulisan ini tiba-tiba muncul dalam pikiran setelah melihat salah satu PhD Student yang membagikan kisahnya. Sebenarnya saya juga terbiasa menulis semacam ringkasan capaian tahunan seperti yang saya lakukan pada ringkasan capaian tahun 2018 dan resolusi 2019 yang saya unggah akhir Desember 2018. Momentum work from home seperti ini telah membangkitkan kenangan saya akan kesenangan menulis di blog seperti yang saya lakukan sejak tahun 2008 lalu. Tulisan kali ini akan bercerita sekelumit kisah yang masih terekam dalam pikiran saya sejak awal Januari sampai akhir Desember 2019, semoga sebagian besar masih bisa saya ungkapkan. Pada awal tahun 2019, saya tidak terlalu banyak membuat target capaian diri sendiri karena faktanya sasaran kinerja pegawai yang harus disusun dan dikerjakan sud