Langsung ke konten utama

Lebih Penting Baik atau Lebih Baik Penting?



Oleh : Jaisyurrahman


Ketika saya masuk SMA di SMAN 21 Garut, ketika itu namanya masih SMAN 1 Talegong Kabupaten Garut, sebuah sekolah yang dibangun selama 2 abad, ya mulai di bangun pada akhir abad 20 dan di selesai di awal abad 21. Kalau tidak salah dibangun sejak tahun 1999 hingga 2001 dan baru di gunakan untuk kegiatan akademik pada tahun 2002. Saya sendiri siswa angkatan ke-4, dan saya bangga menjadi siswa disekolah tersebut, karena kalaupun sekolahnya di kampung, kami semua di didik oleh guru untuk tidak menjadi orang yang kampungan. Buktinya hamper semua siswa SMA kami mengetahui teknik persidangan yang baik, karena kami di kader untuk menjadi leader, bahkan saat kami reunian, kami sangat sepakat bahwa pembinaan kesiswaan dan keorganisasian yang ditanamkan di sekolah bisa lebih hebat dari tantanan keorganisasian yang di ada dikampus kami masing-masing.
Nama SMAN 21 Garut sendiri baru di mulai sejak tahun 2009, ketika itu pemerintah kabupaten garut ingin merapikan penamaan sekolah negeri, karena sekolah kami berdiri pada urutan ke 21 maka jadilah namanya SMAN 21 Garut. Saya sendiri punya tafsir yang lain, bahwa nama SMAN 21 Garut itu juga diambil dari sisi historis yang sangat langka, ya, kami berdiri di awal abad 21, dan tidak aka nada sekolah lain di garut yang menyamai. Hmmm, kok jadi promosi sekolah ya? tidak apa-apa, barangkali saja ada yang berminat. Bagi orang tua yang menginginkan anaknya siap hidup mandiri, berkarakter pemimpin yang kental, dan terjaga dari pergaulan yang tidak baik, serta terbina akhlaknya, saya rasa pilihan tepat jika disekolahkan di sekolah kami.
Sebenarnya yang ingin saya tuliskan disini, bukan profil almamater sekolah saya yang apa adanya, namun tentang inspirasi dan motivasi yang saya dapatkan selama disana. Masih teringat jelas, ketika saya pertama kali masuk jadi siswa. Kami –siswa baru- diberikan buku panduan Masa orientasi siswa (MOS), selain masa orientasinya yang tidak bisa saya lupakan karena kesan mendalam yang di hadirkan, dalam buku panduan itu ada beberapa lagu sekolah, kemudian ada beberapa kata-kata motivasi yang dalam pandangan saya pada saat itu sungguh luar biasa.
Salah satu kata mutiara yang masih saya ingat diantara yang lainnya yakni “Memang baik menjadi orang penting, namun jauh lebih penting menjadi orang yang baik”. Sejujurnya ketika pertama kali membaca kata-kata mutiara itu, saya tidak bisa memahami maksudnya. Sama sekali tidak. Saya berpikir tidak ada beda diantara keduanya. Toh jadi ornag penting bagus, dan jadi orang baik juga bagus. Namun pencarian arti kata mutiara itu tidak hanya sampai di situ, karena saya merasa penasaran, akhirnya saya terus dalami dan akhirnya saya menemukan padanan makna yang bagi saya lebih menenangkan hati. Dan boleh jadi Anda juga punya pendapat lain dalam memaknai kata-kata mutiara tersebut.
“Memang baik menjadi orang penting….”, sepertinya Anda juga sepakat bahwa menjadi orang penting itu sebuah hal yang positif. Kita ambil contoh saja misalnya yang biasa kita pahami orang-orang penting adalah para pejabat, kemudian pemangku pucuk pemerintahan, para elit politik, para guru besar, para pemimpin perusahaan, termasuk presiden, kemudian kepala daerah, para anggota dewan, juga para kiayi di pondok pesantren, intinya mereka yang menduduki posisi jabatan strategis bisa kita sebut orang penting. Pertanyaannya menjadi orang penting seperti mereka apakah sebuah keburukan atau sesuatu yang menghinakan? Tentu tidak, bahkan kebanyakan orang menginginkannya. Artinya Anda juga sepakat bahwa menjadi orang penting itu baik.
