Langsung ke konten utama

Cukup Cerdaskan Kita?

Sumber : http://wapannuri.com/_image/pekerjaan/orang-cerdas.jpg

Dari Abi Ya’la Syaddad bin Aus ra. berkata, Rasulullah SAW. bersabda, "Orang yang cerdas adalah orang yang mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Dan, orang yang lemah adalah orang yang mengikuti nafsunya seraya berangan-angan kepada Allah." (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan ia menyatakan hadits hasan)
Nafsu adalah diri kita, barang siapa pandai mengendalikan dirinya maka ia pandai mengendalikan nafsunya, namun apabila ia dkendalikan oleh nafsunya maka ia bukanlah orang yang pandai dengan dirinya.
Nafsu (manusia) dibedakan menjadi 3 macam:
1. Nafsu ammarah bissu’. Nafsu ini sangat berbahaya apabila melekat pada diri seseorang sebab ia terlalu mengarahkan manusia kepada perbuatan dan perilaku yang dilarang agama.
2. Nafsu lawwamah, yaitu nafsu yang sudah mengenal baik dan buruk. Nafsu ini mengarahkan pemiliknya untuk menentang kejahatan, tetapi suatu saat jika ia lalai beribadah kepada ALLAH SWT, maka ia akan terjerumus kepada dosa. Orang yang memiliki nafsu ini belum konsisten untuk menjalan ketaatan dan meninggalkan perbuatan dosa.  
3. Nafsu muth ma’innah, yaitu nfasu yang membuat pemiliknya tenang dalam ketaatan. Nafsu ini telah mendapat rahmat ALLAH SWT, dan manusia yang mendapatkan nafsu ini akan mendapat ridha ALLAH SWT di dunia dan akhirat. Orang ini akan khusnul Khotimah di akhir hidupnya sebagai pintu menuju surga ALLAH SWT.
Beberapa pintu yang dapat membuat kita sulit mengendalikan nafsu diantaranya adalah sikap berlebih-lebihan. Diantaranya sikap berlebihan dalam hal makan, kedua dalam hal bicara, ketiga dalam hal mendengarkan, keempat dalam hal melihat, kelima dalam hal tidur, dan keenam berlebihan dalam hal bergaul dengan orang-orang yang tidak baik.
Upaya untuk mengendalikan hawa nafsu diantanya, puasa terhadap hal-hal buruk yang kita inginkan, dengan menahannya maka kita dapat mengendalikannya. Kedua perintahkan diri kita untuk melakukan kebaikan yang berat untuk melakukannya, misalnya shalat tahajud, maka perintahkan dengan cara memaksa diri agar mampu membiasakannya dan ketiga kurangi bahkan hilangkan kebiasaan meminta tolong dan merepotkan orang lain sekalipun kita punya kekuasaan untuk menyuruh, dan meminta orang lain mengerjakan kemauan kita. Usahakan lakukan sendiri. Dengan demikian diri kita akan terbiasa melakukan tugas dan merasakan bagaimana beratnya sehingga tidak semena-mena berlaku kepada orang lain termasuk bawahan kita. WAllahu’alam. (Ence Surahman, 1 Januari 2016 Jam 14.30-15.00 WIB)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste