Langsung ke konten utama

Pilar-Pilar Yang Telah Memudar


Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(Artikel ke-22 dari program one day one article selama Bulan Ramadhan)


Sahabat yang Allah mulyakan, mari kita evaluasi dan tanya diri kita sendiri, ketuka hati sanubari kita, apakah kita tidak malu kepada Rosulullah saw yang telah berjuang hingga menemui ajalnya dalam rangka menyebarkan Islam, apakah kita tidak malu kepada para sahabat yang dengan tetesan darah dan keringatnya berjuang untuk membangun sendi-sendi kekuatan islam? Apakah kita tidak malu kepada para salafussholeh yang telah lebih dulu lahir dan berjuang untuk menegakkan kemulyaan Islam dan mereka telah lebih dulu menghadap kekhadirat Allah Yang Maha Kuasa? Apakah kita tidak malu dengan darah-darah para mujahid yang berbahagia menyambut pertemuan dengan Rabb dan bidadari-bidaratinya disurga dalam rangka membela kehormatan islam?
Sementara hari ini, dimana Islam ada di zaman kita sebagai pemeluknya kita melihat kondisi dan realitas islam yang tentu amat jauh berbeda dengan keadaan di zaman Rosulullah dna para sahabatnya dulu, dan kondisi hari ini yang sudah menjadi ketentuan Allah salah satunya bergantung kepada ikhtiar kita sebagai pemeluk sekaligus penerus perjuangan Rosulullah saw.
Hari ini kita saksikan bagaimana kaum muslim di pecah belah, hari ini kita melihat bagaimana kaum muslimin di adu domba, dan hari ini kita melihat kaum muslimin dikerdilkan baik dalam bidang ekonomi, politik pun ilmu pengetahuan, lalu mengapa itu semua bisa terjadi? Lalu siapakah yang seharusnya bertanggung jawab atas ketiadaan kepemimpinan umat islam hari ini? Lalu apa yang sudah saya dan anda lakukan untuk bisa keluar dari jerat-jerat yang membelit ini?
Kalau kita mau belajar dari pilar-pilar dan karakter masyarakat muslim dizaman Rosulullah saw dahulu, kita belajar dari sendi-sendi bangunan yang dibangunnya pada saat itu. Imam Syahid Hasan Albana seorang pencetus gerakan Ikhwanul Muslimin Di Mesir pernah mengingatkan kita bahwa ada tiga pilar masyarakat muslim di zaman Rosulullah saw dan sekarang pilar-pilar itu telah memudar. Ketiga pilar itu yang pertama kekuatan iman dan akidah, kedua kekuatan ukhuwan dan ikatan hati, dan ketiga kekuatan kepemimpinan dan senjata.
Sekarang mari kita lihat kondisinya satu-persatu, pertama kekuatan iman dan akidah. Apa yang terjadi dengan akidah umat hari ini? Apa bedanya dengan kualitas keimanan para sahabat dulu? Sepertinya hari ini kita diperlukan sebuah momentum untuk terkondisi dalam keadaan perang sebagaimana dizaman Rosulullah saw dahulu, keimanan kaum muslimin senantiasa luarbiasa karena mereka setiap hari senantiasa dekat dengan kematian, berbeda dengan kaum muslim hari ini, wallahu’alam. Kondisi tersebut bisa kita lihat dibeberapa negara yang mayoritas muslim yang hampir setiap hari terjadi konflik dengan musuh-musuh islam seperti Palestina, kualitas keimanan mereka tentu jauh lebih hebat dari kita yang adem ayem saja.
Selain itu tidak sedikit orang muslim yang masih percaya pada hal-hal tahayul, kaum mudanya percaya dengan ramalan bintang, lebih jauh lagi banyaknya perkara dosa yang diperbuat oleh  umat menandakan lemahnya iman dalam diri mereka, wallahu’alam.
Pilar yang kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Setelah orang-orang yang memusuhi Islam berhasil memecah belah kekuatan islam menjadi negara-negara kecil, maka dampaknya adalah hilangnya rasa persaudaraan antar sesama muslim, hilangnya kekuatan hati, amat berbeda dengan yang terjadi dulu dizaman para sahabat, bahkan hanya karena ada seorang muslimah yang dipaksa untuk membuka kerudungnya saja oleh orang kafir, maka saudara muslim yang lainnya membelanya walaupun harus sampai terjadi pertumpahan darah, nah sekarang sudah tidak lagi demikian, bahkan tidak sedikit muslimahnya sendiri malah dengan sengaja tidak menutupi auratnya hanya karena melihat trend idolanya dimedia.
Adapun pilar ketiga yakni ketiadaan kepemimpinan islam dan kepemilikan senjata. Sebagai dampak monopoli sumber daya alam dan pengaturan kebijakan-kebijakan perekonomian serta eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan oleh pihak-pihak non muslim, juga dikarenakan settingan pemilihan para pemangku kepentingan politik yang disetir, akibatnya kita kehilangan kekuatan para pemimpin kita, tidak sedikit pemimpin yang muslim tapi tidak mengetahui tugasnya sebagai pemimpin muslim, ini beberapa kondisi yang apabila terus dibahas, tentu akan terdapat banyak hal yang harus kita sadari dan harus segera kita benahi.

Sejujurnya saya sendiri juga belum bisa melakukan banyak hal untuk kembali membangun pilar-pilar yang telah memudar diatas semoga dengan curahan hati ini, kita semua terbangunkan dri tidur panjang kita lalu kita beranjak untuk pergi guna membuat warna Islam kembali kental dengan pilar-pilar karakter yang telah dicontohkan oleh Rosulullah saw dahulu. Walalhu’alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste