Langsung ke konten utama

HARI KE-14 LATSAR CPNS DOSEN: ANTI KORUPSI

Suasana Pembelajaran materi Anti Korupsi

ANTI KORUPSI (NYOMAN MARIADA)

Kegiatan latsar hari ke-14 dimulai dari kegiatan pembinaan fisik. Agenda pagi ini kami berjalan kaki selama 30 menit. Setelah pembinaan fisik kami lanjut dengan menikmati hidangan sarapan pagi. Agenda materi pertama hari ini melanjutkan materi hari kemarin tentang anti korupsi yang disampaikan oleh Bapak Nyoman Mariada. Salah satu WI senior di BPSDM Pemprov Bali. 

Suasana Pembelajaran Anti Korupsi

Untuk menghindari perilaku korup maka kita harus membentengi diri dengan keyakinan beragama. Salah satu nilai dasar agama yang harus dimiliki adalah nilai Dasar Emotional Sipritual Question (disebut ESQ) yang diambil dari Asmaul Husnah yang harus dijunjung tinggi sebagai bentuk pengabdian manusia kepada sifat Allah yang terletak pada pusat orbit (God Spot): 1) Jujur, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al mukmin. 2) Tanggung Jawab, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al Wakiil. 3) Disiplin, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al Matiin. 4) Kerjasama, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al Matiin. 5) Adil, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah Al'adl. 6) Visioner, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah Al Aakhir. 7) Peduli, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, As Sami' dan Al Bashir.

Terdapat 3 aspek penting yang perlu disadari terkait pertempuran antara integritas dan korupsi: 1) Koruptor menggoda biasanya pada saat seseorang sedang di luar sistem. 2) Koruptor menggoda biasanya pada saat keadaan sepi dan rahasia. 3) Koruptor menggoda dengan beragam cara dan menggunakan pengaruh yang sebelumnya diluar perkiraan (WOW effect) (modul latsar).

Kegiatan kontemplasi bagian dari penguatan integritas diri

Dengan mempelajari mekanisme berpikir, bersikap dan bertindak manusia maka akan didapatkan pola sebagai berikut:  1.) Stimulus wow effect korupsi lebih kuat pengaruhnya dibandingkan dengan kekuatan kontrol internal (nurani), akan memunculkan kecenderungan korupsi. 2) Kekuatan kontrol internal (nurani) dan stimulus korupsi yang biasa (tanpa wow effect) atau lemah. 3. Kekuatan kontrol internal (nurani) lebih kuat pengaruhnya dibandingkan dengan stimulus wow effect korupsi. Akan  memunculkan kecenderungan integritas (Modul Latsar).

Alur pikir upaya pencegahan korupsi dimula dari memahami penyebab korupsi, secara umum penyebab korupsi diantaranya administrasi/sistem yang lemah dalam kontrol pengendalian operasional, solusinya dengan membangun manusia berintegritas/profesional, dengan sistem pengendalian yang bermutu dan memiliki budaya kerja yang baik. Kedua faktor orang/perilaku yang disebabkan karena faktor akhlaq/moral maka solusinya adalah dengan tunas integritas, dan faktor ketiga yakni kultur melalui pembiasaan di keluarga, masyarakat dan pemerintahan. Adapun untuk mencegahnya harus memiliki karakteri integritas yang ditandai dengan sifat ketulusan, kejujuran, dan kesederhanaan. 

Terdapat lima macam kategori nilai yakni ketuhanan, diri sendiri, sesama, lingkungan dan kebangsaan. KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut : 1) jujur, 2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana, 8) berani, 9) adil.

Upaya lain yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki diri adalah dengan reframing dan seeding. Reframing adalah proses mengganti label diri yang kurang baik. contoh perubahan hasil reframing dari kolusi ke gotong royong, dari nepotisme menjadi transfaran. Selain itu ada proses anchoring yakni penggabungan kompetensi negatif ke konteks negatif. Misalnya kontennya malas, konteksnya korupsi, hasilnya reframingnya malas korupsi. Contoh lain kontennya takut, konteksnya terima suap, maka hasilnya adalah  waspada dan hati-hati. Konten enggan, konteksnya mencuri, hasilnya enggan mencuri.

Contoh reframing content “Saya paling tidak suka kerja kelompok dengan si A karena sulit diajak kerja cepat” aritnya si A bekerja dengan hati-hati.
Hidup kita ini pilihan, jadi orang baik sebaik-baiknya atau jadi orang buruk seburuk-buruknya. Semua ada konsekuensinya.

Seeding integrity adalah upaya menanamkan nilai-nilai integritas pada alam bawah sadar kita tentang perilaku integritas. Caranya adalah belajar melatih kekuatan dalam diri sendiri. Di awali dari nurani yang berdasarkan keyakinan yang dianut. Biasanya godaan itu akan masuk dari faktor luar.

Proses membangun integritas bangsa dimulai dari membangun integritas diri, kemudian menjadi integritas lembaga yang kemudian menjadi integritas komunal yang menjadi jati diri bangsa. 

Dokumentasi bimbingan dengan Coach

Di sela-sela kegiatan pembelajaran kami berkesempatan untuk konsultasi rancangan aktualisasi dengan pembimbing. Kebetulan coach kami baru selesai tugas mendiklat di Sumba sehingga kami baru bisa melaksanakan bimbingan. Secara umum coach memberikan arahan untuk menyusun rancangan kegiatan antara 3-5 kegiatan untuk bahan habituasi di lembaga masing-masing. 

Dokumentasi kegiatan bimbingan rancangan

Demikian ringkasan kegiatan hari ini, semoga bermanfaat, sampai jumpa dihari berikutnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste