Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Story

Kuliah Mandarin Basic 1 Fall 2021

  Tuesday, 14 Sept 2021 (W1) Postingan kali ini akan berisi tentang pengalaman saya mengikuti perkuliahan Mandarin Basic 1 pada fall semester 2021. Pengampu mat kuliah ini adalah Teacher Tai Su Zen, dosen yang sama dengan waktu saya kuliah Mandarin Basic Conversation 1 dan 2. Di kelas ini banyak diikuti oleh teman-teman mahasiswa dari India. Konon dosen ini paling baik dan tidak terlalu banyak menekan mahasiswa dengan tugas-tugasnya. Tapi saya tidak tahu pasti, kita lihat saja nanti bagaimana praktiknya. Perkuliahan pertama dosen menjelaskan tentang aturan perkuliahan, aspek yang diukur dalam perkuliahan dan bobot penilaian pada masing-masing aspek. Selain itu beliau menjelaskan karakteristik dasar tentang bahasa mandarin. Intinya setiap kata dalam bahasa Mandarin berasal dari makna benda sehingga terkesan sangat filosofis. Namun dengan begitu sulit untuk kita membuat formula. Artinya mau tidak mau kita harus menghafal sebanyak mungkin kata yang diperlukan. Selain itu untuk pe

Capaian 2021 dan Resolusi 2022 #2022lebihbaiklagi

Tidak terasa 2021 sudah terlewati, semua suka dan duka telah terlampaui. Ada banyak kenangan, cerita, dan kisah yang penting untuk dikenang, namun ada juga yang kurang mengesankan. Ada banyak target yang terealisasi, namun juga ada yang tertunda ditahun ini. Namun, apa pun itu, saya bersyukur, alhamdulillah kesempatan hidup ditahun 2021 telah dilewati dalam keadaan sehat dan bahagia. Walaupun terselip sedih dan kecewa. Itulah realitas kehidupan sebagai manusia. Para ulama mengajarkan kita untuk sabar dan syukur dengan semua yang terjadi. Karena dua kunci itu yang menjadi cara terbaik dalam menjalani pesan sebagai hamba Allah di muka bumi. Tulisan ini akan saya bagi dalam beberapa penggalan antara lain keluarga, progres study Ph.D, pekerjaan, keuangan dan target tahun 2022. Keluarga Alhamdulillah saya dan keluarga diberikan kesehatan, lahir dan batin, tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Selama saya di Taiwan alhamdulillah tidak pernah sakit, kecuali sempat demam setelah vaksi

PhD is Not For Everyone

Rekan-rekan pembaca yang budiman, beberapa hari lalu saya ngobrol dengan salah satu teman dosen dari salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang baru saja menyelesaikan program PhDnya pada bidang Kimia di kampus yang sama dengan tempat saya studi (NTHU). Banyak hal yang beliau ceritakan, baik pengalaman manis dan pahit, suka dan duka baik seputar riset, publikasi, problematika kehidupan di lab, dan kehidupan akademik lainnya. Sebagai junior yang sedang menjalani program PhD journey , tentu pengalaman dan petuah yang beliau sampaikan sangat berguna untuk saya. Dari sekian pesan penting yang beliau sampaikan, ada satu pesan yang menarik saya bagikan, sebagaimana judul tulisan ini, ya PhD is not for everyone. Kata-kata tersebut beliau sampaikan sebagai pengingat, dan pendorong kami untuk kembali merefleksi diri untuk apa mengambil PhD journey dan bagaimana usaha yang sudah dilakukan sejauh ini. Kata-kata tersebut kata beliau umum diungkapkan oleh para professor di Taiwan k

Pahami Beberapa Hal ini, Sebelum Daftar PhD

 Beberapa hari terakhir banyak pertanyaan dari rekan-rekan kolega di Indonesia yang berminat studi lanjut di luar negeri. Saya sangat senang dengan antusias mereka untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalismenya melalui studi LN. Namun, saya juga meyakini ada banyak pertanyaan di benak mereka yang ingin sekali dicari jawabannya, sama halnya dengan saya ketika belum berangkat. Tulisan ini saya coba sarikan dari pengalaman saya selama dua semester menjalani peran sebagai mahasiswa Ph.D di NTHU Taiwan. Semoga setelah membacanya, teman-teman lebih matang dalam mempersiapkan semua kebutuhannya. Kuliah jenjang Ph.D atau doktoral merupakan jenjang pendidikan formal bergelar tertinggi sampai saat ini. Karena itulah tantangannya juga jauh lebih berat dibandingkan dengan jenjang sebelumnya. Saya kira hal ini terjadi baik kuliah di dalam maupun luar negeri. Karena tantangannya besar maka sebelum memulai untuk mengarunginya, penting kiranya untuk mengenal medan dan memahami aturan mainn

Mengurus Surat Tugas Belajar Dosen yang Kuliah Ke Taiwan

Salah satu prosedur yang tidak bisa dilewatkan oleh para dosen yang memutuskan kuliah di luar negeri adalah mengurus surat tugas belajar (Tubel). Baik dosen PNS maupun dosen non PNS biasanya dikenakan kewajiban untuk mengurus surat tersebut. Sederhananya karena dosen tersebut akan meninggalkan tempat tugasnya, maka diberikan status tugas baru yakni tugas belajar (tubel). Tulisan kali ini akan lebih fokus tentang pengalaman saya dalam mengurus tubel ke negara tujuan studi saya yakni Taiwan. Secara umum tidak berbeda dengan prosedur pengurusan tubel ke negara lainnya, namun khusus Taiwan dan mungkin negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik sepertinya agak berbeda. Pada waktu kita sudah dinyatakan diterima secara resmi oleh pihak kampus tempat kita studi di luar negeri, setiap dosen harus mengisi form pengajuan surat tugas belajar ditujukan kepada pimpinan (rektor atau wakil rektor bidang kepegawaian) dan diketahui oleh ketua jurusan dan dekan. Surat tersebut berisi informasi tentan

Rumah Impian Orang Tua

Dengan menyebut nama Allah  yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tulisan ini akan berisi seputar cerita pembangunan rumah impian orang tua kami di Garut. Cerita dari mulai proses pra pembelian tanah, pembelian, penyiapan bahan, pembelian material, pembangunan, dan penempatan. Bagi yang belum tahu, orang tua saya berasal dari Kp. Cikaramat Desa Mekarmulya Kec. Talegong Kab. Garut. Kampung ini berpenduduk tidak lebih dari 300 orang sepertinya. Jarak antar rumah masih cukup berjauhan, sebagaimana rumah kampung pada umumnya. Dan posisi rumah orang tua saya, terasing sendiri dari keramaian kampung. Kami hanya ada 4 rumah yang terdiri dari rumah kakek (orang tua ibu), rumah paman, rumah adik, dan rumah orang tua. Dulu waktu saya masih balita, hanya ada 2 rumah yakni rumah kakek, dan rumah orang tua saya yang tidak lain sebelumnya ditempati oleh rumah orang tua dari nenek almarhum. Saya tidak ingat pasti, karena waktu saya masih kecil, orang tua nenek sudah meninggal dunia. Saya mengingat s

Makan Siang dan Ngobrol Bareng Presiden NTHU

  Foto bersama Presiden NTHU Salah satu program bagus yang dilakukan oleh Pimpinan NTHU adalah makan siang bareng dan diskusi secara langsung dengan presiden/ rektor. Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan, hanya 10 orang yang dipilih dari semua pendaftar. Secara teknis akan ada penawaran melalui email, kemudian kita mengisi form pendaftaran dan menyertakan masalah atau pertanyaan yang mau diajukan secara langsung kepada presiden. Setelah itu panitia memilih siapa yang berhak diundang untuk bertemu, makan siang bareng dan diskusi selama dua jam (12.00-14.00). Saya tidak tahu apa kriteria yang paling menentukan pendaftar kemudian dipilih, karena jumlah yang dipilih hanya 10 orang. Artinya dalam 12 bulan hanya ada 120 mahasiswa yang akan berkesempatan. Tapi apapun itu, saya sangat mengapresiasi program bagus ini, mungkin tidak salah jika di adopsi oleh para rektor, dekan, dan kajur di tanah air. Para mahasiswa yang terpilih dapat menyampaikan secara langsung masalah yang dihadap