Oleh : Jaisyurrahman
Dulu semasa
kecil, saya tergolong anak yang pendiam, tidak senang ngobrol berbincang-bincang
dengan orang lain, mau bicara ketika ada yang mengajak atau menyuruh untuk
berbicara, sampai-sampai banyak orang bilang saya itu orangnya “cicingeun” alias pendiam. Jujur pada
saat itu saya tidak senang bertemu dengan orang lain dan saya baru bisa dekat
dengan orang yang benar-benar sudah saya kenal. Sepertinya orang-orang pada
saat itu merasa sangat tidak nyaman bertemu dan dekat dengan saya. Betapa
menyesalnya saya. Semoga kedepan tidak lagi demikian.
Sekarang Anda
bayangkan, kalau Anda seorang direktur sebuah perusahaan yang baru diangkat,
dan Anda harus dekat dengan sekretaris pribadi Anda yang sikapnya sangat
dingin, ia tidak pernah tersenyum, tidak mau memulai pembicaraan, bahkan ketika
Anda mengajak ngobrol untuk urusan perusahaan dan tugas Anda seoalh tak ada
ketertarikan untuk membicarakannya, tak
pernah menghadapkan wajah bentuk simpati kepada Anda sebagai atasannya. Saya
rasa kalau Anda normal mungkin Anda langsung mengganti dengan sekretaris yang
baru yang lebih hangat ketika bericara, yang tanggap ketika diminta
pertolongan, berupaya melakukan tugasnya dengan baik, menampakan sikap ceria
dihadapan Anda, yang selalu mencoba memahami keadaan Anda ketika Anda ngobrol
masalah perusahaan kepadanya.
Atau kalau Anda
berkerja sebagai public relations
perusahaan yang sangat Anda cintai, lalu ketika Anda bertemu dengan calon klien
Anda, mereka bersikap dingin seolah tak peduli, menunjukan wajah datar seolah
tidak menganggap penting Anda dan perusahaan Anda, penawaran yang Anda berikan
ditanggapi semaunya, kalau saya jadi Anda tentu sangat tidak mengenakan, tidak
salah Anda akan menandai perusahaan-perusahaannya atas sikapnya terhadap
tawaran kerja sama perusahaan Anda.
Hal yang
sederhana, misalnya Anda memiliki teman baru yang sikapnya begitu dingin,
jutek, tidak pernah perhatian, tidak pernah menganggap eksistensi Anda, tidak
pernah menunjukan sikap senang bertemu dan bersahabat dengan Anda, sepertinya
Anda tidak akan mau lagi dekat dengan orang itu, dan Anda lebih memilih mencari
orang lain untuk jadikan teman Anda.
Yang lebih
membahayakan adalah ketika orang-orang yang seperti diatas itu adalah istri,
suami, atau mungkin mertua Anda. Tentu hal tersebut akan berdampak pada tidak
harmonisnya bangunan keluarga yang Anda idamkan. Maka marilah kita sepakati
bahwa kita benar-benar harus menjadi pribadi yang menyenangkan dan mengesankan
semua orang siapapun itu.
Adalah Nabi
Muhammas saw, orang yang yang memiliki perangai terbaik sepanjang sejarah
manusia, dan beliau telah mengajarkan arti pribadi yang indah dan mengesankan,
bahkan banyak Anda dengar kisahnya, dimana banyak orang yang ketika mendengar
Muhammad membawa agama baru, maka mereka menghardiknya, membencinya dan mencaci
makinya, tetapi ketika sudah bertemu dengan orangnya secara langsung, maka
mereka berpikir 180 derajat, yang awalnya sangat membenci akhirnya sangat
mencintainya, bahkan rela berkorban nyawa untuk berjuang bersamanya, sebutlah
nama Umar Bin khatab, kisahnya bisa and abaca kembali di buku sirah nabi
Muhammad saw.
Sosok lain yang
memiliki kesan mendalam adalah Assyahid Imam Hasan Albana, seorang tokoh
pergerakan di mesir, beliau adalah pribadi yang sangat baik, penuh simpati dan
begitu mengesankan kepada semua orang yang ditemuinya. Bagaimana tidak beliau
menyampaikan nasehat di café-café dan semua orang di café mau mendengarkan
nasihatnya dan tidak lama kemudian mereka bersama dalam barisannya,
memperjuangkan islam dan kebenaran. Pernah dikisahkan seorang yang bertemu
dengan Imam Hasan Albana, terkejut karena sang imam mengenal baik dirinya,
padahal ia sendiri sudah tidak ingat lagi
kapan bertemu dengan sang imam tersebut.
Sekarang, mari
perhatikan diri Anda masing-masing, apakah Anda sudah memiliki sikap diri yang
menyenangkan dan mengesankan orang lain, ataukah Anda masih seperti orang-orang
yang saya ceritakan diatas? Lalu mengapa Anda harus menjadi pribadi yang
mengesankan, dan bagaimana caranya agar Anda bisa mengesankan orang lain?
Sebelum saya
paparkan, mohon do’akan agar saya lebih dulu mengamalkan setiap apa yang saya katakana
termasuk yang saya tuliskan dalam artikel ini. Alasan mengapa Anda harus
menjadi pribadi yang mengesankan karena sikap yang mengesankan adalah sikapnya
orang-orang sukses, orang-orang besar, itu berarti ketika Anda ingin menjadi
orang sukses dan besar dalam hidup Anda, maka mulailah memperbaiki cara Anda
berkomunikasi dengan orang lain, buatlah semua orang terkesan dengan akhlak
Anda, cara berbicara Anda, cara menyapa Anda, cara berjalan Anda, cara bertemu
dan berpisah dengan orang lain, cara Anda menghormat orang lain, cara Anda
mengganggap penting orang lain serta cara Anda memposisikan orang lain.
Cara pertama agar
Anda menjadi pribadi yang mengesankan adalah dengan senantiasa menjaga rona
wajah Anda untuk tetap berseri penuh karisma, senyum senantiasa dipasang
sebagai citra diri, dan Anda menggunakannnya kepada semua orang. Coba Anda
perhatikan orang-orang besar seperti Step Job, Bill Gate, para pengusaha minyak
dari timur tengah, para selebritis dunia, presiden Barack Obama, kebanyakan dari
mereka adalah orang yang senantiasa tersenyum manis, dan berupaya untuk tidak
memperlihatkan wajah kusam dan kusut kepada orang lain. Anda pun demikian,
pastika wajah senantiasa tersenyum, dan jangan pernah memperlihatkan wajah yang
tidak menyenangkan orang lain.
Saya ingat
kata-kata guru saya Hari Subagya, dalam bukunya Time To Change beliau menuslikan bahwa “senyum adalah kunci pembuka persahabatan. Senyum adalah obat bagi
kegalauan, senyum bisa menurunkan ketegangan. Senyum membuat wajah Anda menjadi
lebih indah”. Luar biasa bukan? Saya teringat ketika masa SMP dulu, saya
dengan teman selalu takut kalau melewati terminal, karena biasanya disana
berkumpul orang-orang yang bebas (free
man), diman citra yang ada pada saat itu mereka adalah orang-orang yang
tidak menyenangkan bahkan banyaknya menegangkan. Pada suatu kesempatan saya
melewati tempat “angker tersebut,
dengan wajah yang penuh senyum, dan saya lemparkan senyum saya kepada mereka
sembari saya katakan “Punten
kalangkuangan”, artinya “permisi saya
numpang lewat”, sungguh diluar dugaan, ternyata mereka
memberikan kesan yang baik kepada saya, sampai-sampai ketika bertemu kami
selalu saling saling sapa, saling melempar senyum, dan ketika saya masuk SMA kami
bersama ketika main bola, volley bareng, dan bahkan akhirnya saya dekat dengan
mereka.
Kedua, miliki
sikap simpat dan empati kepada semua orang. Pandangi bahwa orang yang bersama Anda
bukan orang sembarangan, hargai dan hormati semampu Anda, tinggikan derajat
kemanusiaannya. Ketika Anda berbicara dengan orang lain, maka pasang muka
ceria, dan Anda siap mendengarkan apa yang dikatakannya, jangan pernah membuang
muka, coba dengarkan dan perhatikan setiap apa yang dikatakannya dengan penuh
rasa penasaran. Pasang wajah bahwa Anda merasa tertarik dengan apa yang ia
bicarakan. Apalagi kalau beliau adalah utusan dari perusahaan pathner Anda,
maka tentu sikap Anda harus sangat baiak kepada orang tersebut.
Ketiga, berikan
pelayanan terbaik (best service), ini
penting untuk Anda biasakan dalam kehidupan sehari-hari, jadi apapun profesi Anda,
maka lakukanlah dengan penuh kesungguhan, berikan kualitas layanan terbaik
sesuai kemampuan Anda. Misalnya Anda menjadi karyawan disebuah perusahaan maka
jadilah karyawan yang selalu berupaya maksimal dalam performa kerja, begitupun Anda
yang menjadi pemimpin maka berikanlah kualitas layanan terbaik kepada bawahan Anda,
begitupun yang menjadi pendidik, entertainers,
dan semuanya, maka pastikan Anda melakukannya dengan sungguh-sungguh dalam
rangka memberikan layanan terbaik kepada semua orang. Begitupula kalau Anda
ingin menjadi pribadi yang mengesankan di mata Allah swt, maka lakukanlah
pengabdian (ibadah) terbaik yang Anda bisa.
Keempat, jangan
beri kesan “tidak”, dimanapun Anda
berada, dengan siapun Anda bersama, maka pastikan jangan ada kesan tidak, misalnya tidak menyenangkan,
tidak mengesankan, tidak mengenakan, tidak memperhatikan, tidak menghargai,
tidak menyayangi, tidak simpati, tidak empati, tidak peduli, tidak care, dan kesan “tidak-tidak” yang lainnya.
Masih banyak yang
bisa kita lakukan untuk melatih diri Anda agar menjadi pribadi yang mengesakan
bagi orang lain, mudah-mudahan di tulisan berikutnya bisa kembali saya
paparkan. Tapi yang paling inti orang
yang mengesankan adalah orang yang baik akhlaknya, yang tidak mungkin dimiliki
oleh orang yang baik hatinya, orang yang memahami betul ilmu berkomunikasi
dengan orang lain, maka saran pertama saya adalah mari kita terus perdalami
ilmu, salah satunya ilmu tentang kepribadian, lalu amalkan. Banyak sekali buku
yang menjelaskan tentang hal tersebut, tinggal bagaimana Anda mau
bersungguh-sungguh untuk mendalaminya. Semoga bermanfaat dan selamat menjadi
pribadi yang mengesankan. Agar semua orang nyaman dengan Anda dan mereka selalu
berkata “dia begitu mengesankan hati”.
Selamat, Anda pasti bisa melakukannya.
luarbiasa... kang ada saran supaya ana suka membaca?Y(^_^)Y
BalasHapushmm apa ya, ada konsep dobrak diri, artinya sebuah metode yang ahrus kita lakukan, terhadap hal2 baik yang sebelumnya sama sekali tidak ktia sukai,bahkan mungkin kita membencinya... dan akang telah banyak emlakukan itu, alhamdulillah,
BalasHapuspada awalnya memang berat, namun setelah dicoba, bisa juga dinikmati kok,,
Editing ejahan pekerjaan mudah yang memiliki dampak luar biasa. So, don't for get it! Sukses selalu Akh Ence.
BalasHapusalhamdulillah dikunjungi teh Imas... sekalian saya mau minta bantuan teteh jika sedang tidak sibuk, saya sedang mencari editor untuk tulisan saya, yang rencananya mau di bukukan... dan belum menemukan orang yang tepat, tapi saya juga masih ragu dengan kesibukan teteh yang luar biasa... saya mencari editor yang sama-sama senang dengan buku atau tulisan motivasi... dan yang juga senang dengan self devellopment.... jika teteh tidak keberatan, akan sangat bersyukur... terimakasih untuk sarannya.. sejujurnya setiap tulisan yang saya post kebanyakan tidak pernah saya review dulu... thats my mistake, but insya Allah, i will to try.... thanks... good luck for go to malaysianya...
HapusActually, Teteh adalah salah seorang yang cukup rajin membaca tulisan-tulisan Akh Ence. Hanya saja baru kali ini menyempatkan diri memberi komentar.
BalasHapusSubhanallah, menurut Teteh, Akh Ence termasuk salah satu penulis yang produktif, dan dari itu semua tergambar jelas keseriusan Akh Ence dalam menulis (itulah hal yang belum Teteh miliki); jadi iri.
Mengenai komentar Teteh di atas mksudnya begini, meskipun tidak banyak komentar di kotak komentar setiap postingan, tapi Teteh sangat yakin bahwa banyak sekali orang-orang yang membaca tulisan Akh Ence. Jadi sudah saatnya setiap tulisan yang dibuat itu disempurnakan dahulu sebelum posting supaya isi tulisan tersebut dapat diterima dengan utuh oleh readers.
Selanjutnya, jika memang Akh Ence percaya tulisannya diedit oleh Teteh yang masih belajar di tingkat dasar dalam dunia editing, with pleasure....Mangga kintunkeun wae.
alhamdulillah.... insya Allah saatos di review ka abdi, kin dikintunkeun, supados tos utuh satu bahan bukuen, mung masih bingung oge, judulna teu acan kapendak.... manawi kin gaduh saran kango tipe tulsian anu sapertos kieu... haturnuhun teh, upami tos di malaysia... kabari....
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusRencanana bade diajengkeun ka penerbit mana Akh? Biasana Penerbit oge sok nyayogikeun editor. Janten ke hasil editan Teteh oge tangtos bakal disampurnakeun deui ku editor penerbitna. Tapi teu sawios, mudah2an tiasa meringankan tugas editorna, sareng nu teu eleh penting mah Teteh tiasa diajar ngedit.
Hapusmasih memilih dan memilah sareng jenis bukuna, margi kedah nyesuaikan oge sareng kekhasan penerbitna.. muhun teh
Hapus