Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 10, 2010

Tujuan Pendidikan Islam

Oleh: Ence Surahman (Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung) Al-Ghazali berpendapat bahwa tujuan pendidikan dan pengajaran dapat diketahui sebagaimana yang diungkapkan Fatthiyah Hasan (1986:31) bahwa al-Ghazali mengarahkan tujuan pendidikan kepada dua sasaran yaitu kesempurnaan insani yang tujuannya taqorrub atau mendekatkan diri kepada Allah, dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sedangkan Abdul Fatah Jalal (1988:119) mengatakan bahwa tujuan umum pendidikan Islam adalah untuk menjadikan manusia sebagai abdi dan hamba Allah. Pendapatnya ini didasarkan pada firman Allah dalam A-qur’an Surat Al-Dzariyat ayat 56: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melaikan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.A. Al-Dzariyat ; 56). Berbeda dengan al-Syaibani (1979:399), beliau menjabarkan tujuan pendidikan Islam dengan mengklasifikasikannya kedalam tiga tujuan asasi sebagai berikut: 1. Tujuan-tujuan individual yang sifatnya untuk peningkata

Program Tutorial Sebagai Metode Pendidikan Islam Untuk Membangun Karakter Dan Adab

Oleh: Ence Surahman (Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung) Metode pendidikan serupa ini telah diterapkan di Universitas Pendidikan Indonesai sejak Tahun 1987. Prosesnya setiap mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) diwajibkan untuk mengikuti Program Tutorial yang dilaksanakan setiap pekan di Mesjid Al-Furqon Universitas Pendidikan Indonesia. Selama 12 pertemuan. Berdasarkan hasil beberapa penelitian baik yang dilakukan oleh Mahasiswa Sarajana, Magister dan juga Doktoral, hasil penelitiannya disimpulkan bahwa dengan program pembinaan diri semacam Tutorial (Mentoring), sangat berpengaruh terhadap perbaikan kepribadian mahasiswa UPI. Karena dalam proses kegiatan Tutorial peserta di bimbing oleh seorang Tutor untuk mendiskusikan berbagai permasalahan terlebih permasalahan yang berhubungan dengan generasi muda. Sehingga dampaknya sangat luarbiasa, mereka jadi terbisa untuk memakmurkan mesjid, memiliki akhlak yang baik, tanggungjawab, dan terutama

Pendidikan Dalam Islam

Oleh: Ence Surahman (Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung) Dalam buku panduan kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam di Universitas Pendidikan Indonesia dituliskan bahwa pendidikan dalam pandangan Islam mencakup kedua pandangan diatas, yaitu pandangan individu dan pandangan masyarakat. Artinya pendidikan dalam kaca mata Islam merupakan pewarisan nilai-nilai budaya sekaligus merupakan usaha untuk mengembangkan potensi-potensi individu yang akan mewarisi nilai-nilai budaya tersebut. Namun secara definitif para ahli belum mempunyai kesepakatan dalam mendefinisikan pengertian pendidikan Islam. Hal ini terlihat dari hasil Konferensi internasional Islam yang pertama pada tahun 1977 di Universitas King Abdul Aziz belum berhasil menyusun definisi pendidikan yang dapat disepakati. Dikutif dari buku penduan kulaih SPAI diatas bahwa hasil konferensi tersebut sebagaimana diungkap oleh Syahidin (2001:28) setidaknya merekomendasikan tiga istilah yang sementara ini dianggap bisa mew

Karakter Sistem Pendidikan Islam

Oleh: Ence Surahman (Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung) a. Karakter Pendidik Dalam Sistem Pendidikan Islam 1. Memiliki Jiwa Yang Ikhlas (Mukhlisin) Dalam pendidikan Islam, inilah kelebihannya, dimana seorang pendidik harus meniatkan segala sesuatunya hanya karena Allah dalam seluruh pekerjaan edukatifnya, baik berupa perintah, larangan, nasehat, pengawasan atau hukuman. Maka konsep ikhlas menjadi prasarat mendasar yang harus dimiliki oleh setiap pendidik. Mengenai ikhlas, Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-bayinah; “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus” (Al-Bayinah: 5) 2. Memiliki Jiwa yang Bertaqwa (mutaqqin) Secara sederhana maksud dari jiwa yang bertaqwa adalah sebuah pemahaman dan kesadaran dalam diri pendidik, bahwa dimanapun kita berada, dalam kondisi apapun, mak

Definisi Sistem Pendidikan Islam

Oleh: Ence Surahman (Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung) Definisi Sistem Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya: suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of several parts). Di antara bagian-bagian itu terdapat hubungan yang berlangsung secara teratur. Definisi sistem yang lain dikemukakan Anas Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg sebagai berikut “Suatu sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks.” Sedangkan Campbel menyatakan bahwa sistem itu merupakan himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki k

Asas-Asas Sistem Pendidikan Islam

Oleh: Ence Surahman (Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung) Menurut Hasan Langgulung, pendidikan itu mempunyai asas-asas tempat ia tegak dalam materi, interaksi, inovasi dan cita-citanya. Jadi asas itu merupakan landasan yang menjadi tumpuan segaanya berada diatasnya. Dalam bukunya Asas-Asas Pendidikan Islam beliau menuliskan ada 6 asas dalam pendidikan; diantarana: Pertama: asas-asas historis, yaitu asas yang mempengaruhi pendidik dari pengalaman masa lalunya, undang-undang dan peraturan-peraturan, batas-batas dan kekurangannya, Kedua : asas-asas sosial yang memberinya kerangka budaya dari mana pendidikan itu bertolak dan bergerak; memindah budaya, memilih dan mengembangkannya Ketiga : asas-asas ekonomi yang memberinya perspektif tentang potensi-potensi manusia dan keuangan, materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya dan bertanggungjawab terhadap anggaran belanjanya Keempat : asas-asas politik dan administrasi yang memberinya bingkai ideologi (aqidah) dari man