Langsung ke konten utama

Hanya Orang Sibuk yang Mampu Menyelesaikan Pekerjaannya Dengan Baik, hmm Benarkah?.


Oleh : Jaisyurrahman


Pagi itu, ketika mentari bersinar dengar cerahnya, kaki ini melangkah menginjaki bumi, menuju sekolah tempat aku PLP, terlihat angka digital di jam tangan dan HP yang saya kenakan menunjukan pukul 06.30 WIB. Hanya terlihat beberapa siswa yang sudah tiba lebih dulu disekolah, ketika melewati ruang tata usaha, dari sudut mata terlihat ada orang didepan komputer, karena sudah menjadi kebiasaan, tak enak rasanya jika tidak menyapa untuk sekebar mengucap salam dan bertanya kabar.
Orang yang sedang ada di dalam ruangan tersebut ialah Pak Mustofa, salah seorang pegawai tata usaha sekolah tempat saya PPL, ketika bersalaman tak lupa saya tanya kabarnya dan ia menjawab dengan penuh antusias bercampur malu (karakter beliau), namun dari senyumnya saya menemukan pesan berharga pagi itu. Karena ketika saya temui beliau sedang mengetik dikomputernya, maka mata inipun menyempatkan untuk melihat apa yang sedang dikerjakannya, dan luar biasa, beliau sedang mengerjakan tugas-tugas beliau sebagai pegawai tata usaha sekolah.
Lalu saya katakan “wah luar biasa Pak, jam segini sudah mengerjakan tugasnya”, sembari merendah beliau menjawab “alhamdulillah, mengisi waktu” sambil senyum yang beliau hiasi di mukanya. Saya kagum dengan Pak Mustofa, beliau telah mengajarkan banyak hal kepada saya dan juga Anda dari tulisan ini, yang pertama datang lebih awal ke tempat kerja itu sangat luar biasa, dan yang lebih hebat lagi setibanya di tempat kerja sekalipun belum masuk jam kerjanya, ia langsung memanfaatkan waktunya untuk mengerjakan tugas-tugasnya, yang sebenarnya jam kerja mulai pukl 07.30an.
Padahal setelah saya terus gali tentang kepribadian beliau, rupanya beliau ini kerjanya tidak hanya sebagai staf tata usaha sekolah, melainkan juga pemilik warung dengan istrinya dan kalau malam beliau jualan nasi goreng. Ditengah-tengah kesibukannya yang luar biasa, ternyata beliau masih bisa melakukan tugasnya disekolah dengan baik.
Saya teringat kata-kata Hasan Albanna, ketika beliau tengah sibuk mengerjakan tugas-tugasnya, pada suatu kesempatan ada temannya yang menyarankan agar sebagian tugasnya di  anamahkan kepada yang lain. Komentar Hasan Albanna pada saat itu singkat namun berbobot, dia katakan “pekerjaan itu hanya akan diselesaikan dengan baik oleh orang yang sibuk”. Ketika pertama kali membaca kalimat tersebut awalnya saya ragu, karena secara logika orang yang tidak sibuk akan lebih berpeluang mengerjakan dengan baik karena waktunya yang lebih luang, namun ternyata tidak begitu adanya, justru orang yang banyak waktu luang biasanya banyak menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Bahkan ketika diberikan tugas biasanya tugasnya dikerjakan dengan asal-asalan dan tidak maksimal. Hal ini karena ia tidak terbiasa diberikan amanah untuk menyelesaikannya. Berbeda dengan orang yang terbiasa banyak pekerjaan, karena sudah menjadi kebiasaan, ia akan mengerjakan semua perkerjaan dengan baik dan maksimal.
Sekarang bagaimana dengan Anda, apakah waktu 24 jam sehari semalam sudah bisa dioptimalkan dengan baik, apakah setiap pekerjaan dan tugas Anda sudah bisa dilaksanakan dengan optimal? Apakah Anda masih terbiasa datang terlambat ketempat agenda Anda? Apakah itu ke tempat rapat, ke tempat kerja, ke ke tempat janjian, dan lan sebagainya? Pertanyaan jika bisa tepat waktu mengapa mesti terlambat.
Berbicara mengenai waktu, pada dasarnya kita akan berbicara tentang sebuah perkara yang sangat besar. Waktu adalah modal dasar yang diberikan secara merata kepada semua orang, waktu saya dan Anda sama 24 jam sehari-semalam, waktu presiden, waktunya ulama, waktunya selebritis, waktunya pejabat, waktunya guru, waktunya atlit, waktunya artis, bahkan waktnya pengemis, waktunya pemulung, semua sama tidak lebih dan tidak kurang, lalu mengapa mereka bisa berbeda secara strata sosial, berbeda dalam hal finansial, berbeda dalam posisi (pangkat dan jabatan), ternyata yang membedakannya adalah peluang dan kesempatan, serta usaha untuk memberdayakan waktu yang dimilikinya.
Agar waktu kita lebih produktif dan berdaya guna, maka langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengelolanya dengan baik, mulailah biasakan mengatur waktu yang ada untuk menyelesaikan setiap tugas yang harus diselesaikan. Langkah-langkahnya mulai dengan menyusun daftar tugas, amanah, tanggungjawab, pekerjaan, agenda, harian, mingguan dan bulanan yang harus Anda selesaikan. Setelah itu, buatlah skala prioritas setiap agendanya, pilih agenda yang penting dan mendesak untuk didahulukan untuk dikerjakan, setleah itu tempatkan pada urutan berikutnya agenda yang penting tapi tidak mendesak, berikutnya agenda yang mendesak tapi tidak penting, lalu agenda yang tidak penting dan tidak mendesak.
Buatlah estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan setiap tugas tersebut, beri keterangan tempat, dengan siapa Anda disana, apa goal dari agenda tersebut. Dan jika tidak dikerjakan apa dampak yang akan terjadi. Hal ini untuk memastikan Anda komitment untuk mengerjakan setiap agenda tepat waktu. Ingat seseorang akan melakukan hal yang tidak biasa, tatkala ada alasan dan tujuan yang juga tidak biasa. Misalnya seseorang yang tidak suka berlari cepat, ia akan terpaksa akan berlari cepat ketika dikejar anjing gila. Seseorang yang tidak biasa berenang akan terpaksa berenang ketika orang yang dicintainya terbawa hanyut air.
Diakhir tulisan ini saya ingin memotivasi diri sendiri dan diri Anda untuk lebih bisa memaksimalkan waktu yang sama-sama kita miliki. Mari sedikit demi sedikit kita hilangkan paradigma orang Indonesia orang yang suka terlambat, orang indonesia berbudaya ngaret, paradigma kurang baik tersebut harus kita rubah, dan itu kita mulai dari diri saya dan diri Anda. Dan saya sangat optimis ketika kita sudah terbiasa melakukan segala sesuatu sesuai waktunya, maka Indonesia bisa bangkit, wallahu’alam.

Komentar




  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, menginspirasi tulisannya, mudah2an berkah bagi penulis & yang membacanya

    BalasHapus

Posting Komentar

You can give whatever messages for me,,

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste