Langsung ke konten utama

Mari Belajar dari Pak Tua Istimewa

Oleh: Ence Surahman, S.Pd

Sumber Gambar : http://pixgood.com/petani-mencangkul-di-sawah.html
Yogyakarta (31/3/2015). Hari Kamis tanggal 26 Maret lalu, saya sedang kedatangan tamu dari Solo tepatnya teman saya di Organisasi Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa, Mas Andi namanya, beliau berkunjung ke Jogja karena ada keperluan dengan panitia Temu Wilayah MITI yang akan dilaksanakan tanggal 10-12 April mendatang. Sebelum kembali ke Solo ceritanya beliau mengajak bertemu untuk “curcor” dulu, saya sudah mengerti maksud beliau maklum beliau sedang terkena virus gegana (gelisah galau merana)antara rencana lanjut studi, pekerjaan dan planing pernikahannya. Karena rasa empati saya setujui kami bertemu bahkan beliau sempat menginap hingga dua malam sebelum akhirnya pulang ke Solo.
Jumat pagi, 27 Maret , saya ajak beliau mencoba menu spesial di daerah Sambisari tepatnya Soto Bathok sebelah timur Candi Sambisari Sleman DIY. Tempat itu sengaja dipilih karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya di daerah Bandara Adi Sutjipto, disamping itu tempat makannya yang sangat alami dengan udara sejuk area pesawahan.
Setibanya di Soto Bathok, kami langsung pesan beberapa menu andalan yang tersedia. Ketika kami sedang menikmati hidangan yang kami pesan. Diseberang tempat kami kami, terlihat seorang laki-laki lanjut usia yang sedang mengajari kami tentang arti semangat, kerja keras dan konsisten dalam berjuang mencapai tujuan. Laki tua yang mengenakan celana pendek kaos oblong  itu secara perlahan mengayunkan cangkul dengan kedua tanggannya yang sudah tidak kekar lagi, namun tenaganya yang dibalut semangat telah mematahkan teori bahwa masa tua adalah masa tidak produktif.
Bukti konkrit dihadapan kami saat itu, seorang kakek tua yang usianya kami perkirakan sudah mencapai kepala 8, masih memiliki semangat untuk berkarya dan hidup produktif yang secara tidak langsung memastikan dirinya jauh terhempas dari golongan orang-orang yang menganut paham bergantung kepada pihak lain. Pak tua tadi mengajari kita tentang semangat hidup, semangat menjaga kehormatan, semangat mandiri dan tidak merelakan dirinya menjadi beban hidup dan tanggungan orang lain.
Mengapa saya termotivasi untuk menuliskan kisah nyata ini dan membagikannya untuk para pembaca sekalian? Niat utamanya adalah ingin menyadarkan diri saya sendiri dan mudah-mudahan teman-teman sekalian, bahwa kita hidup untuk berusaha, urusan hasil dari usaha kita serahkan kepada Sang Maha Kuasa. Dari kisah diatas, belum ada jaminan sawah yang dikelola Pak Tua tadi akan sampai musim panen dengan hasil yang banyak, mungkin ditengah jalan padinya kena penyakit, diserang hama, tikus, kekeringan atau bahkan tidak berbuah. Namun Pak Tua tidak menunjukan sikap pesimistis dalam mengawali proses pengelolaan sawahnya. Ia mengayunkan cangkul dengan penuh semangat, walaupun sesekali ia berhenti  untuk sekedar melepas lelah, sesekali ia memandang mantap kedepan dan sesekali menoleh kebelakang untuk mengumpulkan energi bahwa ia telah berproses, dan setiap proses adalah bagian dari usaha untuk mencapai sukses. Maka semangat pun akan semakin menguat manakala langkah kita tahu bahwa kita telah melangkah menaklukan setiap tantangan yang sudah kita lewati, dan di depan kita tahu masih banyak tantangan yang harus disambut dengan penuh semangat, penuh keyakinan bahwa tujuan itu pasti akan tercapai dengan usaha dan kerja keras.

Para pembaca yang budiman, jika Pak Tua yang usianya sudah mendekati satu abad diatas begitu semangat menjalani hidup, menggapai mimpidalam versinya, tentu kita yang masih muda harus jauh lebih semangat. Karena tantangan kita kedepan jauh lebih berat dan lebih banyak dari tantangan Pak Tua diatas. Mari isi setiap waktu yang diberikan dengan aktivitas yang positif, bermanfaat dan membangkitkan semangat kita untuk terus berlari mengejar mimpi yang belum tertunaikan. Terlebih kita para pemuda, yang berkesempatan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, baik sarajana maupun pascasarjana, tentu amanah dipundak kita jauh lebih banyak dari orang-orang yang hidup lebih dulu dari kita dan mereka yang belum beruntung bisa mengenyam pendidikan tinggi. Mari bersama-sama membangun bangsa dengan segala kebaikan yang bisa kita tebarkan sesuai kesanggupan kita. Wallahu’alam.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste