Langsung ke konten utama

KEDEWASAAN

KEDEWASAAN
Oleh: Ence Surahman
(Mahasiswa S1 Konsentrasi Pendidikan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi,Universitas Pendidikan Indonesia Bandung)
Terinspirasi dari isi tausyiah sahabat
Dalam kehidupan semua manusia selama ia normal, dan tepatnya dalam perkembangan dirinya, isitilah kedewasaan merupakan sebuah kata yang sering didengar, sering disebutkan, dan bahkan menjadi kata yang cukup akrab, terlebih dalam dunia pendidikan khususnya yang membicarakan tentang pendidikan orang dewasa (andragogik), maka kedewasaan menjadi salah satu kajian yang cukup menarik. Banyak buku-buku yang mencoba memberikan gambaran dan penjelasan tentang hakikat, arti dan makna dari kedewasaan (adult). Di internet pun, banyak sekali, ketika kita menuliskan kata kunci (key word) “kedewasaan” di mesin pencari (search enggine), maka ribuan artikel, yang tersimpan di blog, website akan bisa kita lihat, hal ini membuktikan bahwa kedewasaan merupakan topik yang cukup banyak diperbincangkan.
Begitupun saya, ketika lusa mendengarkan isi tausyiah singkat dari seorang sahabat, beliau menguraikan tentang kedewasaan, hal itu memberikan inspirasi kepada saya untuk menuliskannya, dengan harapan, selain untuk menajamkan wawasan saya tentang kedewasaan, tulisan singkat ini juga bisa memberikan manfaat bagi orang lain yang kebetulan tersangkut di blog saya dan menemukan tulisan ini.
Definisi kedewasaan
Secara etimologi / harfyah kita bisa menyebutkan bahwa kedewasaan, berasal dari kata dasar dewasa, yang berarti sesudah kanak-kanak sebelum tua. Artinya masa dewasa adalah masa antara masa kanak-kanak dengan masa tua. Dalam bukunya Psikologi Kependidikan, Prof. Din Wahyudin, menyebutkn bahwa usia orang dalam masa dewasa itu adalah antara 19- masuk masa tuanya.
Kalau kita mau mendalami, bisa kita simpulkan bahwa kedewasaan secara istilah ialah suasa saat atau keadaan yang terjadi kepada seorang individu setelah melewati masa kanak-kanaknya, kemudian ia masuk pada masa baru dalam hidupnya, yang mana pada masa itu, sifat-sifat kekanak-kanakan semakin berkurang dan menghilang, selanjutnya orang tersebut akan lebih matang dalam berpikir dan bertindak, dan ia sudah bisa mempertangungjawabkan semua tindakannya.
Bahkan mengenai hal ini kita bisa membedakan antara orang dewasa dengan kanak-kanak dari cara berpikir dan mengambil tindakannya.
Anak-anak, biasanya ia melakukan dulu atau bertindak dulu, kemudian merasakan apa yang dilakukannya, dan barulah ia memikirkan apa yang telah dilakukannya. Hal ini sangat berbeda dengan orang yang telah dewasa, ketika berhadapan dengan sesuatu hal, maka mereka akan berpikir dulu, kemudian mempertimbangkannya dengan perasaan (feeling) barulah ia melakukan atau bertindak.
Pengertian lain, kedewasaan diartikan sebagai masa kemandirian, hal ini dikarenakan bahwa orang yang telah dewasa biasa diidentikan dengan kemandirian. Baik itu mandiri secara pisik, psikologis dan juga mandiri secara ekonomi.
Dewasa secara fisik
Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa orang yang dewasa secara fisik, ditandai dengan berkembang dan mulai berfungsinya organ-organ tubuh biologis, misalnya kalau pada pria suara yang membesar, ditandai dengan organ gondok yang membesar, atau kemudain muncul janggut dan kumis, muncul rambut-rambut pada betis, dada, ketiak, dan tempat-tempat lainnya, sedangkan pada wanita, misalnya mulai membersarnya organ payudara, dan mungkin juga tumbuhnya rambut-rambut, sekalipun tidak selebat pria. Dewasa fisik juga ditandai dengan pertumbuhan fisik yang melambat, artinya setelah pertumbuhan yang sangat cepat, kemudian melambat. Karena sebentar lagi masuk pada masa tua.
Dewasa psikologis
Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang telah dewasa secara psikologis, ditandai dengan perubahan perilaku, dalam artian perilaku kekanak-kanakan menjadi semakin berkurang, dan mulai muncul perilaku orang dewasa. Dalam berpikir, dalam mengambil sebuah keputusan, tentunya dengan memperhatikan berbagai pertimbangan, dan tentunya ia akan siap menerima semua resiko yang ditimbulkannya, selain itu munculnya sikap penyayang kepada diri, orang lain, tumbuhan hewan, dan juga lebih menguat kecintaanya kepada Tuhan.
Dewasa secara ekonomi
Maksudnya adalah seseorang yang secara ekonomi ia tidak lagi bergantung kepada orang lain, melainkan ia telah mampu memenuhi kebuthan dirinya, mungkin dengan berdagang, berwirausaha, atau mungkin juga sudah belajar bisnis gede-gedean.
Hal lain yang menjadi ciri-ciri orang dikatakan telah dewasa adalah kemampuan dirinya untuk mengenali siapa dirinya, darimana asalnya, apa tujuan hidupnya, dan hendak kemana ia selanjutnya, lalau bagaimana dengan kelak?. Kemampuan ini akan berdampak pada kehati-hatian dirinya dalam bertindak, dan tentunya ia akan bisa membedakan antar yang baik dan juga yang tidak baik. Selain itu juga, ia akan mengenali orang lain, ia akan mampu menafsirkan apa yang ia tangkap dari orang lain.
Indikator Ketidakdewasaan
Setelah diatas kita berbicara banyak tentang kedewasaan, tentu kita kadang merasa telah dewasa tapi sering kali kita berlaku seperti anak-anak, kemudian kita ragu dengan kedewasaan kita. Beriktu ini adalah indikator ketidakdewasaan seseorang.
1. Emosional, artinya dalam bebebrapa hal, terkadang sering kita mengedepankan egoisme diri. Hal ini tentu setap orang tidak menyukainya, maka bagi orang yang merasa dirinya telah dewasa, lebih baik segera hilangkan sikap emosional, sedikit ada masalah langsung marah contohnya.
2. Cara berpikir yang tidak matang, ketika akan melakukan sesuatu maka ia akan mempertimbangkan secara matang, akibatnya ia tidak akan gegabah, dan tentu resiko yang ditimbulkannya juga masih bisa ia hadapi.
3. Tidak konsisten (tidak setia), ini menjelaskan kepada kita tentang sifat tidak teguh pendirian (plin-plan), misalnya hari ini berkata A dan besoknya B, sehingga membuat orang tidak suka atau nantinya akn dijauhi orang lain. Maka untuk orang yang merasa sudah dewasa, banyak-banyaklah belajar untuk berteguh pendirian, hal ini tentu dimulai dari cara berpikir yang matang.
4. Tidak tepat janji
Orang yang belum dewasa ketika ia membua janji maka masih besar kemungkinan untuk tidak ditepati, maka bagi orang-orang yang dewasa, ketika ia telah berjanji, tepatilah janjinya, karena sifat ini snagat buruk, dalam islam disebut dengan sitilah orang munafik, yang dosanya sangat besar.
5. Tidak bertanggungjawab
Indikator selanjutnya untuk orang-orang yang belum dewasa adalah tidak bertanggung jawab dengan semua yang meminta dirinya untuk tanggung jawab. Hal ini berkaitan dengan indikator-indikator sebelumnya.
6. Suka bersembunyi
Orang yang belum dewasa ketika ada masalah maka ia akan lari, dan tidak akan bernai mengahadapi masalah untuk diselesaikannya, sebaliknya orang yang dewasa, apapun masalahnya maka ia akan tetap menghadapinya, karena dalam pikirannya ketika ia lari masalah akan bertambah menumpuk.
7. Hanya berespon terhadap pemaksaan
Orang yang belum dewasa, tidak akan inisiatif, melainkan baru mau melakukan sesuatu ketika sudah dipaksa oleh orang lain.
Demikian sedikti uraian tentang kedewasaan, mudah-mudahan, kita bisa mengambil manfaatnya. Mohon maaf apabila ada kekurangannya, dan apabila ada kritik dan saran, boleh tuliskan di kotak komentar dibawah, atau juga bisa lengsung menghubungi beliau di 081321281433, insya Allah dengan senang hati ketika saya ada waktu dan mampu berbagi, kita akan sama-sama belajar berbagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste