Oleh: Ence Surahman …”Subuhnya masih ada……?” tiba-tiba wanita –belum terlalu tua itu- itu bertanya. “apa bu…?” aku balik nanya untuk memastikan pertanyaan Ibu tadi. Beliaupun mengulangi pertanyaannya “ Subuhnya masih ada….?” Sembari ia melihat jam tangan dan terlihat membuka sepatu biru yang dikenakannya. Aku masih bingung namun sentak aku mengerti maksud Ibu tadi. Dalam pikiranku sepertinya Ibu itu ingin memastikan kalau waktu untuk shalat subuh apakah masih ada atau sudah lewat. Ketika itu aku lihat jam di tanganku sudah menunjukan tepat pukul 05.47 wib. Akupun menjawab untuk menenangkan hatinya “masih bu”, tanpa ditambahkan sedikitpun pernyataanku, sembari aku tersenyum. Mendengar tanggapanku,Ibu langsung berwudlu dan melaksanakan shalat, setelah selesai shalatnya aku lihat beliau masih menyempatkan waktu untuk memanjatkan do’a, ntah apa yang Ibu itu panjatkan. Semnetara jam ditanganku sudah menunjukan pukul 05.58 wib, dan akupun melanjutkan agenda lain. Serta tak kulihat lagi Ib...
Blog ini berisi cerita perjalanan seorang pemuda dari desa yang menjadi dosen di Universitas Negeri Malang (UM), dan baru saja menyelesaikan program doktornya di National Tsing Hua University (NTHU) Taiwan.