Langsung ke konten utama

The True Of Mudik


Oleh : Ence Surahman
Hore sudah waktunya mudik lagi, siapa yang ga seneng ketika bisa mengakhiri ramadhan kumpul bersama keluarga dikampung halaman yang telah lama dirindukan, kembali bertemu dengan orang-orang tercinta, ketemu dengan kakek, nenek, paman, bibi, keponakan tetangga dan teman-teman masa kecil dulu, semuanya menjadi terasa indah bukan? Terlebih bagi orang-orang indonesia yang tinggal diperkotaan yang kebanyakan para pendatang dari desa, maka momentum mudik menjadi sesuatu yang dinantikan setiap tahunnya.
Kalau kita lihat lebih dekat, orang yang akan mudik biasanya mempersiapkan diri jauh-juah hari, ada yang mempersiapkan dengan bekal manakan  yang nanti akan di bawa ke kampung halamannya, ada yang mempersiapkan banyak tabungan untuk berbagi uang dengan keluarganya, ada yang mengemasi pakaian-pakaian yang akan dibagikan, rupa-rupa cemilan, kue, minuman dan lain sebagainya, semuanya mereka siapkan untuk bekal mudik, dengan tujuan agar bisa memberikan kebahagiaan untuk orang-orang yang menantikannya disana.
Sahabat yang baik hati, sekarang marilah kita telisik lebih dalam, sembari kita merenung sejenak, memikirkan perkara besar yang akan kita hadapi. Konsep mudik ini memberikan hikmah yang mendalam untuk kita tafakuri, kalau dimomentum lebaran ini kita bertemu dengan momentum mudik ke kampung halaman dengan bekal sebanyak-banyaknya, lalu pertanyaanya bagaimana dengan bekal kita untuk mudik yang akan datang waktunya tidak disangka-sangka dan tidak diduga sedikitpun? Apakah kita sudah mempersiapkan semua bekalnya sebagaimana persiapan mudik yang sedang kita lakukan sekarang?
Ya, mudik yang saya maksud adalah kematian yang meminta kita pulang kesana, mudik yang akan mempertanyakan bekal kita sudah sebanyak apa? Mudik yang akan menjadi pemjembatan menuju kehidupan di alam berikutnya yang kekal  abadi, mudik yang akan menunjukan kualitas penghambaan kita selama didunia, mudik yang akan menjadi ukuran akan kesungguhan kita mempersiapkan bekal selama hidup didunia?
Sahabat yang merindukan kebahagiaan, marilah kita persiapkan bekal terbaik untuk kepulangan kita, perbanyaklah tabungan untuk menebus dan mencuri rahmatNya agara turun kepada kita bersama keberkahanNya, rahmatNya yang akan mengantarkan kita pada kehidupan bahagia yang pana disurgaNya, rahmatNya yang akan membawa kita pada tempat kepulangan terbaik, rahmatNya yang akan membuat kita disambut para malaikat dan bidadari surga yang siap melayani tanpa henti dan lelah. Semua itu baru bisa kita dapatkan ketika kita benar-benar mempersiapkan bekal terbaik untuk menggapainya.                
Jangan sampai kelak kita merasa iri dengan apa yang orang lain dapatkan, karena mereka lebih banyak tabungannya, sementara kita sedikit, karena mungkin ketika didunianya kita lebih malas dari mereka yang rajin menabung, atau mungkin kita lebih giat dari mereka pada perkara-perkara yang tidak baik, na’udzubillahimindzalik, semoga kita istiqomah dijalanNya, hingga kita diberikan kekuatan untuk memperhatikan bekal yang telah kita siapkan untuk hari esok, sebagaimana yang telah Ia ingatkan didalam kitabnya, surat Alhasyr ayat : 18 “wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok/akhirat, dan bertaqwalah, sesunguhnya Allah maha mengetahu apa yang kamu kerjakan”.
Wallahu’alam bishowab, mohon do’anya agar yang menulis artikel inipun diberikan kekuatan untuk senantiasa memperbanyak bekal mudiknya, J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste