Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November 14, 2021

Jurnal Internasional yang mempublikasikan artikel tentang STEM Education

Postingan ini ditujukan untuk para peneliti yang tertarik mendalami bidang STEM education. Kebetulan saat ini saya sedang membaca banyak artikel tentang topik tersebut. Artikel ini fokus untuk menyajikan informasi nama-nama jurnal internasional yang banyak berkontribusi dalam mempublikasikan karya ilmiah dengan topik STEM Education. Sumber utama dari postingan kali ini adalah artikel berjudul: Li, Y., Wang, K., Xiao, Y., & Froyd, J. E. (2020). Research and trends in STEM education: a systematic review of journal publications.  International Journal of STEM Education ,  7 (1), 1-16 . Pada artikel tersebut diinformasikan sebanyak 45 jurnal internasional yang paling berkontribusi dalam menyerbarluaskan hasil penelitian tentang STEM education. Daftar ke 45 jurnal tersebut dapat dilihat pada tautan berikut ini. Namun agar para pembaca dapat mengakses langsung ke halaman websitenya, maka pada tulisan kali akan saya tautkan masing-masing websitenya. 45 selected journals and the top

PhD is Not For Everyone

Rekan-rekan pembaca yang budiman, beberapa hari lalu saya ngobrol dengan salah satu teman dosen dari salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang baru saja menyelesaikan program PhDnya pada bidang Kimia di kampus yang sama dengan tempat saya studi (NTHU). Banyak hal yang beliau ceritakan, baik pengalaman manis dan pahit, suka dan duka baik seputar riset, publikasi, problematika kehidupan di lab, dan kehidupan akademik lainnya. Sebagai junior yang sedang menjalani program PhD journey , tentu pengalaman dan petuah yang beliau sampaikan sangat berguna untuk saya. Dari sekian pesan penting yang beliau sampaikan, ada satu pesan yang menarik saya bagikan, sebagaimana judul tulisan ini, ya PhD is not for everyone. Kata-kata tersebut beliau sampaikan sebagai pengingat, dan pendorong kami untuk kembali merefleksi diri untuk apa mengambil PhD journey dan bagaimana usaha yang sudah dilakukan sejauh ini. Kata-kata tersebut kata beliau umum diungkapkan oleh para professor di Taiwan k

Constructionism vs Constructivism

What is constructionism in education? Konstruksionisme adalah teori belajar dengan melakukan, di mana pelajar bergantung pada pengetahuan tacit. Pelajari lebih lanjut di: Melibatkan Semua Siswa Melalui Pendidikan Guru Anak Usia Dini yang Berkualitas. 21. Sebuah pedagogi berdasarkan peserta didik yang merancang dan membuat beberapa materi dan representasi pembelajaran mereka sendiri (see more https://www.igi-global.com/dictionary/constructivism-theory-in-technology-based-learning) What is constructionism approach? Konstruksionisme adalah teori belajar konstruktivis dan teori instruksi. Ini menyatakan bahwa membangun pengetahuan terjadi paling baik melalui membangun hal-hal yang nyata dan dapat dibagikan (Ackerman et al., 2009: 56). “Konstruksionisme (dalam konteks pembelajaran) adalah gagasan bahwa orang belajar secara efektif melalui membuat sesuatu (see more http://edutechwiki.unige.ch/en/Constructionism ) Who created constructionism? John Dewey (1933/1998) sering disebut-sebu

Jurnal Bidang Pendidikan yang Terindeks SSCI WoS dan Scopus di Eropa Timur

Berikut ini daftar jurnal bidang pendidikan yang terindeks SSCI WoS dan Scopus yang berada di wilayah Eropa Timur. Dari total 67 jurnal yang terindeks Scopus, hanya ada 2 journal yang terindeks SSCI WoS sebagai berikut. Journal Scopus SSCI URL Studies in Second Language Learning and Teaching Q1 Yes https://pressto.amu.edu.pl/index.php/ssllt/index Journal of Baltic Science Education Q2 Yes http://www.scientiasocialis.lt/jbse/ Hsinchu, 12 Sept 2021

Jurnal Bidang Pendidikan Terindeks SSCI WoS dan Scopus di Asiatic Region

 Berikut ini daftar jurnal bidang pendidikan yang terindeks SSCI WoS dan Scopus yang berada di wilayah Asiatic Region yang meliputi Asean, China, Taiwan, Japan, Korea, Hongkong. Dari total 58 jurnal yang terindeks Scopus, hanya ada 3 journal yang terindeks SSCI WoS. Journal Scopus SSCI URL Educational Technology and Society Q1 Yes https://www.j-ets.net/home Asia-Pacific Education Researcher Q2 Yes https://www.springer.com/journal/40299 KEDI Journal of Educational Policy Q4 Yes https://www.kedi.re.kr/eng/kedi/main/contents.do?menuNo=200022   Hsinchu, 12 Sept 2021

Jurnal Bidang Pendidikan Terindeks SSCI WoS dan Scopus di Australia

 Berikut ini daftar jurnal bidang pendidikan yang terindeks Scopus dan SSCI WoS yang berada di Australia. Dari total 31 journal bidang pendidikan yang terindeks Scopus, hanya ada 5 jurnal yang terindeks oleh SSCI WoS. Semoga bermanfaat. Journal Scopus SSCI URL Australasian Journal of Educational Technology Q1 Yes https://ajet.org.au/index.php/AJET  Australasian Journal of Early Childhood Q2 Yes https://journals.sagepub.com/home/aec  Australian Journal of Adult Learning Q3 Yes https://ajal.net.au/  English in Australia Q3 Yes https://www.aate.org.au/journals/english-in-australia Curriculum Matters Q4 Yes https://www.nzcer.org.nz/nzcerpress/curriculum-matters Hsinshu, 12 Sept 2021

Jurnal Bidang Pendidikan Terindeks SSCI WoS dan Scopus di Afrika

 Salah satu tantangan studi PhD di luar negeri khususnya Taiwan adalah persyaratan publikasi karya ilmiah untuk syarat lulus yang mengharusnya terbit pada jurnal terindeks SSCI WoS. Secara umum jurnal yang sudah terindeks SSCI WoS bisa dipastikan juga terindeks di Scopus, namun tidak semua jurnal terindeks Scopus juga terindeks di SSCI WoS. Untuk mencari apakah suatu journal terindeks Scopus maka kita bisa menggunakan website https://www.scimagojr.com/journalrank.php?area=3300&country=Africa&category=3304 sedangkan untuk mengetahui apakah jurnal tersebut terindeks SSCI maka kita bisa menggunakan website https://mjl.clarivate.com/search-resu lts agar informasinya tidak misleading maka kita gunakan ISSN agar pencarian lebih tepat. Dari hasil pencarian saya pada hari ini, Ahad, 12 September 2021, di kawasan Afrika saya hanya menemukan 13 jurnal bidang pendidikan, dan hanya ada 3 jurnal yang terindeks SSCI. Memang tidak mudah suatu jurnal untuk terindeks di SSCI WoS. Sebagai

Pahami Beberapa Hal ini, Sebelum Daftar PhD

 Beberapa hari terakhir banyak pertanyaan dari rekan-rekan kolega di Indonesia yang berminat studi lanjut di luar negeri. Saya sangat senang dengan antusias mereka untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalismenya melalui studi LN. Namun, saya juga meyakini ada banyak pertanyaan di benak mereka yang ingin sekali dicari jawabannya, sama halnya dengan saya ketika belum berangkat. Tulisan ini saya coba sarikan dari pengalaman saya selama dua semester menjalani peran sebagai mahasiswa Ph.D di NTHU Taiwan. Semoga setelah membacanya, teman-teman lebih matang dalam mempersiapkan semua kebutuhannya. Kuliah jenjang Ph.D atau doktoral merupakan jenjang pendidikan formal bergelar tertinggi sampai saat ini. Karena itulah tantangannya juga jauh lebih berat dibandingkan dengan jenjang sebelumnya. Saya kira hal ini terjadi baik kuliah di dalam maupun luar negeri. Karena tantangannya besar maka sebelum memulai untuk mengarunginya, penting kiranya untuk mengenal medan dan memahami aturan mainn