Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Capaian 2021 dan Resolusi 2022 #2022lebihbaiklagi

Tidak terasa 2021 sudah terlewati, semua suka dan duka telah terlampaui. Ada banyak kenangan, cerita, dan kisah yang penting untuk dikenang, namun ada juga yang kurang mengesankan. Ada banyak target yang terealisasi, namun juga ada yang tertunda ditahun ini. Namun, apa pun itu, saya bersyukur, alhamdulillah kesempatan hidup ditahun 2021 telah dilewati dalam keadaan sehat dan bahagia. Walaupun terselip sedih dan kecewa. Itulah realitas kehidupan sebagai manusia. Para ulama mengajarkan kita untuk sabar dan syukur dengan semua yang terjadi. Karena dua kunci itu yang menjadi cara terbaik dalam menjalani pesan sebagai hamba Allah di muka bumi. Tulisan ini akan saya bagi dalam beberapa penggalan antara lain keluarga, progres study Ph.D, pekerjaan, keuangan dan target tahun 2022. Keluarga Alhamdulillah saya dan keluarga diberikan kesehatan, lahir dan batin, tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Selama saya di Taiwan alhamdulillah tidak pernah sakit, kecuali sempat demam setelah vaksi

Reviu Sekilas Materi Prof. Chee-Kit Looi di ICEI CoE NTHU 2021

  Salah satu pembicara ICEI CoE NTHU tahun 2021 adalah orang yang saya kagumi karya-karyanya, Prof. Dr. Chee-Kit Looi , Beliau adalah Head of Learning Sciences Lab of the National Institute of Education ( NIE) , Nanyang Technological University (NTU), the first research centre devoted to the study of the sciences of learning in the Asia-Pacific region. Saya pertama mengenal beliau ketika membaca papernya, lalu saya cari namanya di Google Scholar dan saya berhasil masuk ke laman website tentang profilnya. Ternyata bidang riset beliau ada beberapa yang bisa saya pelajari. Sayangnya saya baru tahu nama beliau setelah saya masuk di NTHU. Walaupun saya kira masuk di bawah bimbingan beliau akan sangat menantang karena riset beliau luar biasa. Beliau menjadi editor di beberapa jurnal top bidang educational technologi. Background pendidikan beliau dari computer science dan Ai, membuatnya menjadi peneliti yang sangat disegani pada topik-topik risetnya. Pada sesi ini beliau menyajikan maka

Belajar Education for Sustainable Development dari Jepang

  Sesi pembicara kunci Prof. Dr. Soda Osamu Ini pembicara kunci pertama di rangkaian ICEI 2021, pembicaranya Prof. Dr. Soda Osamu dari Waseda University salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Taiwan. Judul materi beliau yakni Education for Sustabible Development through Inquiry-Based Learning. Ada banyak hal yang beliau sampaikan, berdasarkan pengalaman beliau dan timnya dalam mengembangkan pendidikan berkelanjutan. Namun yang paling menarik adalah tentang bagaimana melibatkan penduduk lokal untuk bersama-sama membangun ekosistem hidup jangka panjang, melalui pengembangan Social Innovation lab.  Intinya yang saya tangkap untuk membangun kesadaran pada siswa kita tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian alam adalah dengan melibatkan mereka secara langsung pada aktivitas di komunitas lokal. Selain itu kita juga dapat meningkatkan peran masyarakat lokal untuk lebih memahami dan menyadari pentingnya menjaga kelestarian alam. Selain itu saya juga baru paham bahwa educa

Pengalaman Ikut Konferensi Ilmiah di Taiwan

  Hari ini saya mau sharing pengalaman mengikuti konferensi ilmiah di Taiwan tepatnya dalam gealran International Conference on Education Innovation (ICEI) yang diselenggarakan secara rutin oleh College of Education National Tsing Hua University Taiwan. Konferensi ini dilaksanakan pada hari Jum'at dan Sabtu, 26 dan 27 November 2021 secara online. Saya tertarik ikut konferensi ini dengan beberapa alasan, pertama saya ingin tahu bagaimana mekanisme dan manajemen penyelenggaraannya, termasuk manajemen paper yang disubmit para presenter, kedua saya juga ada tugas mata kuliah Fondation of Learning Science untuk menghadiri sebuah conference dan membuat resume materi dari para keynote speakernya. Proses submit naskah Pertama saya mendaftar sebagai presenter, saya berpikir papernya akan diterbitkan, namun setelah saya pelajari di websitenya dan bertanya kepada teman lab yang cukup tahu dari panitia, ternyata papernya tidak sampai diterbitkan, hanya dipresentasikan saja. Nah, berhubung pap

Thinking is Like a Plant (Reviu Persentasi Craig Holdrege di ICEI 2021)

  Gambar sesi materi dari Craig Holdrege di ICEI 2021 Sabtu, 27 November 2021 saya mengikuti rangkaian hari kedua kegiatan the 12th International Conference on Education Innovation (ICEI) yang diselenggarakan setiap tahun oleh College of Education (CoE) National Tsing Hua University (NTHU) Taiwan. Saya tertarik dengan pemikiran Keynote speaker yang ketiga bernama Craig Holdrege, Ph.D dari The Nature Institute yang menyajikan tema dengan judul How Alive is My Thinking, Learning from The Living World. Beliau seorang penulis buku dan peneliti senior serta pengajar. Buku yang dituliskannya banyak membahas tentang bagaimana hubungan antara manusia dengan alam dari perspektif yang sangat spesifik, misalnya judul buku Thinking is Like a Plant, walaupun saya belum membaca bukunya, namun sepintas pemikirannya waktu kemarin mengisi materi di ICEI sangat mengesankan. Beliau memulai materinya dengan menyajikan gambar air beserta kandungannya, beliau juga menjelaskan tentang fungsi air y

Jurnal Internasional yang mempublikasikan artikel tentang STEM Education

Postingan ini ditujukan untuk para peneliti yang tertarik mendalami bidang STEM education. Kebetulan saat ini saya sedang membaca banyak artikel tentang topik tersebut. Artikel ini fokus untuk menyajikan informasi nama-nama jurnal internasional yang banyak berkontribusi dalam mempublikasikan karya ilmiah dengan topik STEM Education. Sumber utama dari postingan kali ini adalah artikel berjudul: Li, Y., Wang, K., Xiao, Y., & Froyd, J. E. (2020). Research and trends in STEM education: a systematic review of journal publications.  International Journal of STEM Education ,  7 (1), 1-16 . Pada artikel tersebut diinformasikan sebanyak 45 jurnal internasional yang paling berkontribusi dalam menyerbarluaskan hasil penelitian tentang STEM education. Daftar ke 45 jurnal tersebut dapat dilihat pada tautan berikut ini. Namun agar para pembaca dapat mengakses langsung ke halaman websitenya, maka pada tulisan kali akan saya tautkan masing-masing websitenya. 45 selected journals and the top

PhD is Not For Everyone

Rekan-rekan pembaca yang budiman, beberapa hari lalu saya ngobrol dengan salah satu teman dosen dari salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang baru saja menyelesaikan program PhDnya pada bidang Kimia di kampus yang sama dengan tempat saya studi (NTHU). Banyak hal yang beliau ceritakan, baik pengalaman manis dan pahit, suka dan duka baik seputar riset, publikasi, problematika kehidupan di lab, dan kehidupan akademik lainnya. Sebagai junior yang sedang menjalani program PhD journey , tentu pengalaman dan petuah yang beliau sampaikan sangat berguna untuk saya. Dari sekian pesan penting yang beliau sampaikan, ada satu pesan yang menarik saya bagikan, sebagaimana judul tulisan ini, ya PhD is not for everyone. Kata-kata tersebut beliau sampaikan sebagai pengingat, dan pendorong kami untuk kembali merefleksi diri untuk apa mengambil PhD journey dan bagaimana usaha yang sudah dilakukan sejauh ini. Kata-kata tersebut kata beliau umum diungkapkan oleh para professor di Taiwan k

Constructionism vs Constructivism

What is constructionism in education? Konstruksionisme adalah teori belajar dengan melakukan, di mana pelajar bergantung pada pengetahuan tacit. Pelajari lebih lanjut di: Melibatkan Semua Siswa Melalui Pendidikan Guru Anak Usia Dini yang Berkualitas. 21. Sebuah pedagogi berdasarkan peserta didik yang merancang dan membuat beberapa materi dan representasi pembelajaran mereka sendiri (see more https://www.igi-global.com/dictionary/constructivism-theory-in-technology-based-learning) What is constructionism approach? Konstruksionisme adalah teori belajar konstruktivis dan teori instruksi. Ini menyatakan bahwa membangun pengetahuan terjadi paling baik melalui membangun hal-hal yang nyata dan dapat dibagikan (Ackerman et al., 2009: 56). “Konstruksionisme (dalam konteks pembelajaran) adalah gagasan bahwa orang belajar secara efektif melalui membuat sesuatu (see more http://edutechwiki.unige.ch/en/Constructionism ) Who created constructionism? John Dewey (1933/1998) sering disebut-sebu

Jurnal Bidang Pendidikan yang Terindeks SSCI WoS dan Scopus di Eropa Timur

Berikut ini daftar jurnal bidang pendidikan yang terindeks SSCI WoS dan Scopus yang berada di wilayah Eropa Timur. Dari total 67 jurnal yang terindeks Scopus, hanya ada 2 journal yang terindeks SSCI WoS sebagai berikut. Journal Scopus SSCI URL Studies in Second Language Learning and Teaching Q1 Yes https://pressto.amu.edu.pl/index.php/ssllt/index Journal of Baltic Science Education Q2 Yes http://www.scientiasocialis.lt/jbse/ Hsinchu, 12 Sept 2021

Jurnal Bidang Pendidikan Terindeks SSCI WoS dan Scopus di Asiatic Region

 Berikut ini daftar jurnal bidang pendidikan yang terindeks SSCI WoS dan Scopus yang berada di wilayah Asiatic Region yang meliputi Asean, China, Taiwan, Japan, Korea, Hongkong. Dari total 58 jurnal yang terindeks Scopus, hanya ada 3 journal yang terindeks SSCI WoS. Journal Scopus SSCI URL Educational Technology and Society Q1 Yes https://www.j-ets.net/home Asia-Pacific Education Researcher Q2 Yes https://www.springer.com/journal/40299 KEDI Journal of Educational Policy Q4 Yes https://www.kedi.re.kr/eng/kedi/main/contents.do?menuNo=200022   Hsinchu, 12 Sept 2021

Jurnal Bidang Pendidikan Terindeks SSCI WoS dan Scopus di Australia

 Berikut ini daftar jurnal bidang pendidikan yang terindeks Scopus dan SSCI WoS yang berada di Australia. Dari total 31 journal bidang pendidikan yang terindeks Scopus, hanya ada 5 jurnal yang terindeks oleh SSCI WoS. Semoga bermanfaat. Journal Scopus SSCI URL Australasian Journal of Educational Technology Q1 Yes https://ajet.org.au/index.php/AJET  Australasian Journal of Early Childhood Q2 Yes https://journals.sagepub.com/home/aec  Australian Journal of Adult Learning Q3 Yes https://ajal.net.au/  English in Australia Q3 Yes https://www.aate.org.au/journals/english-in-australia Curriculum Matters Q4 Yes https://www.nzcer.org.nz/nzcerpress/curriculum-matters Hsinshu, 12 Sept 2021

Jurnal Bidang Pendidikan Terindeks SSCI WoS dan Scopus di Afrika

 Salah satu tantangan studi PhD di luar negeri khususnya Taiwan adalah persyaratan publikasi karya ilmiah untuk syarat lulus yang mengharusnya terbit pada jurnal terindeks SSCI WoS. Secara umum jurnal yang sudah terindeks SSCI WoS bisa dipastikan juga terindeks di Scopus, namun tidak semua jurnal terindeks Scopus juga terindeks di SSCI WoS. Untuk mencari apakah suatu journal terindeks Scopus maka kita bisa menggunakan website https://www.scimagojr.com/journalrank.php?area=3300&country=Africa&category=3304 sedangkan untuk mengetahui apakah jurnal tersebut terindeks SSCI maka kita bisa menggunakan website https://mjl.clarivate.com/search-resu lts agar informasinya tidak misleading maka kita gunakan ISSN agar pencarian lebih tepat. Dari hasil pencarian saya pada hari ini, Ahad, 12 September 2021, di kawasan Afrika saya hanya menemukan 13 jurnal bidang pendidikan, dan hanya ada 3 jurnal yang terindeks SSCI. Memang tidak mudah suatu jurnal untuk terindeks di SSCI WoS. Sebagai

Pahami Beberapa Hal ini, Sebelum Daftar PhD

 Beberapa hari terakhir banyak pertanyaan dari rekan-rekan kolega di Indonesia yang berminat studi lanjut di luar negeri. Saya sangat senang dengan antusias mereka untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalismenya melalui studi LN. Namun, saya juga meyakini ada banyak pertanyaan di benak mereka yang ingin sekali dicari jawabannya, sama halnya dengan saya ketika belum berangkat. Tulisan ini saya coba sarikan dari pengalaman saya selama dua semester menjalani peran sebagai mahasiswa Ph.D di NTHU Taiwan. Semoga setelah membacanya, teman-teman lebih matang dalam mempersiapkan semua kebutuhannya. Kuliah jenjang Ph.D atau doktoral merupakan jenjang pendidikan formal bergelar tertinggi sampai saat ini. Karena itulah tantangannya juga jauh lebih berat dibandingkan dengan jenjang sebelumnya. Saya kira hal ini terjadi baik kuliah di dalam maupun luar negeri. Karena tantangannya besar maka sebelum memulai untuk mengarunginya, penting kiranya untuk mengenal medan dan memahami aturan mainn

Pengalaman Vaksin Covid-19 di Taiwan

Setelah menunggu lama akhirnya mendapatkan kesempatan untuk divaksin. Saya mendaftar vaksin secara online melalui https://1922.gov.tw/vas/index.jsp pada tanggal 17 Juli 2021, baru memperoleh notifikasi untuk membooking jadwal dan memilih lokasi vaksin tanggal 30 Agustus 2021. Alhamdulillah saya dapat kesempatan jadwal kosong pada hari Rabu, 08 September 2021 jam 15.00-16.00 di Baoshan Health Center. Saya kira di rumah sakit besar ternyata lokasinya seperti puskesmas kalau di Indo. Karena lokasinya agak terpencil dan saya tidak tahu jalur angkutan umum ke lokasinya, akhirnya saya putuskan jalan kaki. Sepintas dilihat di Google Maps lokasinya tidak terlalu jauh. Ternyata setelah didatangi lumayan juga menghabiskan sekitar 54 menit dengan total jarak sekitar3 KM, Dengan demikian bolak balik 6 Km jalan kaki, lumayan nambah sehat. Dengan berbekal petunjuk dari Google Maps , akhirnya sampai ditempat tujuan. Perjalanan dari dorm berangkat jam 14.12an, kemudian sampai di lokasi jam 15.0

Pengajuan dan Perpanjangan KTP (ARC) di Taiwan

Pembaca yang budiman, tulisan ini akan membawa Anda pada cerita pengalaman saya waktu mengurus pengajuan dan perpanjangan ARC saya. Sebagai informasi ARC itu kependekan dari (Alien Resident Certificate) atau kartu penduduk di Taiwan. Kartu ini sangat penting bahkan bisa lebih penting dari kartu mahasiswa. Pernah suatu waktu kami beli makanan di warung Indo, tiba-tiba ada polisi yang melakukan pemeriksaan, dan yang mereka minta adalah dokumen ARC yang masih aktif. Salah satu teman kami kebetulan lupa tidak bawa ARC, kemudian menunjukkan kartu mahasiswa dan ditolak, polisinya tetap minta ARC walaupun dalam bentuk gambar untungnya teman saya punya foto ARCnya. Balik lagi ke pembahasan tentang ARC, setiap orang yang baru datang ke Taiwan biasanya harus segera mendaftar ARC. ARC ini banyak manfaatnya, bahkan untuk konteks mahasiswa juga berguna untuk proses pengurusan student ID dan untuk mengurus buku tabungan serta daftar kartu asuransi kesehatan nasional (NHI). Nah lalu bagaimana proses

Perawatan Gigi di Taiwan

Pembaca yang budiman, kali ini saya mau sharing pengalaman pribadi berkaitan dengan proses pendaftaran dan perawatan gigi di Taiwan. Sebagai informasi, setiap warga asli maupun warga asing harus mendaftar National Health Insurance (NHI), kalau di Indo seperti BPJS. NHI sebuah program asuransi kesehatan yang dikelola pemerintah. Untuk mahasiswa seperti saya, setiap semester dikenakan biaya antara 3.000-5000 NTD (atau 1,5-2,5 juta) artinya perbulan kisaran 400.000 ribuan. Termasuk mahal jika dibandingkan dengan tagihan BPJS di Indonesia. Tapi dengan NHI kita dapat menikmati berbagai premi kesehatan secara mudah dan murah. Saya tidak bilang gratis karena faktanya kita masih tetap harus membayar biaya non medis ketika melakukan pemeriksaan kesehatan. Walaupun nominalinya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan biaya pemeriksaan kesehatannya itu sendiri. Sore ini, Senin, 06 September 2021 saya melakukan perawatan gigi kepada dokter gigi depan kampus. Ini lokasinya persis depan gerbang