Langsung ke konten utama

Perekat Cinta Antara Kita



Oleh : Jasiyurrahman

Ketika saya kelas IX SMA, pada suatu pagi ketika sedang dilaksanakan upacara bendera hari senin, sebagaimana biasa di tengah-tengah pelaksanaan upacara ada amanat dari pembina upacara. Pada saat itu yang menjadi pembina upacara adalah wakasek kurikulum, guru yang masuk dalam daftar guru favorit siswa, terlebih bagi saya sendiri, beliau adalah sosok inspirator dan motivator untuk terus melangkahkan kaki pada tanggak-tangga kehidupan hingga detik ini, ikatan batin kami begitu erat.
                Dalam amanatnya beliau mengatakan kata-kata indah yang baru hari itu saya dengar dan masih teringat hingga hari ini. Beliau bilang´”ada dua yang harus dilupakan dalam hidup dan ada dua hal yang harus selalu diingat dalam hidup, kedua hal itu adalah lupakanlah kesalahan orang lain kepada kita sebesar apapun kesalahannya, dan lupakanlah kebaikan kita kepada orang lain sebesar apapun kebaikan itu. Kemudian ingatlah kebaikan orang lain kepada kita sekecil apapun kebaikannya dan ingatlah kesalahan diri kita kepada orang lain sekecil apapun kesalahan itu”.
Bagi saya kalimat indah itu sangatlah membekas dalam benak dan hati, hingga kini dan nanti. Sekarang marilah kita lihat sejenak fenomena disekitar kita. Banyaknya terjadi pertengkaran, permusuhan, bahkan tidak jarang pembunuhan, saling menjatuhkan, saling menghacurkan karir, saling menghalangi jalan kesuksesan, tidak ingin ada orang lain yang bisa melebihi dirinya, tidak ingin jabatannya berpindah kepada yang lain, berani melakukan segala cara agar dirinya menjadi pemenang, tak peduli orang lain rugi, hancur, dan lain sebagainya.
Apapun kondisi yang terjadi hari ini disekitar kita, saya ingin menyadarkan diri sendiri, dengan pesan indah dalam kalimat cinta diatas, agar hubungan diantara kita semakin kuat, semakin harmonis, semakin baik, semakin produktif, jauh dari rugi, jauh dari sakit hati, jauh dari saling merendahkan, jauh dari saling menghina, jauh dari saling mengejek, jauh dari saling balas dendam, jauh dari saling membenci, maka marilah kita mulai untuk melupakan setiap kesalahan orang lain kepada kita sebesar apapun kesahalannya, dan kita lupakan kebaikan kita kepada orang lain agar kita tidak merasa sombong, merasa berjasa, jadinya riya, ingin dibalas pujian dan lain sebagainya. Kemudian ingatlah kebaikan orang lain kepada kita sekecil apapun kebaikannya, agar kita termotivasi untuk membalas budi orang tersebut, dan ingatlah pula kesalahan kita kepada orang lain, agar kita selalu menyadari bahwa kita pernah melakukan kesalahan itu, dengan begitu harapannya tidak ada niat untuk melakukannya lagi dan kita akan berupaya untuk selalu meminta maaf lebih dulu kepada orang lain.
Seandainya hal ini terimplementasikan dalam kehidupan diri kita, orang-orang disekitar kita, masyarakat Indonesia bahkan dunia, maka saya yakin dunia ini akan semakin harmonis dan kita bisa hidup nyaman dimanapun berada. Tidak perlu khawatir. Tidak perlu takut, karena nuansa yang ada adalah nuasa keluarga. Nuansa penuh cinta, dan inilah sesungguhnya yang kita butuhkan untuk merekatkan ikatan kita.
Tahukah Anda, siapakah orang yang pertama kali mengajarkan pesan hebat diatas? Tahukah Anda? Dialah orang yang paling berpengaruh no 1 didunia, yang hanya dalam waktu 23 tahun ia bisa menguasai dunia dna menjadikan dunia indah. Ialah Nabi Muhammad saw. Beliau yang telah mengajarkan akhlak yang baik kepada manusia. Maka marilah cinta beliau dengan cara menghiasi diri kita dengan akhlak mulia. Semoga kelas kita berhak mendapatkan safa’atnya dari beliau. Amin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste