Langsung ke konten utama

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN

KATA PENGANTAR
Segala fuji, fuja dan syukur, beserta segenap penghambaan hendaknya senantiasa kita panjatkan hanya untuk Allah semata, Tuhan yang telah mencipta kita, sedang mengatur semua hal yang terjadi pada diri kita dan akan kepada-Nya kita semua mempertanggungjawabkan semua perbuatan selama hidup didunia pana ini. Alhamdulilah atas karunianya kami kelompok 1, telah selesai menyusun perbaikan (revisi) makalah yang telah kami persentasikan dalam persentasi kelas pada hari Rabu, 18 November 2009, pada kegiatan perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran kami.
Salawat beserta salam semoga selamanya tercurah limpah atas baginda tercinta orang yang paling mulya dalam pandangan manusia dan juga Allah, seorang revolusioner, yang telah menghantarkan kita semua menuju titik cahaya terang untuk kebahagiaan yang hakiki. Yakni Nabi Muhammad SAW. Semoga sampai juga kepada keluarga tercintanya, sahabat setianya dan seluruh umatnya yang senantiasa taat, turut dan akan selamanya menjadi risalah agama yang dibawanya yakni risalah Islam yang sumul (menyeluruh). Dan semoga kta semua tergolong umatnya yang mendapat safa’atul uzma nanti diyaumil qiyamah. Amin.
Dalam makalah revisi yang berjudul “Konsep Dasar Pembelajaran” ini kami uraikan bahasan terkait kajian-kajian ilmu yang berkenaan dengan konsep dasar pembelajaran, landasan konsep dasar, pengertian dan hakikat belajar, dan aktivitas pembelaran. Dan kami tambahkan point-point yang kami terima dari masukan teman-teman mahasiswa dikelas ketika kami persentasi. Alhamdulilah dalam makalah ini, kami perbaiki isi-isi yang kurang berhubungan dengan judul, dan kami mencoba untuk meramu masukan teman-teman yang lain dengan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Sekalipun ini adalah makalah perbaikan, namun kami sebagai manusia menyadari bahwa dalam penyusunannya belum tentu semua benar dan sangat mungkin ada kesalahan, baik itu secara etika bahasa maupun secara keilmuannya.
Bandung,09 Desember 2009
Penyusun




Kelompok 1











BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya. Kurang lebih itulah yang kita sepakati sampai saat ini, karena kita punya sumber rujukan yang sama. Namun bukan berarti kita salah, karena memang pada dasarnya belajar itu adalah proses perubahan tingkah laku yang relative permanen. Dan ketika kami sampaika pernyataan ini teman-teman yang lainpun tidak banyak mengomentari. Bahkan mereka sangat setuju dengan pernyataan diatas.

Sebuah interaksi yang akan memberikan pengaruh pada perubahan tingkah laku. Pembelajaran memiliki peran besar dalam rangka mengaktualisasikan cita-cita bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Pembelajaran sebagai bagian dari proses pendidikan merupakan hal penting yang harus bahkan wajib hukumnya untuk direncanakan, dikelola, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan baik, oleh semua elemen dan komponen yang terkait dengan pembelajaran itu sendiri.
Pembelajaran itu sebuah mutiara yang perlu dijaga. Pembelajaran itu tidak bisa dilaksanakan dengan serampangan, tidak bisa dilaksanakan dengan asal-asalan. Dalam pembelajaran ada yang dikenal dengan istilah konsep pembelajaran (instructional concept) bahkan ada yang lebih spesifik yaitu tentang konsep dasar pembejalaran ( basic concept of instructional). Hal ini menjadi pilar pertama dan utama dalam rangka memahami pembelajaran. Maka dalam kesempatan ini, sesuai dengan arahan dan bagian materi dari dosen, kami kelompok 1 akan mengupas sepengetahuan kami tentang konsep dasar pembelajaran.
1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Pembelajaran sebagai suatu sistem yang didalamnya terjadi suatu proses yang sangat komplek, yang saling bersinggungan, berinteraksi, dan berinterelasi antara komponen-komponen pembelajaran dan elemen-elemen pembelajaran yang tidak bisa dipisahkan namun masih bisa dibedakan.
Ada hal mendasar yang belum semua pelaku atau pihak-pihak baik personal ataupun kelembagaan yang memahami tentang hal urgent ini yaitu tentang konsep dasar pembelajaran.
Dibawah ini adalah hal-hal yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini:
1. Masih banyak yang belum memahami tentang pilar utama dalam pembelajaran yaitu konsep dasar pembelajaran
2. Ketika mereka tidak memahami konsep dasar pembelajaran akibatnya, mereka tidak memiliki kesadaran yang tinggi (awareness) dalam rangka melaksanakan kegiatan pembejaran
3. Pembelajaran dirasa tidak meliliki ruh atau kekuatan sehingga output dari pembelajaran itu belum mencapai optimal.
4. Dengan tidak memahami konsep dasar pembelajaran, pelaku tidak punya arah tujuan yang jelas dengan pembelajaran yang dilakukannya

1.2 RUMUSAN MASALAH
Dibawah ini adalah rumusan masalahnya:
1. Apakah yang dimaksudkan dengan hakikat pembelajaran? Dan apa pengaruhnya ketika memahami hakikat pembelajaran terhadap kualitas hasil pembelajaran?
2. Bagaiamana pula dengan konsep dan teori yang berhubungan dengan aktivitas pembelajaran?
3. Lalu bagaimana pula dengan perkembangan mengenai inovasi-inovasi yang berkembang ?
4. Lantas bagaimana dengan hasil belajar dan pembelajaran?


1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Memberikan pemahaman kepada para pembaca terkait dengan peran konsep pembelajaran dalam rangka mengaplikasikan kegiatan pembelajaran.
b. Memberikan penjelasan tentang hakikat pembelajaran.
c. Menguraikan tentang landasan konsep dasar pembelajaran.
d. Mengupas tentang proses pembelajaran.
e. Menjelaskan perkembangan konsep dasar pembelajaran.
f. Dan menguraikan tentang hasil belajar dan pembalajaran.

1.4 MANFAAT PENULISAN
Setelah pembaca memabaca dan memahami materi yang diuraikan dalam makalah ini, insya Allah akan memahami hal-hal berikut ini:
a. Memahami tentang konsep dasar pembelajaran.
b. Memahami hakikat pembelajaran.
c. Memahami tentang landasan konsep pembelajaran
d. Mengerti aktivitas proses pembejalaran
e. Memahami tentang perkembangan konsep dasar pembelajaran
f. Memahami hasil belajar dan pembelajaran yang seharusnya.




BAB II
KONSEP DASAR PEMBALAJARAN
2.1 HAKIKAT BELAJAR
Pada hakikatnya belajar adalah proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu (Sudjana:1989:28). Adapun tokoh lain (cronbach (Surya, 1979:28) menyatakan bahwa “indicator belajarn ditunjukan dengan perubahan dalam tingkah laku sebagai ahsil ari pengalaman”. Dan ahli-ahli yang lain pernyataannya tentang belajar hamper sama, dan dapat kami simpulkan sebagai berikut:
a. Learning is a procces, yaitu belajar adalah suatu proses, yaitu seluruh aktivitas kegiatan yang dialamainya sejak ia dilahirkan sampai akhir kehidupannya, itu semua dikategorikan masa lama belajar seseorang,
b. Ada akibat atau effect dari proses belajar berupa perubahan tingkah laku yang relative permanen ataa=u bertahan lama.
c. Aktualisasi seseorang telah belajar dapat terlihat dari aktivitas kesehariannya
d. Adanya manifestai kepribadian berupa aspek motivasi, emosi, sikap, cara pandang, dan sebagainya.

Keberhasilan proses belajar pada dasarnya bisa kita spesifikasikan dalam 3 keberhasilan utama, meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor:
Adapun dari ketiganya bisa dilihat ukurannya sebagai berikut:
1. Aspek kognitif
2. Aspek afektif
3. Aspek psikomotor
Belajar yang merupakan suatu proses interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan, meliputi: siswa sebagai peserta ajar, kebutuhan sebagai pendorong, situasi belajar sebagai lingkungan, dan kesemuaanya memungkinkan terjadinya proses belajar.
2.2 LANDASAN KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
a. Landasan filsafat
Secara filosofis belajar berarti suatu keadaan yang membawa seseorang mengingat kembali akan hakikat kehidupanya dalam upaya bertahan hidup dengan proses meniru, memahami, megamati, merasakan, mengkaji, melakukan, dan meyakini akan segala kebenaran yang bisa mempermudah untuk menggapai semua yang diharapakan dan dicita-citakanya.
Dengan belajar segala kebenaran bisa terungkap dan bisa dinikmati oleh semua orang, dengan belajar pula orang kan memahami mengapa ia hidup, dan harus mempertahankn kehidupnya, maka secara filsafatis belajar itu adalah hal penting.
b. Landasan psikologis
Dengan belajar orang akn mampu merubah perilakunya, dan perubahan itu sangat sulit dipahami oleh dirinya sendiri, malainkan bisa dilihat dari cerminan, berupa hasil penelitian, salah satu contohnya dengan belajar. Proses belajar member kemudahan kepada semuanya bahwa perilaku bisa terdefinisikan, orang akan tahu yang seharusnya ia lakukan dalam keadaan tertentu sehingga ia bisa beradaftasi dengan lingkungannya, dan hal ini jelas harus dipahami dengan pengkajian psikologis.
c. Landasan sosiologis
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki banyak hal yang privasi yang mana hanya dirinya yang berhak tahu, dan biasanya orang lain sama sekali tidak diprbolehkan untuk mengetahuinya, namun karena manusia juga sebagai makhluk social, maka ia tidak akan pernah bisa lepasa dan menghindar dari proses bergaul, berhubungan, dan berinteraksi dengan yang lain.
Dalam hal ini, sosiologis menjadi landasan tersendiri dalam pengembangan konsep pembelajaran. Terlebih belajar adalah suatu proses ineraksi, salahsatunya interaksi dengan manusia lain.
d. Landasan komunikasi
Ternyata komunikasipun menjadi hal penting untuk dipahami, karena ternyata dlam proses interaksi itu diperlukan proses komunikasi. Kami yakin komunikasi yang baik dalam proses pembelajaran akan memberikan keberahsilan tersendiri, bagi peserta belajar. Dalam hal ini, komunikasi memiliki peran yang sangat penting, dengan komunikasi itu orang bisa saling berbagi, orang bisa saling memahami, orang bisa saling percaya dan bekerja sama.
Maka komunikasi menjadi salahsatu landasan yang utama dalam pengembangan konsep pembelajaran.
2.3 PROSES PEMBELAJARAN
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang diawali dengan sama-sama memahami apa yang akan diajarkan (untuk pengajar) dan apa yang ingin dipelajari (bagi pelajar). Proses pembelajaran dalam hal ini menjadi hal penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata, pemebalajaran yang direncanakan tentu akan berbeda dengan pembelajaran yang dilaksanakan seadanya.
Bagi semua pelaku pemebalajaran, harus benar-benar memahami tentang proses pembelajaran.
Dewasa ini pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dnegan berbagai media apa saja. Bisa dengan tatap muka, atau menggunakan media tertentu, yang pada intinya dalah tujuan belajar harus tercapai.
2.4 PERKEMBANANG KONSEP PEMBELAJARAN
a. Persiapan (preparation)
Dalam tahap ini meliputi tahap persiapan pengajar untuk mengajar, pelajar untuk belajar dan lingkungan serta media sebagai pembantu proses pembelajaran. Tahap ini sangat penting untuk dilakukan. Selain itu tahap persiapan meliputi persiapan materi, persiapan strategi, persiapan metode, media dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk diadakan dalam proses pembelajaran.
Adapun untuk siswa meliputi tahap pemunculan minat belajar, dengan memberika stimulus, sehingga dengan begitu pembelajaran bisa langsung dimulai. Dan kami menyarankan jangan memulai pembelajaran sebelum semuanya siap terutama siswa.
b. Penyampaian (presentation)
Tahap ini bagian penting dalam proses pembelajaran, karean menurut kami tahap ini adalah ini dari proses pembelajaran. Tahap penyampaian ini adalah tahap yang harus paling diutamakan, jangan sampai disediakan prosi waktu yang kurang, upayakan waktu harus seporposional mungkin.
Dalam tahap ini pengajar harus bisa menyampaikan semua hal yang seharusnya disampaikan pada kesempatan ini. Semua yang tealh direncanakan upayakan bisa tersampaikan semuanya. Jangan ada yang terlewati.
Guru bisa menggunakan banyak hal, atau kata lain media untuk menyampaikan materi kepada siswanya.
c. Latihan (practice)
Latihan menjadi hal penting yang harus dilakukan, latihan yang dimaksud sebagai upaya untuk menguatkan materi yang telah disampaikan, dengan latihan ini siswa akan lebih memahami materi yang diberikan gurunya, dalam tahapan latihan ini, siswa harus dikondisikan bisa melakukan secara praktik semua konsep yang diberikan gurunya.
Latihan bisa dalam bentuk banyak hal, dengan latihan ini, diharapkan belajar akan menjadi lebih dirasakan.

d. Penampilan hasil (performance)
Tahap ini merupakan bagian dari proses unjuk kerja, keberhasilan pembelajaran, dengan unjuk kerja ini kita bisa menilai sejauh mana siswa memahami materi secara nyata (real) yang tealh guru berikan.
Unjuk kerja akan memperlihatkan kebiasaan dari apa yang menjadi pemahamannya.

2.5 HASIL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
a. Hasil belajar
Seperti yang diugkapkan oleh Bloom dalam ranah hasil belajar, ada 3 hal utama yaitu kognitif, afektif dan psikomotor: utuk ranah kognitif meliputi: pengetahuan, pemahaman, pengertian, aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi
Selain itu ada factor-faktor ain diantaranya factor internal yang meliputi:
b. Factor fsiologis
c. Factor psikologis terbagi menjadi:
1. Factor intelektual (potensi, dan actual)
2. Factor nonintelektual (sikap, minat, kebiasaan, motivsi, kebutuhan, konsep diri dll)
3. Factor kematangan (maturation), baik fisik ataupun psikis.
Adapun factor ekternal meliputi: factor social, factor budaya, factor lingkungan fisik, factor spiritual dan lingkungan keagamaan.
d. Motivasi menuju hasil proses pembelajaran
Secara sederhana motivasi ini terbagi menjadi:
1. Motif primer atau motif dasar, atau istilah lainny ialah dorongan (drive).
2. Motif skunder yaitu motif yang berkembang karena pengalaman individu, bisa dipelajari, diantarnya:
Ketakutan ang dipelajari,
Motif-motif social (ingin diakuai, diterima, dianggap, dll)
Keinginan dan motof prestasi.






BAB III
KESIMPULAN
3.1 SIMPULAN
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya yang tergabung kedalam komponen-komponen belajar. Pembelajaran harus dilakukan secara terencana dan penuh dengan pertimbangan karena menyangkut tanggungjawab.
Sebagai seorang yang bergelut dalam dunia pendidikan khususnya pengajaran, maka kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajran mutlak harus dikuasai. Hal lain kemampuan dalam mengkonstruksikan anata tujuan, materi, startegi, mediapun wajib dipahami. Sehingga pembelajaran akan menghasilkan output yang baik.
3.2 SARAN
Dewasa ini banyak hal yang bisa kita manfaatkan dalam rangka melakukan kegiatan belajar yang baik dan sukses. Tingkat kreativitas guru sangat diperhitungkan. Guru yang gitu-gitu aja dalam menhajarnya tentu hasilnyapun akan gitu-gitu aja, yang biasa-biasa saja dalam meracik konsep pembelajaran, maka hasilnyapun akan biasa-biasa saja.
Guru yang keratif akan lebih disukai siswanya. Maka dari itu kami menayrakan agar guru itu bisa kreatif dalam mengajar, manfaatkan semua media, dan jadilah guru yang disukai siswanya. Yang tidak kalah penting fahami hakikat, konsep dan semua hal tentang pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. UPI Bandung.
2. http: Akhmad Sudrajat. Wordpress.com
3. materi kuliah kurpem
4. materi kuliah lain yang berkaitan dengan pembahasan pembelajaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste