KAMIS, 28 OKTOBER 2010
PROSES INOVASI DALAM PENDIDIKAN:
Catatan penting: ” inovasi ada karena ada permasalahan”
MENURUT ZATLMAN:
1. TAHAP/LANGKAH PERMULAAN
Adalah menanamkan pada diri guru mengenai inovasi itu sendiri, agar guru paham maksud dari inovasi yang dilakukannya. Misalnya ada inovasi dalam hal kurikulum, maka guru harus dipahamkan terkait dengan kurikulum yang baru.
A. PENGETAHUAN DAN KESADARAN
Kesadaran merupakan hal pertama dan penting untuk diberikan kepada guru. Kesadaran mengenai pentingya berinovasi,dalam dunia pendidikan, karena kalau tidak ada inovasi maka sistem pendidikan kita tidak akan ada perubahan dan kemajuan.
Kesadaran untuk menerima inovasi akan menjadi penentu berhasil tidaknya proses inovasi tiu sendiri. untuk mencapai keberhasilan ini maka perlu adanya setrategi dalam berinovasi ataupun dalam menerapkan inovasi, bisa dengan strategi pemaksaan, atau bujukan,hadiah (reward) dan hukman (punisment),
Untuk meningkatkan motivasi penerimaan inovasi, maka salah satu caranya adalah dengan terus meningkatkan pengetahuannya, misalnya diruang guru ada buku-buku bacaan tentang ilmu pendidikan,
Ketika kesadaran sudah muncul, maka mudah-mudahan muncul komitment untuk terus berinovasi, selanjutnya ditambah dengan sikap leadership kepala sekolah.
Makanya salahsatu peran kepala sekolah adalah inovator, yaitu orang yang senantias senang berinovasi, kalaupun bukan yang inovator, minimal yang adopter, yang payah adalah kepala sekolah yang memiliki sikap status quo,dalam hal ini kita juga punya maslah dalam proses rekrutment kepalan sekolah.
Dalam proses inovasi maka kepala sekolah harus jadi inovator paling depan dan menjadi motivator yang baik untuk guru-guru dan warga sekolahnya, selajutnya juga kepala sekolah harus menjadi fasilitator yang menunjang suksesnya inovasi.
Kasus yang sering terjadi adalah kepala sekolah suka banyak menunggu penataran dari pemerintah, padahal seharusnya kepala sekolah beriovasi dan berkreasi untuk melakukan proses inovasi untuk guru-gurunya. Tidak perlu menunggu perasn serta atau doronga dari pemerintah. Kadang da juga kepala sekolah yang mengeluh dnegan pendanaan. Masalah pendanaan seharusnya tidak jadi maslaah karena sebenarnya pendanana dari pemerintah sangat banyak,
B. LANGKAH/TAHAP PEMBENTUKAN SIKAP TERHADAP PROSES INOVASI
Dalam konsep proses inovasi hal yang epnting dilakukan adalah membentuk sikap, karena ada sikap yang terbuka dengan inovasi, ada juga yang bersikap tertutup, ada juga komitmen dan kemauan untuk beriovasi, sikap dalam berorganisasi sangat beragam, ada juga yang skeptif (mempertanyakan inovasi), biaanya mereka senantisa mempertanyakan inovasi, apakeuntungannya untuk lembaga atau instansi yang dipegangnya.
Ada juga sikap keyakinan yang menyakini bahwa inovasi akan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil dari lembaga atau program yang dilaksanakan.
Intinya sikap orang dalam emnerima inovasi itu ada 3 yaitu:
a. Siap menerima (terbuka)
b. Sikap skeptis (banyak mempertanyakan untung ruginya dengan inovasi)
c. Sikap menolak (tertutup)
LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN:
a. Komitment
b. Kemauan dari kepala sekolah untuk melakukan inovasi,
c. Lakukan inovasi,
Dengan syarat sarana dan prasarana mendukung, pendanaan mendukung, dan fasilitas mendukung.
2. LANGKAH/ TAHAP IMPLEMENTASI
A. LANGKAH AWAL
Pada tahap awal implementasi, maka upayakan penerapan inovasi walaupun hanya sedikit atau sebagian. Sedikit demi sedikit mudah-mudahan akan semakin baik proses penerimaannya. Karena memang tidak bisa inovasi itu diterapkan secara langsung seluruhnya, karena berhubungan dengan sikap guru yang sudah dibahas diawal.
B. LANGKAH PEMBINAAN DALAM PROSES INOVASI
Tujuannya agar orang-orang yang berionovasi senantiasa memahami dan memiliki semangat untuk terus memperbaiki proses inovasi.
LANGKAH INOVASI MENURUT ROGERS:
1. INISIASI (PERMULAAN)
a. Pengumpulan informasi
b. Membuat perencanaan untuk menerima inovasi
Ada juga 2 kegiatan penting dalam tahap inisiasi yaitu:
a. Agenda setting (mengidentifikasi persoalan dalam organisasi/instansi tertentu)
b. Tahap penyesuaian (matching) anatar kebutuhan lembaga pendidikan yang ditempatinya dan juga dengan tuntutan peningkatan kualitas guru.
2. IMPLEMENTASI
Dalam tahap implementasi ada isitlah:
redefinisi (penyesuaian dengan kebutuhan sekolah), artinya ada pejadwalan antara kuliah (improvement kemampuan dengan beban kerja disekolahnya)
Klarifikasi, hubungan antara inovasi dengan lembaga, misalnya untuk pengawasan guru yang mengajar atau ketika belajar.
Rutinisasi.
Terdapat Permasalahan-Permasalahan Dalam Dunia Pendidikan Kita
1. Banyak lembaga pendidikan yang belum punya visi, misi lembaga,
2. Banyak lembaga pendidikan yang tidak memiliki rencana strategi (renstra),
3. Ada juga yang memiliki renstra yang sama, jadi renstra itu dibuat hanya untuk memenuhi kebutuhan administrasinya. Padahal seharusnya berpatokan pada analisis SWOT,
4. Terkait dengan sertifikasi guru, mereka tidak paham, bahwa sertifikasi ada sebagai cara dan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan, padahal tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, adapun peningkatan kesejahteraan hanya menjadi penyerta, bukan yang utama.
5. Inovasi terbilang banyak diterima hanya karena ada implik-implik duitnya.
6. Peran komite sekolah masih belum berdaya. Artinya jarang ada pihak-pihak yang menuntut akuntabiltas proses yang dilakukan oleh lembaga.
Pertanyaan:
1. Terkait KTSP, saya kira peluang untk berinovasi sangat besar sekali, karena adanya desenralisasi pengambilan keputusan,
2. Terkait dengan halangan-halangan untuk berinovasi, karena gurunya yang sudah jadul dan tidak memiliki komitment yang kuat, bagaiaman kalau ada inovasi untuk pembatasan usian PNS,
PROSES INOVASI DALAM PENDIDIKAN:
Catatan penting: ” inovasi ada karena ada permasalahan”
MENURUT ZATLMAN:
1. TAHAP/LANGKAH PERMULAAN
Adalah menanamkan pada diri guru mengenai inovasi itu sendiri, agar guru paham maksud dari inovasi yang dilakukannya. Misalnya ada inovasi dalam hal kurikulum, maka guru harus dipahamkan terkait dengan kurikulum yang baru.
A. PENGETAHUAN DAN KESADARAN
Kesadaran merupakan hal pertama dan penting untuk diberikan kepada guru. Kesadaran mengenai pentingya berinovasi,dalam dunia pendidikan, karena kalau tidak ada inovasi maka sistem pendidikan kita tidak akan ada perubahan dan kemajuan.
Kesadaran untuk menerima inovasi akan menjadi penentu berhasil tidaknya proses inovasi tiu sendiri. untuk mencapai keberhasilan ini maka perlu adanya setrategi dalam berinovasi ataupun dalam menerapkan inovasi, bisa dengan strategi pemaksaan, atau bujukan,hadiah (reward) dan hukman (punisment),
Untuk meningkatkan motivasi penerimaan inovasi, maka salah satu caranya adalah dengan terus meningkatkan pengetahuannya, misalnya diruang guru ada buku-buku bacaan tentang ilmu pendidikan,
Ketika kesadaran sudah muncul, maka mudah-mudahan muncul komitment untuk terus berinovasi, selanjutnya ditambah dengan sikap leadership kepala sekolah.
Makanya salahsatu peran kepala sekolah adalah inovator, yaitu orang yang senantias senang berinovasi, kalaupun bukan yang inovator, minimal yang adopter, yang payah adalah kepala sekolah yang memiliki sikap status quo,dalam hal ini kita juga punya maslah dalam proses rekrutment kepalan sekolah.
Dalam proses inovasi maka kepala sekolah harus jadi inovator paling depan dan menjadi motivator yang baik untuk guru-guru dan warga sekolahnya, selajutnya juga kepala sekolah harus menjadi fasilitator yang menunjang suksesnya inovasi.
Kasus yang sering terjadi adalah kepala sekolah suka banyak menunggu penataran dari pemerintah, padahal seharusnya kepala sekolah beriovasi dan berkreasi untuk melakukan proses inovasi untuk guru-gurunya. Tidak perlu menunggu perasn serta atau doronga dari pemerintah. Kadang da juga kepala sekolah yang mengeluh dnegan pendanaan. Masalah pendanaan seharusnya tidak jadi maslaah karena sebenarnya pendanana dari pemerintah sangat banyak,
B. LANGKAH/TAHAP PEMBENTUKAN SIKAP TERHADAP PROSES INOVASI
Dalam konsep proses inovasi hal yang epnting dilakukan adalah membentuk sikap, karena ada sikap yang terbuka dengan inovasi, ada juga yang bersikap tertutup, ada juga komitmen dan kemauan untuk beriovasi, sikap dalam berorganisasi sangat beragam, ada juga yang skeptif (mempertanyakan inovasi), biaanya mereka senantisa mempertanyakan inovasi, apakeuntungannya untuk lembaga atau instansi yang dipegangnya.
Ada juga sikap keyakinan yang menyakini bahwa inovasi akan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil dari lembaga atau program yang dilaksanakan.
Intinya sikap orang dalam emnerima inovasi itu ada 3 yaitu:
a. Siap menerima (terbuka)
b. Sikap skeptis (banyak mempertanyakan untung ruginya dengan inovasi)
c. Sikap menolak (tertutup)
LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN:
a. Komitment
b. Kemauan dari kepala sekolah untuk melakukan inovasi,
c. Lakukan inovasi,
Dengan syarat sarana dan prasarana mendukung, pendanaan mendukung, dan fasilitas mendukung.
2. LANGKAH/ TAHAP IMPLEMENTASI
A. LANGKAH AWAL
Pada tahap awal implementasi, maka upayakan penerapan inovasi walaupun hanya sedikit atau sebagian. Sedikit demi sedikit mudah-mudahan akan semakin baik proses penerimaannya. Karena memang tidak bisa inovasi itu diterapkan secara langsung seluruhnya, karena berhubungan dengan sikap guru yang sudah dibahas diawal.
B. LANGKAH PEMBINAAN DALAM PROSES INOVASI
Tujuannya agar orang-orang yang berionovasi senantiasa memahami dan memiliki semangat untuk terus memperbaiki proses inovasi.
LANGKAH INOVASI MENURUT ROGERS:
1. INISIASI (PERMULAAN)
a. Pengumpulan informasi
b. Membuat perencanaan untuk menerima inovasi
Ada juga 2 kegiatan penting dalam tahap inisiasi yaitu:
a. Agenda setting (mengidentifikasi persoalan dalam organisasi/instansi tertentu)
b. Tahap penyesuaian (matching) anatar kebutuhan lembaga pendidikan yang ditempatinya dan juga dengan tuntutan peningkatan kualitas guru.
2. IMPLEMENTASI
Dalam tahap implementasi ada isitlah:
redefinisi (penyesuaian dengan kebutuhan sekolah), artinya ada pejadwalan antara kuliah (improvement kemampuan dengan beban kerja disekolahnya)
Klarifikasi, hubungan antara inovasi dengan lembaga, misalnya untuk pengawasan guru yang mengajar atau ketika belajar.
Rutinisasi.
Terdapat Permasalahan-Permasalahan Dalam Dunia Pendidikan Kita
1. Banyak lembaga pendidikan yang belum punya visi, misi lembaga,
2. Banyak lembaga pendidikan yang tidak memiliki rencana strategi (renstra),
3. Ada juga yang memiliki renstra yang sama, jadi renstra itu dibuat hanya untuk memenuhi kebutuhan administrasinya. Padahal seharusnya berpatokan pada analisis SWOT,
4. Terkait dengan sertifikasi guru, mereka tidak paham, bahwa sertifikasi ada sebagai cara dan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan, padahal tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, adapun peningkatan kesejahteraan hanya menjadi penyerta, bukan yang utama.
5. Inovasi terbilang banyak diterima hanya karena ada implik-implik duitnya.
6. Peran komite sekolah masih belum berdaya. Artinya jarang ada pihak-pihak yang menuntut akuntabiltas proses yang dilakukan oleh lembaga.
Pertanyaan:
1. Terkait KTSP, saya kira peluang untk berinovasi sangat besar sekali, karena adanya desenralisasi pengambilan keputusan,
2. Terkait dengan halangan-halangan untuk berinovasi, karena gurunya yang sudah jadul dan tidak memiliki komitment yang kuat, bagaiaman kalau ada inovasi untuk pembatasan usian PNS,
nce klw yg paling atas p artinya nce hehhehe
BalasHapusMaaf bagi yang koment di blog ini,
BalasHapusagar menyertakan identitasnya, terimakasih.