Langsung ke konten utama

Postingan

The Power Of Love

Oleh : Jaisyurrahman Sahabat yang baik, melalui tulisan ini saya ingin mencurahkan kegundahan dalam hati akan inspirasi yang hadir yang dengan kekuataannya mendorong saya begitu kuat untuk menuliskannya dalam untaian kata, semoga niat hati ini bersambut baik dari pembaca sekalian, agar kita sama-sama kembali mendalami arti kekuatan cinta dalam hidup dan kehidupan yang tersebar ia di dalamnya. Sahabat cobalah jawab dengan hati yang suci, Apakah yang mendorong naluri sang induk ayam begitu sabar   mengerami telurnya selama 21 hari tanpa keluar dari sarangnya? Apakah yang mendorong sang induk burung terbang melintasi awan hanya untuk mencari sesuap makanan untuk anak-anaknya yang baru menetas disaranya? Apakah yang mendorong induk kura-kura menggali pasir begitu dalam untuk menimbun telur-telurnya demi menyelamatkan bakal keturunnya? Apakah yang mendorong induk serigala menyayangi sang buah hatinya dari berbagai serangan? Apakah

Belajar dari sang bayi

Oleh : Jaisyurrahman Sungguh berbahagia orang yang hatinya bersih dari hal-hal yang mengotorinya, dari noda yang membuatnya buram, dari perkara yang membuatnya gelap, semoga itulah hati anda wahai pembaca yang baik hati. Bahkan ketika kita berbicara tentang hati, saya jadi teringat sebuah lagu yang sangat popular yang dikarang oleh K.H. Abdullah Gymnastiar, yang berjudul “Jagalah hati”. Lirik yang sangat menyentuh “bila hati kita bersih, pikiranpun akan jernih, semangat hidup kan gigih, prestasi mudah, namun bila hati keruh, pikiran selalu gemuruh, seakan dikejar musuh, dengan Allah kian jauh”. Menarik bukan? Betapa dahsyatnya hati yang suci, ia akan memancarkan cahaya yang gemerlap, kita juga di ingatkan dengan salah satu keterangan bahwa “dalam tubuh manusia ada segumpa daging, apabila daging itu baik, maka baiklah seluruhnya, dan apabila daging itu rusak maka rusaklah seluruhnyam dan itu adalah hati”.   Nah, setelah tahu betapa pen

Adakah lelah itu…?

(Seri Terapi Galau) Oleh : Jaisyurrahman Sahabat yang berjiwa pemberani dan pantang menyerah, pada saat saya kuliah semester 2, saya pernah membaca sebuah tulisan tentang debatnya seorang mahasiswa dengan dosennya, dalam carita itu dikisahkan bahwa seorang dosen yang sudah professor kemudian bertanya kepada mahasiswanya “wahai mahasiswaku, apakah tuhan itu ada?”, dengan kompak mahasiswa menjawab “ada prof”, dengan penuh tanda tanya dalam hatinya, mengapa dosen itu tiba-tiba bertanya demikian?. Lalu sang dosen sambil tersenyum melanjutkan pertanyaannya “ kalaulah ada mengapa di dunia ini tidak ada kedamaian? Bukankah Tuhan itu maha pengasih dan penyayang?”. Mahasiswa mulai bingung untuk menjawab pertanyaan sang professor. Ditengah-tengah keheningan suasana kelas, lalu dosen tadi melanjutkan pernyataannya “ saya malah sangsi apakah tuhan itu ada? Kalau saja ada pasti dengan kehamaha besaran dan kemahacintaannya Tuhan akan menjadikan makh

Muslimah, kalian begitu berharga

Oleh: Jaisyurrahman Saya adalah orang yang senang ngemil permen termauk loli, loli kesukaan yaitu loli avelible, akhirnya saya beli dua loli, ketika saya sedang asik mengemutnya, sambil baca-baca beberapa skripsi yang kajiannya relevan dengan kajian saya, tiba-tiba muncul dalam benak saya, apa jadinya kalau loli ini saya buka dan kemudian tidak langsung saya emut, melainkan saya simpan di tempat terbuka, lalu kalau saya lihat algi beberapa hari kemudian, saya mengira loli yang manis karena kadar gulanya yang tinggi ini ketika saya lihat lagi pastinya loli itu sudah di kerumuni semut, atau mungkin bahkan lalt yang senang loli J , - ada gitu?-, yang pastinya aka nada bakteri juga, selain itu saya yakin loli yang awalnya keras apsti akan lembek atau bahkan meleleh. Mengerikan bukan kalau harus kita emut lagi….? Udahmah banyak bakteri, sisa semut dan lalat, pasti rasanya juga sudah tidak original lagi, hemm, saya berpikir bahwa wanita juga