Namun ternyata Anda harus ingat “jauh lebih penting menjadi orang baik”. Hal ini menegaskan kepada saya dan juga Anda, bahwa ternyata menjadi orang yang baik, yang jujur, yang amanah, yang bertanggungjawab, yang baik terhadap sesama, yang suka menolong, yang taat kepada Tuhannya, jauh lebih penting dari pada hanya menjadi orang penting. Lho mengapa bisa begitu? Jawabannya sangat sederhana, karena boleh jadi dalam diri orang penting yang tidak ada kebaikan justru menjadi petaka tersendiri. Anda bayangkan seorang pimpinan perusahaan yang tidak jujur, dimana omset perusahaan setiap bulannya 30 % di alirkan pada rekening pribadinya, atau seorang kepada daerah yang tidak amanah, dan tidak bertanggungjawab kepada amanahnya, contoh lain presiden yang berlaku tidak adil terhadap rakyatnya. Para pejabatan yang korup, mereka adalah sebagain contoh yang membuktikan kepada saya dan Anda bahwa dalam diri orang penting ada peluang hilangnya sisi baik dalam dirinya.
Orang baik menjadi lebih penting, karena ia tidak akan berbohong, karena ia faham bahwa berbohong bukan merupakan kebaikan, kecuali pada kondisi yang diperbolehkan untuk berbohong. Orang baik tidak mungkin khianat karena ia paham betul bahwa khianat bukan cirri orang baik, melainkan cirinya orang munafik yang sudah disiapkan akan masuk kedalam keraknya neraka, orang baik tidak mungkin korupsi karena ia paham betul bahwa perilaku korupsi bukan cirri pribadi yang baik, orang baik tidak mungkin lari dari tanggungjawab, karena ia faham betul bahwa lari dari tanggungjawab merupakan perkara dosa yang harus di hindari. 
Pelajaran berharga untuk saya dan Anda hari ini adalah jadilah orang baik, niscaya Anda akan menjadi orang yang jauh lebih penting dari pada hanya sekadar menjadi orang dianggap penting. Dengan menjadi orang baik, maka Andapun bisa menjadi ornag penting yang baik, tentu ini adalah klimaks yang luar biasa. Untuk itu saya mengajak diri sendiri dan Anda, untuk berbenah menjadi orang baik, kita mulai dari diri kita sendiri, kita mulai dari hal-hal yang sederhana, dan kita mulai sejak detik ini. Tidak perlu kita tunda, tidak perlu kita menunggu orang lain dulu, tidak perlu muluk-muluk pada hal-hal yang besar. Mari mulai untuk menjadi orang baik.
Pertanyaanya bagaimana caranya agar kita menjadi orang yang baik? Ini barangkali sedang melintas dalam benak Anda, syukur jika Anda sudah memiliki gambaran bagaimana caranya menjadi orang baik, namun jika belum maka ijin saya berbagi sejauh yang saya pahami. Memang saya juga belum bisa mengklaim diri sebagai orang baik, karena itu bukan perkara yang baik, kita lakukan saya yang kita pahami itu baik, maka orang lain yang akan menilainya.
Untuk menjadi orang baik, kita butuh dua hal, yang pertama ilmu tentang hal-hal yang baik dan yang kedua kita butuh guru yang akan kita jadikan teladan. Untuk mendapatkan ilmu tentang perkara yang baik-baik, maka kita bisa dengan belajar sepanjang hayat, dan berguru kepada orang-orang yang memahami dan mengamalkan kebaikan yang dipahaminya. Ketika berbicara ilmu maka yang pertama harus kita kuasai adalah ilmu agama, karena ilmu agama itu bagaikan cahaya penerang jalan kehidupan. Anda bisa belajar dengan seorang ulama, Kiayi, Ust, atau guru dan orang-orang yang memahami ilmu agama. Sembari mendalami dan mengamalkan ilmu agama, Anda juga harus menghiasi diri dengan ilmu pengetahun yang lainnya. Pada dasarnya tidak ada ilmu yang buruk, karena semua ilmu bersumber dari Tuhan. Maka bersemangatlah untuk menjadi orang yang gemar mencari ilmu dan mengamalkannya.
Yang kedua kita butuh guru dan teladan, maka sebaik-baik guru dan teladan yang juga disepakati oleh kebanyakan orang di dunia, orang yang layak untuk kita jadikan contoh adalah Nabi Muhammad saw, perangainya yang indah, akhlaknya yang baik, ilmunya yang tinggi, dan segalanya sangatlah layak untuk kita teladani. Karena beliau sudah tiada, maka dalamilah perjalanan hidupnya, Anda bisa membaca buku sirah nabawiyah, Anda juga bisa bertanya kepada orang yang lebih paham tentang keutamaan akhlak beliau. Dengan mencontoh kepada Nabi Muhammad yang sudah di pastikan suci dari dosa, maka sesungguhnya Anda sedang berjihad untuk menjadi pribadi yang baik, pribadi yang dirindukan, pribadi yang di banggakan oleh Tuhan semesta alam.
Ingat “Memang baik menjadi orang penting, namun jauh lebih penting menjadi orang baik” wallahu’alam, semoga bermanfaat. Dan mohon do’akan agar saya menjadi orang yang lebih dulu mengamalkan ilmu ini. Terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste