Langsung ke konten utama

SANG PENCERAH

Sebuah resensi film
Oleh: Ence Surahman (Jaisyurahman)
Tanah Jawa, dengan kekhasan budaya yang dimiliki masyarakatnya memang sangatlah kental, sangat khas dan cukup memiliki daya beda yang sangat unik dibanding dengan budaya dari lain. Dalam film Sang Pencerah yang baru dirisil minggu-minggu ini, kita bisa melihat betapa kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat jawa tepatnya di daerah Kauman keraton Jogjakarta memang dikisahkan luar biasa. Terlebih budaya yang dibuat dibalut dengan nilai-nilai keyakinan yang dianutnya. Ya. Islam yang dikisahkan dalam file tersebut sangatlah kental dengan adat jawanya, bahkan bagi yang baru mengetahui mungkin akan bertanya islam apakah ini? Ataukan islam jawa? Karena dalam film tersebut diceritakan betapa banyak perbedaan yang sangat jauh antara Islam yang sesungguhnya dengan kebenaran yang dimilikinya dengan Islam yang dianut oleh masyarakat pada saat itu.
Sosok-sosok kiyai dalam film itu menjadi sosok yang sangat diagungkan, padahal kiayi itu juga manusia, atau sosok seorang raja bahkan karena daerah kauman ini teraliri keyakinan Syekh Siti Jenar yang meyakini bahwa Allah itu menyatu dengan raga terlebih dalam pemikirannya yang menjadi perdebatan bahwa Titah Raja adalah titah Tuhan, yang kemudian banyaklah kejadian masyarakat menjadi korban dari keinginan dan nafsu sanga raja.
Selain itu yang menjadi hal yang harus digarisbawahi dalam kebiasaan masyarakat kauman pada saat itu adalah penyakit akidah yang cukup akut dan telah mendarah daging dalam setiap diri, tak terkecuali dalam diri seorang kiayi sekalipun. Dikisahkan adanya pemberian sesajen untuk roh nenek moyang, dan lain sebgainya yang semuanya snagat bertentanga dengan kemurnian akidah Islam yang seharusnya.
Sudah menjadi sunatullah, bahwasannya Allah tidak akan memberikan kebengkokan berkelanjutan, dalam kisah itu dijelaskan tentang lahirnya seorang sosok pemuda yang merasa aneh dengan kebiasaan peribadatan masyarakatnya. Kemudian pemuda itu berniat untuk menunaikan ibadah haji dan berniat untuk mendalami Islam sehingga nantinya bisa memberikan penjelasan kepada umat tentang Islam yang sesungguhnya. Diceritakan selama 5 tahun pemuda itu menimba ilmu dimekah. Dan akhirnya pulang.
Karena kepiawainnya dalam berdakwah maka kahirnya beliau diberikan amanah untuk menjadi khotib utama dimesjid agung kauman. Namun ternyata dalam setiap ceramah yang disampaikannya banyak yang tidak disenangi dan dan bahkan dianggap bertentangan dengan pendapat dan keyakinan yang selama ini dipegang oleh masyarakat dan tokoh-tokohnya termasuk kiayi yang ada pada saat itu. Kemudian mulailah bertambah permasalahan yang ada dimana arah kiblat yang dipakai masyarakatnya juga salah tidak sesuai dengan yang seharusnya. Akhirnya beliau memdirikan langgar dengan arah kiblat yang benar walaupun akhirnya langgar (mesjid) yang telah didirikan dan digunakan sebagai tempat shalat, belajar ngaji anak-anak dan remaja akhirnya dirobhkan oleh masyarakat yang menganggapnya kafir. Tersiarlah bahwa kiayi dan murid-muridnya itu dicap kafir, bahkan setiap melewai mereka menyorakinya. Hal ini berlalu bukan hanya kepada sang kiayi tetapi juga kepada murid-muridnya.
Kemudian kisahnya berlanjut ketika kiayi itu bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo. Maka semakin geranglah para pemuka agama yang ada pada saat itu dan semakin menganggap bahwa kiayi dan ajarannya adalah sesat dan menyesatkan.
Konsep pendidikan dan kesehatan masyarakat yag kurang mampu yang dikembangkan oleh kiayi dan murid-muridnya membawanya utnuk membuat sebuah perkumpulan yang dinamakan Muhammadiyah. Inilah cikal bakal organisasi islami yang didirikan oleh Kiayi Ahmad Dahlan. Dan sampai saat ini tetap konsen pada bidang pendidikan, dan kesehatan.
Film ini berakhir dimana akhirnya beliau bisa membuktikan kepada semua khalayak bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin. Dan kemudian orang-orang yang awalnya menyalahkan, mengkafirkan bahkan mengatakan orang dan ajarannya sesat menyesatkan akhirnya mengakui bahwabeliau tidak salah dan akhirnya mereka minta maaf setelah tercerahkan oleh sang pencerah Kiayi Ahmad Dahlan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste