Langsung ke konten utama

Postingan

Refleksi Akhir Ramadhan

Oleh: Jaisyurahman Senja itu kian meninggi, mentari sore kian memerah menandakan sang surya segera menyelundup menuju perisitirahatannya, menanti hadirnya malam yang akan mengantarkan para makhluk menuju saat-saat untuk merefreshkan keletihan badan dan memulihkan kambali kinerja otak yang kerap digunakan seharian untuk berpikir dan berpikir tentang semua hal yang dianggap susah untuk dipahami. Ya, senja itu waktu menunjukan pukul 18.15 wib, 18 menit setelah buka shaum ramdhan di hari terakhir ramadhan tahun ini. Dalam setiap gerakan shalat dan dalam setiap bacaan yang aku panjatkan, pikiranku di hiasi pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik yang membuatku bertanya dan penuh Tanya, aku bertanya-tanya tentang perjalanan shaumku tahun ini. Aku bertanya apakah shaumku diterima Allah swt..? apakah shaumku telah aku lakukan dengan sempurna, sesuai dengan tuntutan yang rasulullah saw contohkan..? apakah shaum ku tahun ini telah berhasil menghantarkan ak...

Maaf Untuk Bunda

oleh : Jaisyurahman Yang Nanda cintai, Bunda dan Ayahanda. Di rumah cintanya. Assalamu’alaikum wr wb Bunda, bagaimana kabarnya…? Baik kan? Kue untuk lebaran sudah pada matang? jangan kayak tahun kemarin ya Bun, kue nya terasa kruang renyah, sampai Bunda dapat komentar dari nenek hehe J . Jangan marah ya Bun, Nanda hanya bercanda kok. Oh iya Ayahanda sehat kan? Gimana masih cape sehabis perjalanan pulang dari jambinya. Pasti badannya pegel-pegel dan biasanya kalau Nanda ada dirumah Ayah pasti minta Nanda untuk memijitin Ayahanda. – untuk Nanda di bandung- hehe enggak kok yah, insya Allah kalau Nanda nanti balik ke rumah dan Ayah minta di pijitin, Nanda masih mau kok. Ayah, Bunda, alhamdaulillah Nanda juga dalam keadaan sehat wal’afiat, kemarin memang sempat batuk cukup lama setelah pulang dari tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN), tapi Alhamdulillah saat menulis surat ini, kondisinya sudah lebih baik, semua ini berkat kebaikan Bunda dan Ayah yang sela...

Alhamdulillah, Mimpi itu tercapai juga

Oleh : Ence Surahman Pembaca yang budiman, aku ingin bercerita tentang sesuatu yang begitu membahagiakan hati dan membuat jiwa merasa sangat senang. Sengaja aku tulis hal ini berharap akan memberikan sepercik api motivasi yang bisa pembaca rasakan. Cerita lengkapnya sebagai berikut: Tiga tahun yang lalu, tepat ketika saya mengikuti salah satu rangkaian kegiatan penyambutan mahasiswa baru di universitas pendidikan Indonesia. beberapa moment yang saya ikuti sampai ketika jari ini menari menuliskan cerita ini masih ada yang saya ingat. Saya teringat ketika saya harus terlambat hadir dalam acara pengumpulan maru oleh kakak-kakak hima, saya teringat ketika saya dan teman-teman berpakaian seragam dengan pita orange dan nametage bentuk belah ketupat mengantung di leher, saya teringat ketika saya disibukan untuk memenuhi semua perlengkapan panitia, saya teringat ketika pertama kali berkenalan dengan sahabat baru saya (Rizal Aziz Muslim), saya teringat k...