Langsung ke konten utama

Karakter Sistem Pendidikan Islam

Oleh: Ence Surahman
(Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung)

a. Karakter Pendidik Dalam Sistem Pendidikan Islam
1. Memiliki Jiwa Yang Ikhlas (Mukhlisin)
Dalam pendidikan Islam, inilah kelebihannya, dimana seorang pendidik harus meniatkan segala sesuatunya hanya karena Allah dalam seluruh pekerjaan edukatifnya, baik berupa perintah, larangan, nasehat, pengawasan atau hukuman. Maka konsep ikhlas menjadi prasarat mendasar yang harus dimiliki oleh setiap pendidik.
Mengenai ikhlas, Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-bayinah;
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus” (Al-Bayinah: 5)
2. Memiliki Jiwa yang Bertaqwa (mutaqqin)
Secara sederhana maksud dari jiwa yang bertaqwa adalah sebuah pemahaman dan kesadaran dalam diri pendidik, bahwa dimanapun kita berada, dalam kondisi apapun, maka yakinilah disitu ada yang memerhatikan kita, ada yang mencatat semua perbuatan kita, dan jiwa kita sangat takut dengan azab Allah bagi orang-orang yang berbuat dosa, maka inilah yang sangat epnting dipahami oelh setiap pendidik, agar senantiasa menjauhi larangan Allah dan senantiasa berupaya melaksanakan sebaik mungkin semua perintah Allah.
3. Memiliki Jiwa yang Haus Ilmu (alim)
Pendidik, selain harus memiliki akidah yang baik, akhlak yang terfuji, maka pendidik juga harus memiliki semangat yang tinggi untuk terus mencari ilmu, mengapa demikian, karena sesungguhnya selain keteladanan yang harus diberikan kepada peserta didiknya, maka ilmu pun lebih utama, sangat disayangkan apabila pendidik tidak memiliki ilmu yang cukup, maka apalah yang aakn diberikan untuk anak didiknya, sungguh ini sangat penting, terlebih dalam pendidikan Islam. Ilmu pendidik menjadi snata penting, terlebih ilmu-ilmu syariah yang menjadi kewajiban untuk dipahami oleh semua individu. Maka tugas pendidiklah untuk mengajarkan itu semua.
4. Memiliki Jiwa Penyabar (sabirin)
Sifat lainnya yang harus dimiliki oleh pendidik adalah sifat sabar. Karena sering sekali peserta didik tidak bisa sejalan dengan apa yang diinginkan oleh pendidiknya, maka sifat penyabar menjadi hal penting untuk dimiliki.
5. Memiliki Jiwa Penyayang
Sifat penyayang adalah sifat yang sangat penting dan menjadi bumbu-bumbu dalam proses pendidikan, pendidik yang mendidik dengan perasaan sayang akan lebih berhasil dibanding pendidik yang mendidik tanpa rasa sayang. Inilah yang harus dipahami oleh pendidik, sifat rahman sebagaimana sifatnya Allah kepada makhluknya, menjadi hal yang harus diprioritaskan oleh pendidik untuk anak didiknya.
6. Memiliki Jiwa Inovatif
Pendidik yang baik ialah pendidik yang terus berinovasi dalam proses pendidikannya, karena dengan inovasi maka di percaya akan membuat peserta didik menjadi senang, tidak membosankan. Inovasi dapat dilakukan dalam proses pendidikan, inovasi dalam konten pendidikan (ilmu) yang diberikan.
7. Memiliki Jiwa Kreatif
Jiwa kreatif dalam diri seorang pendidik sangatlah penting, kreatif dalam mengemas suasana pertemuand engan perserta didik, kreatif dalam melakukan proses pendidikannya dan kreatif dalam menghiasi seluruh aktivitas proses pendidikannya.
8. Memiliki Jiwa yang Bersungguh-Sungguh (mujahid)
Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil, kurang lebih itulah ungkapan yang sering kita dengar. Ya begitulah dalam proses pedidikan, seorang pendidik harus memiliki sifat bersungguh-sungguh agar mampu menghasilkan produk pendidikan yang baik.
9. Motivator yang Membangkitkan Semangat
Salah satu sifat penting yang harus dimiliki oleh pendidik adalah motivator, yaitu jiwa yang senantiasa membangkitkan semangat untuk peserta didiknya, dan penting untuk dipahami bahwa pendidik harus senantiasa tampil semangat walaupun mungkin sedang banyak masalah. Islam mengajarkan kepada kita untuk terus optimis, karena dalam pandangan orang Islam, sesungguhnya yang memberikan segala sesuatu dari proses usaha kita bukan diri kita tapi Allah swt. Begitupun kepada peserta didik. Pendidik harus mampu menampakan jiwa yang optimistis.
10. Memiliki Jiwa yang Bertanggungjawab (responsbility)
Sifat ini adalah sangat penting, karena sifat ini merupakan bagaian dari akhlak yang akan diteladani oleh peserta didik. Pendidik yang bertanggung jawab, maka dapat dipastikan akan mampu mengajarkan peserta didiknya untuk memiliki sifat bertanggung jawab juga. Konsep tanggung jawab yang dimaksud, bukan hanya tanggaung awab secara formal dan bersifat kediaan, melainkan juga sifat tanggung jawab ketika berhadapan dengan Allah swt, yang mana kita yakini bahwa semua perbuatan kita selama didunia harus dipertanggungjawabkan. Inilah yang membedakan antara Islam dan yang selainnya.

b. Karakter Pemimpin dalam Manajemen Sistem Pendidikan Islam
1. Memiliki visi dan misi yang jelas (visioner)
Siapapun yang diamanahi untuk menjadi pemimpin dalam pandangan Islam, maka ia harus menjadi orang yang visioner, termasuk dalam rangka mengelola atau memimpin lembaga pendidikan, seorang peimpin harus memiliki tujuan yang jelas mengenai kebijakan akan dibawa dan diarahkan kemana lembaga yang dipimpinnya. Adapun jawaban dari arah dan tujuannya tersebut sebenarnya tidak perlu lagi mencari tujuan-tujuan yang tidak jelas, karena semuanya dalam pandangan Islam sudah sangat jelas, yaitu menjadikan semua elemen termasuk didalamnya pendidik dan peserta didik agar mencapai derajat orang-orang yang dekat dengan Allah dan menjadi orang yang paling baik dimata Allah dan juga dimana makhluknya.
2. Memiliki jiwa semangat yang membara
Semangat yang membara harus dimiliki oleh seorang pemimpin, sekalipun mungkin tugas dan amanah ditempat yang sangat banyak namun seorang pemimpin harus senantiasa menunjukan sikap tegar, kuang,, tangguh, pemberani dan meyakinkan bawahanya.
3. Memiliki jiwa pembaharu
Salah satu sifat seorang pemimpin dalam dunia pendidikan khususnya daam kancah pendidikan Islam, maka jiwa pembaharu menjadi snagat penting. Jiwa pembaharu dalam artian jiwa yang senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan ia mampu membuat orang lain mengikuti dengan permabahrauan yang dilakukannya. Pembaharuan dilakukan dengan batasan agar semakin mencapai derajat sempurna dari sistem yang ada.
4. Mempunyai jiwa penuh pengorbanan
Jiwa inilah yang telah dilakukan oleh para sahabat dulu, Abu Bakar misalnya untuk membela agama Allah maka beliau keluarkan seluruh hartanya dijalan Allah. Begitupun dalam kontek pendidikan, seorang pemimpin harus ikhlas berkorban untuk kemajuan pendidikannya. Hanya fenomena saat ini sangat mengkhawatirkan, tidak sedikit pemimpin yang menjadikan lembaga yang dipimpinnya menjadikan ia kaya raya mendadak, inilah permasalahan yang sangat akut di negeri kita.
5. Mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi (itsar)
Sikaf itsar ini pun tidka kalah penting dalam membangun dan mewarnai karakter pemimpin, itsar dalam arti lebih mengutamakan orang lain dari pada dirinya sendiri, hanya memang hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang telah mencurahkan seluruh waktunya untuk kepentingan orang banyak. Dan ini pun sangat jarang dimiliki oleh para pendidik.
Berikut ini adalah karakter peserta didik dalam sistem pendidikan Islam
1. Sungguh-sungguh
Sikap ini harus ditanamkan sejak dini, dan kemudian harus pahamkan kepada perserta didik bahwa sesungguhnya barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam menunaikan kebaikan dan kebaiakn itu pula yang akan jadikan balasan kebaikan bagi pelakunya. Peserta didik diajarkan untuk bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu karena sesungguhnya mereka sanggat yakin bahwa dengan bersungguh-sungguh seua cita-cita mereka akan tercapai karena Allah yang akan memperkenankannya
2. Tekun
Sifat inilah yang saat ini mulai hilang dalam dri peserta didik. mereka belajar seenaknya saja, dikelas mereka malah ngobrol, dan keseringan menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang kurang baik, tekun dalam arti ulet dalam belajar.
3. Sabar
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang sabar. Maka peserta didik harus difahamkan konsep sabar, sabar ini akan membantu peserta didik utuk terus belajar-belajar sekalipunmateri yang diajarinya sangat sulit.
4. Semangat
Karakter peserta didik salahsatunya adalah mereka yang senatiasa semangat, sekalipun berbagai agenda hariannya yang cukup banyak, maka ia tetap menunjukan wajah semangatnya, hal ini diwujudkan dengan pola belajr dan pencapaian hasilbelajr yang baik
5. Motivasi yang kuat
Pada dasarnya motivasi atau dorongan itu terbagi dua yaitu dorongan yang muncul dari luar disebutnya motivasi ekstrinsik dan dorongan atau motivasi dari dalam diri yaitu motivasi intrinsik. Pribadi peserta didik harus diajarkan agar memiliki dorongan instrinsik yang kuat, dan dorongan ini dalam pandangan Islam dipengaruhi oleh keimanan seseorang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste