Langsung ke konten utama

Lima Unsur Karakter Orang-Orang yang Bertaqwa


Oleh : Ence Surahman, S.Pd

Pembaca yang budiman, bagaimana kabarnya? Semoga senantiasa dalam keadaan berbahagia tanpa kurang sesuatu apapun, baik lahir maupun batin. Alhamdulillah kita sudah menginjak bulan syawal setelah melewati indahnya ramadhan, tentu kita berharap agar masing-masing kita yang melaksanakan puasa kemarin disampaikan kepada derajat yang menjadi tujuan utama yakni muttaqin.
Pertanyaannya adalah bagaimanakah karakter orang-orang yang muttaqin itu? Untuk mencari tahu jawabannya maka kita perlu membukanya dalam al-qur’an karim sebagai pedoman hidup kita. Dalam Al-qur’an terdapat 224 ayat yang mengungkapkan kata taqwa dengan berbagai kontek yang diangkatnya. Dari sekian banyak kata dan definisi serta ciri-ciri orang yang bertaqwa, Prof. Dr. Khoirudin Nasution, MA mengelompokannya menjadi 5 unsur. Kelima unsur tersebut diantaranya unsur spiritual, unsur ritual, unsur behavior/karakter, unsur sosial dan unsur dermawan.
Unsur pertama yakni unsur spiritual berhubungan dengan ruang lingkup keimanan seseorang dengan hal-hal yang mesti diimaninya yang terangkum dalam 6 rukun iman, yakni iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab, Iman kepada Rosul, iman kepada hari akhir dan iman kepada qada dan qodr. Bagi  orang-orang yang bertaqwa, rukun iman menjadi dasar dan landasan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, ia begitu sadar bahwa hidupnya bersama Allah, maka tidak ada ruang untuk khianat sama Allah, karena ia yakin ada malaikat yang senantiasa mencatat apapun yang dilakukkanya baik buruknya perbuatan, maka dari itu ia akan menghidari yang tidak diridhoiNya. Ia juga senantiasa optimis dengan ujian, cobaan maupun musibah yang diterimanya, karena ia yakni dibalik kesulitan ada kemudahan. Dan ia yakin semua yang terjadi pasti yang terbaik dari Allah untuknya.
Unsur kedua yakni unsur ritual, hal ini dirangkum dalam rukun islam yang lima perkara yakni syahadat, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji jika sudah mampu. Dimensi dari rukun islam ini benar-benar ia tunaikan dengan baik, dengan penuh keikhlasan dan landasan ilmu yang kuat agar semua amalnya tidak sia-sia.
Unsur ketiga yakni behavior atau karakter yang melekat pada dirinya, ia fokus untuk menjadi pribadi yang memiliki akhlakul karimah, ia berupaya untuk memperindah dirinya dengan sifat jujur, baik sangka, rendah hati, pemaaf, penyabar, kerja keras, pantang menyerah, pantang mengeluh. Sehingga dimanapun ia berada ia bak oase bagi orang-orang disekitarnya, ketika ia tiada orang-orang merindukannya.
Unsur keempat yakni unsur sosial yang terangkum dalam konsep mumalah, berupa sikap empati, peduli kepada sesama, senang menolong, membantu yang susah, membahagiakan yang sedang bersedih, meluangkan orang yang dalam kesempitan, ia memiliki  social sensing yang sangat tinggi, ia peka dengan kondisi disekitar, permasalahan masyarakat, umat dan bahkan dunia, ia selalu ingin mengambil bagian dalam proje-projek kebaikan.
Unsur kelima adalah dermawan, unsur ini berhubungan dengan unsur keempat, dermawan dalam membelanjakan hartanya dijalan Allah, ia mudah berinfak, tidak pelit untuk berzakat, ia ringan untuk membantu tentang, teman, saudara yang sedang membutuhkan dengan materi dan harta yang dimilikinya.

Semoga saya dan para pembaca sekalian diberikan pemahaman dan kemudahan dalam pengalaman kelima unsur diatas, sehingga mudah-mudahan dengan begitu kita sekalian termasuk orang-orang yang bertaqwa dan dengannya mendapatkan rahmat dari Allah untuk mendapatkan apa yang dijanjikanNya bagi para muttaqin yakni surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagaimana firmanNya dalam al-quran surat Al-Imron ayat 136 “Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal”. (Yogyakarta, 24 Juli 2015 jam 21.30 WIB)   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste