Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Teoru Belajar Kognitivisme

RINGKASAN MATERI TEORI BELAJAR BEHAVIORISME 1. Dalam mendefinisikan istilah belajar, para ahli tidak menyepakati dibuatnya satu aturan pemahaman, walaupun kebanyakan ahli menyepakati bahwa belajar adalah unjuk kerja ketika seorang individu merespon terhadap suatu keadaan dalam cara yang baru dan respon tersebut terjadi berulangkali dalam situasi yang sama. 2. Para ahli tori behavioral menempatkan penekanan khusus pada kondisi rangsangan dan respon yang dapat diobservasi 3. Hubungannya dalam belajar, jika dua kejadian terjadi secara bersama serta mengalami pengulangan2, mereka akan berhubungan. Pada akhirnya mereka akan terjadi secara bersamaan, yang lainnya juga akan teringatkan 4. Dalam pengkondisian yang klasikal, sebuah stulumlus netral yang berikutnya perbaikan yang diulangi dengan sebuah stimulus bahwa kesiapan kapasitas pada keempat pembawaan sebuah emosi dan respon psikologi. 5. Kondisi pelatihan adalah terkondisikan denagn mengurangi

Konsep Umum Teori Belajar Begaviorisme

RANGKUMAN MAERI TEORI BELAJAR KOGNITIVISME 1. Para ahli kejiwaan kognitif mempelajari berapa orang yang mengerti, mempersentasikan ulang, dan mengingat informasi. Mereka tertarik dengan perbedaan dalam diri individu dan situasi belajar yang khusus. 2. Supaya memiliki rasa yang sangat beragam mengenai stimulus yang meningkatkan perasaan kita, kita harus mengabaika beberapa stimuli dan mengakui bentuk-bentuk yang lainnya, proses mengetahui sebagai persepsi. 3. Investigasi awal dalam proses telah diakibatkan oleh teori gestalt. Kontribusi mereka memasukan prinsip gestalt untuk mengelola stimuli (proksimiti, kesamaan, pengakhiran, figure mendasar, dan banyak lagi yang lainnya) 4. Persepsi juga dipengaruhi oleh analisis kestimewaan ataupun proses dari bawah keatas, dan kontek atau proses dari atas kebawah. 5. Informasi seharusnya bisa disimpan dengan baik dalam memori agar memiliki banyak n ilai manfaat pada sat dibuthkan selanjutnya. 6. Kebanyakan para a

WACANA SUNGKEMAN WISUDAAN TEKPEND APRIL 2009

WACANA SUNGKEMAN PARA WISUDAWAN/WISUDAWATI APRIL 2009 Dikarang ku : ncislam4ever BUBUKA Bismillah nujadi wiwitan, Nujadi sekar pangiring catur pamuka carita dina ieu mangsa, Sangkan jadi tarate hate malati ati, Sangkan jadi pangeumat aworna kedal ucap jeung amal, Kalayan diwuwuh kecap alhamdu, Numangrupa tawis syukur ka Allah nu maha ghofur, Sangka jadi penyinglar ria jeung sum’ah nu pasolengkrah dina bayah, Nu sok ngareumpeukan tembusna cahaya kudus kana kalbu, Nu mindingan jorelatna teja Al-quran kana manah, Hamo lanca linci luncat ulah udar tina tali gadang, Teu kalangkung salawat sinareng kasalametan Mugi tetep angger ngocor ngagolontor ka kanjeng nabi anu mulya, Nu jasana tos ngabukti disakuliah dunya, Wastana nabi yana wahabi bana Muhammad saw, Oge mugi teu kalangkung antawis kaluargana, Sohabatna, tabi’in it bau’ tabiinna Malah mandar urang salaku umatna Geusan menang safa’atul uzma jaga diyaumil qiyamah, Amin… WACANA SUGKE

JAWABAN UTS PKN NU ABDI

JAWABAN DAN PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DOSEN: DR.MUPID HIDAYAT,MA. DIJAWAB DAN DIBAHAS SEPENUHNYA OLEH: ENCE SURAHMAN 0800201 MHS. KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMIS, 22 APRIL 2009 BAGIAN A. 1. Bagaimana keadaan tentang Nasionalisme yang merupakan suatu produk kesadaran politik bernegara itu dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Berbicara tentang Nasionalisme atau kecintaan kepada tanah air, tentu kita akan langsung konek pada realita dalam kehidupan masyarakat Indonesia dimana dewasa ini rasa nasionalisme rakyat Indonesia semakin tidak karuan, semakin kabur, semakin tidak jelas bahkan semakin menghilang. Nasionalisme saat ini rasanya sudah tidak lagi memiliki cita rasa yang khas seperti yang terjadi beberapa tahun pasca kemerdekaan. Seperti yang kita ketahui, rasa kebangsaan yang ditu