Langsung ke konten utama

Jejak Kontribusi

(Refleksi Kepengurusan MITI KM 2016)


 Pada salah satu hari di pertengahan Desember 2015 tiba-tiba telfon berdering. Waktu itu baru saja ku lepaskan salah satu ikatan tanggungjawab melayani konstituen Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Keputusan untuk memajukan prosesi penyampaian pertanggungjawaban kepengurusan dalih pertamanya agar bisa langsung fokus pada amanah studi yakni tesis, namun Allah berkehendak lain, tepat setelah Mubes KMP UNY itulah saya diputuskan melalui prosesi pemilihan Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa (MITI KM) untuk menjadi pelayan umum pada kepengurusan 2016. Apalah daya, demi kebaikan bersama maka saya niatkan untuk mengamini keputusan tersebut.

Sabtu, 23 Januari 2016 adalah hari dimana amanah itu resmi dibebankan melalui prosesi pelantikan dan serah terima jabatan dari ketua sebelumnya dan dari Ketua MITI pusat yakni sosok ilmuwan yang kami banggakan Bapak Dr. Warsito. Kegiatan pelantikan disertai agenda upgrading, pembekalan, penguatan kerjasama dan transfer knowledge kepengurusan sebelumnya kepada kepengurusan yang baru. Di samping itu dilengkapi dengan rapat kerja nasional untuk menyusun, membahas, mematangkan program-program yang akan dijalankan selama satu periode kepengurusan.

Sejujurnya pada saat mulai prosesi pencalonan, belum terbayang harus melakukan apa selama kepengurusan, terlebih 2016 adalah tahun pertama fase baru dimulai yakni fase kontribusi. Fase baru tentu membutuhkan strategi yang baru, pendekatan program yang baru dan sesuai dengan platform tersebut. Namun alhamdulillah bersyukur kepada Allah, karena amanah yang diberikan disempurnakan dengan pengurus yang luar biasa. Mulai dari para pengurus harian, koordinator wilayah, para staff, alumni dan semua elemen yang mendukung, menguatkan kami menjalani hari demi hari perjalanan cinta di MITI KM.

Melalui diskusi dengan para pengurus, bimbingan dari ketua-ketua sebelumnya, arahan dari tim supervisor MITI Pro dan deputi pembinaan MITI pusat alhamdulillah semakin terbuka jalan juang yang harus dilewati dengan berbagai tantangan dan peluangnya. Akhirnya tertuang formula 141639. Sebuah kode formula yang menjadi rumus perjuangan yang artinya 1 visi, 4 misi, 16 program strategis dan 39 program kontribusi. Formula tersebut kami kaji, analisis dan kami tuangkan dalam kerja-kerja kami di lapangan baik kerja-kerja di departemen, maupun di bina wilayah.

Sebelum berbicara tentang jejak kontribusi, rasanya ada hal yang menarik untuk diketahui pembaca, ini tentang motivasi para SQUAD MITI KM berkhidmat di sini. Barangkali banyak yang bertanya-tanya apa yang membuat kami tertarik bergabung dengan entitas MITI KM? Padahal di sini kami tidak dibayar dengan materi, tidak dijanjikan posisi dan jabatan strategis. Tidak pula diberikan penghargaan. Justru di sini kami diminta berpikir, berkarya dan terus bekerja baik disaat lapang maupun sempit, disaat senang maupun susah, disaat sehat maupun sakit. Rupanya setelah dianalisa yang membuat kami berhimpun adalah asa, mimpi dan cita-cita. Yakni rasa yang menggelora ingin menjadi bagian dari generasi muda yang memberikan arti untuk sekecil apapun persoalan yang dihadapi disekitar kita. Karena kami menyadari bahwa nikat berkesempatan menikmati bangku kuliah itu bukan kenikmatan kecil. Melainkan kenikmatan besar yang wajib kami syukuri. Kami sadar betul bahwa pendidikan tinggi bukan untuk mewujudkan visi diri masuk menjadi bagian dari midle class society namun kesempatan berpendidikan tinggi merupakan anugrah untuk banyak bersyukur dengan banyak berbuat untuk orang banyak.

Apabila boleh jujur apa yang mendorong saya memilii spirit untuk mengejar pendidikan tinggi, aktif diorganisasi kemahasiswaan, terlebih di organisasi yang konsen pada bidang keilmiahan, alasannya sangat sederhana yakni, saya melihat mayoritan rakyat itu Indonesia adalah dari kalangan generasi emosional, dan masih sangat minoritas mereka yang sudah masuk kategori generasi rasional. Lihat saja fenomena sehari-hari. Ketika ada kebijakan pemerintah yang dianggap kurang sesuai dengan perasaan publik, maka reaksinya sangat berlebihan. Padahal kalau di kaji secara rasional maka kita akan terbiasa bersikap objektif dalam menilai segala persoalan.


Serasa baru kemarin

Berdasarkan pengalaman berkhitmat di organisasi sejak kelas 4 SD. Saya selalu meyakini bahwa itu itu berjalan begitu cepat. Maka menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan merupakan keputusan yang keliru. Duduk lama berleha-leha bukan keputusan yang cerdas dalam bekerja. Bekerja giat, terus berpikir, mencari potensi kelemahan yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan, kemudian pematangan sistem dan pembaruan pola-pola kerja merupakan rumus-rumus sederhana ketika memulai sebuah pekerjaan baru. Salah satu cara menjiwai tanggungjawab dan amanah yang diberikan adalah meluangkan waktu khusus untuk terus berpikir, kemudian mengerjakan apa yang berhasil dirumuskan.

Saya memiliki prinsip sambutlah amanah dengan tangisan, kemudian akhiri dengan senyuman, dan tunaikan secara ikhlas dan totalitas. Menyambut amanah dengan tangisan bukan berati lebay, melainkan cara menakar keterbatasan dan kelemahan diri, dengan begitu kita akan memulai pekerjaan dengan banyak bertanya kepada yang lebih berpengalaman, kita akan banyak mendengarkan masukan, membaca evaluasi dan rekomendasi kepengurusan sebelumnya. Kemudian makna akhiri dengan senyuman berarti upaya penumbuhan motivasi untuk tidak menyesali amanah karena ketidakoptimalkan dalam menunaikannya. Banyak orang yang akhirnya menyesali akhir cerita dirinya manakala ia tidak menunaikan amanah dengan sekuat tenaga. Syarat untuk dapat memastikan lahirnya senyuman diakhir pekerjaan adalah spirit untuk menunaikan amanah secara ikhlas dan totalitas.
Jejak-jejak kontribusi

Tidak banyak pekerjaan yang berhasil kami lakukan, keterbatasan waktu, tenaga, pikiran, jarak, ide dan gagasan termasuk jaringan, capital dan beberapa faktor lain yang seharusnya dapat diselesaikan. Namun demikian selain upaya melanjutkan kiprah para pendahulu dalam membranding wadah ini di mata publik seperi program-program temu wilayah yang diisi dengan kegiatan seminar sains, teknologi dan budaya, seminar dan workshop beasiswa, motivasi studi luar negeri, pembinaan lembaga-lembaga mitra kelompok studi universitas yang tersebar di lebih 72 lembaga di seluruh Indonesia, pelatihan riset dan community development. Di samping itu program go pangan lokal kontributif yang program go pangan lokal yang selain memberikan edukasi publik tentang ajaka kembali kepada spirit pangan lokal melalaui kegiatan kampanye go pangan lokal, juga tahun ini mulai di gagas program pangan lokal yang langsung bersentuhan dengan para pelaku pangan lokal melaui program pelatihan pengolahan pangan lokal seperti yang dilakukan oleh teman-teman Bina Wilayah Jabaja, kemudian edukasi pangan lokal kepada para siswa, program inovasi desain pangan lokal yang ternyata mampu menarik ratusan pendaftar. Hal tersebut membuktikan bahwa para akademisi dan masyarakat umum yang konsens pada upaya inovasi pangan lokal cukup tinggi. Di samping itu ada program kerjasama dengan pemerintah daerah dalam bidang pangan lokal. Ke depan program pangan lokal akan terus dikembangkan pada upaya meningkatkan harkat martabat pelaku pangan lokal di pasar tradisional, mengingat di pasar tradisiona banyak kita temukan persoalan yang perlu diberikan sentuhan.

Program kontribusi selanjutnya adalah Youth Connection yakni program pembimbingan para peminat studi lanjut di luat negeri, di mana MITI KM melalui departement Hubungan Luar Negeri memfasilitasi para peminat dengan langsung diberikan bimbingan oleh para mahasiswa yang saat ini sedang menimba ilmu di puluhan kampus dibeberapa negara di dunia. Peminat program YC sangat tinggi, jumlah pendaftar mencapai angka 1.191 dan yang berhasil lolos sebanyak 468 peserta. Kami berharap semoga peran kecil ini mampu mendorong lahirnya SDM yang lebih berkualitas dan berdaya saing global sehingga dalam jangka panjang berhasil menjadi bagian dari penyiapan SDM unggul masa depan sebagaimana visi kepengurusan MITI KM.

Selanjutnya program penganugrahan lembaga mitra kelompok studi universitas terbaik dalam ajang Neuron Award MITI KM. Tahun 2016 dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan temu wilayah MITI KM di Jabaja yang bertempat di kampus Untirta. Program ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengapresiasi keberjalanan organisasi-organisasi lembaga kelompok studi universitas di Indonesia. Selama ini belum ada program serupa yang dilaksanakan oleh pihak lain, dengan demikian MITI KM yang konsens pada pembinaan mahasiswa dalam bidang penelitian dan penalaran melaksanakan program ini dengan harapan UKM bidang riset dan penalaran senantiasa mengalami perbaikan berkelanjutan sehingga peran dan kontribusinya baik untuk kampusnya maupun untuk pihak-pihak yang dilayaninya senantiasa mengalami perbaikan.

Selanjutnya program share with us, sharing researh dan community depelopment yang dilaksanakan dibawah departemen Riset Interdispliner dan Pendayagunaan IPTEKS. Program ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa isu-isu terbaru yang terkait dengan persoalan yang menuntuk untuk dikaji secara tuntas oleh pakar dibidangnya. Sejauh ini kami berupaya mengundang para ilmuwan dan teknolog muda yang menggeluti bidang kajian yang kami angkat. Adapun program riset dan comdev itu terdiri dari dua jenis yakni yang dilaksanakan secara online dan offline. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan mini workshop riset dan community development kepada para mahasiswa dan kalangan umum yang tertarik.

Adapun program-program baru inovatif yang mulai kami jalankan di kepengurusan 2016 diantaranya adalah program MITI KM peduli, yakni program MITI KM peduli bencana yang menimpa saudara-saudara kita. Selanjutnya program lomba inovasi desain olahan produk pangan lokal. Pembuatan dan pengembangan sosial media dan MITI KM on apps yakni pembuatan aplikasi android tentang MITI KM. Ke depan program ini akan coba dikembangkan untuk program MITI KM for Edu yakni program pengembangan bahan ajar berbasis aplikasi mobile device. Adapun inovasi program pada segmen internal diantaranya adalah program Internal Discusion MITI KM yang digagas oleh departemen HLN yakni program pelatihan online seputar TOEFL, IELTS, GRE dan tips studi di luar negeri. Di samping itu periode kepengurusan 2016 berupaya untuk membuat kebijakan baru untuk manajemen kepengurusan MITI KM dengan program desentrasilisasi MITI KM yakni pola pengelolaan kepengurusan berbasis wilayah dan daerah. Dengan demikian peran bina wilayah melalui koordinator wilayah dan daerah akan lebih sentral dan memiliki fungsi yang sangat strategis dalam membumikan program MITI KM di masyarakat. Penyiapan kebijakan desentralisasi organisasi dimulai perapihan SOP kepengurusan sampai penyiapan SDM. Tahun ini mulai digagas penerimaan anggota non pengurus yang berperan sebagai aktivator program di wilayah. Penerimaan anggota MITI KM merupakan hasil perenungan bahwa fase kontribusi membutuhkan peran SDM yang lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas.

Selain program-program tersebut setiap tahun MITI KM terus berupaya memperluas jejaring dan kerjasama program, diantara program kerjasama yang dilakukan secara rutin adalah program kerjasama dengan Yayasan Inotek menyelenggarakan kegiatan Inovator Forum. Selain itu tahun ini juga digagas program kerjasama international conference dan meet star up yang digagas oleh SQUAD MITI KM di wilayah Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra). Di samping itu tahun ini mulai dibentuk satu biro baru yakni biro riset dan publikasi di bawah departemen RIPI. Biro ini bertujuan untuk melakukan kajian-kajiian riset empiris kemudian mengolah dan menganalisa hasilnya lalu mempublikasikannya dalam bentuk karya tulis ilmiah baik berupa paper proceding, maupun jurnal. Dibawah tim biro riset dan publikasi ini pula akan dibuat tim khusus yang mengelola Jurnal Ilmuwan dan Teknolog Muda Indonesia (JITMI).
Menatap hari esok

Kami meyakini apa yang dapat kita wujudkan hari ini adalah buah dari mimpi-mimpi dan peran-peran serta pemikiran para pendahulu kami, maka kami pun meyakini bahwa apa yang akan terjadi esok hari pada hakikatnya merupakan hasil dari perenungan dan mimpi-mimpi hari ini. Dalam setiap perjalanan kehidupan kita meyakini bahwa hari ini lebih baik dari kemarin dan esok akan lebih baik dari ini, karena itu bukti keberhasilkan kami dalam melanjutkan kiprah pendahulu dan menyiapkan kader penerus.

Pada hakikatnya perjalanan dan khidmat kita hari ini adalah satu mata rantai perjalanan kehidupan, begitupun kemarin dan esok hari, sehingga satu demi satu mata ranti saling bersambung, saling menguatkan dan saling mengikat mimpi, asa dan cita-cita sejak para pendahulu memulai menanam benih-benih ilmuwan dan teknolog muda Indonesia hingga esok lusa mereka terjaga asanya dalam peran-peran mereka pada satu demi satu persoalan-persoalan yang ditemukannya.

Setelah satu dekade MITI KM  berkiprah dalam dunia pembinaan kemahasiswaan, kini kita akan melebarkan sayap-sayap peran yakni mulai melangkah para program-program yang lebih dekat dengan masyarakat. Hal itu kami sadari bahwa peran terbaik seorang manusia adalah berarti dan bermanfaat untuk orang-orang disekitarnya. Tentu kata bermanfaat memiliki dimensi yang luas, maka batasan sederhananya adalah bermanfaat melalui bidang kepakarannya masing-masing. Indonesia masih miskin para pakar yang mengakar, yaitu orang-orang yang memiliki keahlian dan keahlian tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Ada tiga konsens utama yang akan menjadi fokus garapan baru MITI KM di samping beberapa program unggulan yang sudah kita kerjakan. Tiga fokus garapan baru tersebut di dasarkan pada pandangan dan analisa tentang beberapa persoalan yang dihadapi masyarakat dunia, yakni persoalan pangan dan air bersih. Dengan demikian fokus garapan pertama adalah Food Scurity yang akan kita pertajam pada program back to traditional market dan go pangan lokal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan harkat martabat pasar tradisional yang semakin hari semakin tersisihkan oleh pasar-pasar modern. Kita lihat banyak persoalan yang ditemukan di pasar tradisional mulai dari pengelolaan yang tidak standar seperti standar kebersihan, standar kemasan, harga, sampai pada persoalan mapia pasar yang banyak merugikan petani dan pegadang kecil. Lebih jauh tentang persoalan monopoli komoditas pangan oleh segelitir pihak yang banyak menghimpit persoalan kesejahteraan pelaku pasar tradisional.

Fokus yang kedua adalah pada bidang penyediaan air bersih di daerah-daerah yang tadah hujan dan tidak memiliki aliran irigasi yang baik. Program ini mulai dari kegiatan pemetaan kawasan krisis air sampai solusi permasalahan dengan kegiatan pembibitan dan penanaman pohon-pohon besar yang mampu menyimpan cadangan air dimusim kemarau.  Penanaman dilakukan diskitar mata air yang sudah dipetakan sebelumnya. Program ini adalah program jangka panjang, karena baru akan dapat dievaluasi keberhasilannya setelah beberapa dekade.  

Fokus garapan ketiga yakni pada persoalan budaya literasi dikalangan mahasiswa Indonesia. Program ini sudah dimulai dengan program survei budaya literasi mahasiswa Indonesia. saat ini proses surveinya masih berlangsung dan menunggu kelengkapan data dari para responden untuk kemudian diolah dan dianalisis lalu dipublikasikan. Hasil kajiannya akan kita turunkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan ril di kampus-kampus bersama para mitra MITI KM.

Demikian refleksi singkat ini kami persembahkan. Tulisan ini dibuat bukan untuk mendapatkan pengakuan atas peran-peran yang kami lakukan, karena sesunggungnya yang paling penting bagi kami bukan pengakuan dari orang lain melainkan pengakuan dari diri sendiri, yakni pengakuan bahwa kami masih belajar, kami belum bisa melakukan banyak hal, kami memiliki keterbatasan, namun kami juga mengakui bahwa kami punya mimpi dan keinginan untuk berkontribusi untuk negeri tercinta ini NKRI. Yang paling akhir, rasa terimakasih saya sampaikan kepada wakil ketua saya, para ketua departemen, koordinator wilayah, seluruh staff departemen, para staff bina wilayah, para mitra, para fasilitator dan mentor YC, para ilmuwan dan teknolog MITI, kaka-kaka dari MITI Pro dan bapak-bapak di deputi pembinaan atas suport dan arahan-arahannya. Semoga Allah membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda. Atas kesalahan, kekeliruan, kekhilafan, saya mohon maaf, semoga berkenan memaafkan, amin.
 

Bandung, 12-12-16
Pelayan umum MITI KM 2016

Ence Surahman 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste