Langsung ke konten utama

The Competitive Character Of Moslems*


Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(Artikel ke-21 dari program one day one article selama Bulan Ramadhan)
*Disampaikan dalam ceramah tarawih pada malam ke-22 di Mesjid Baiturrahman Bandung.



Saya pernah mendengar sebuah kisah menarik yang diceritakan oleh teman saya yang pernah menjabat sebagai kepala Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB, dalam sebuah majelis ketika kami sedang membicarakan rencana keberangkatan kami ke agenda Forum Silaturahim Nasional FSLDK sewaktu Di Ambon tahun 2010. Kisahnya ringan namun memiliki hikmah dan ibroh yang berbobot, mari kita renungi bersama.
Alkisah, sewaktu Abu Bakar Assidik r.a menjabat sebagai seorang khalifah sepeninggal Rosulullah saw, dalam sebuah perjalanan dengan para sahabatnya ditengah padang pasir yang tandus, karena panas dan lelahnya perjalanan, Abu Bakar meminta para sahabatnya untuk istirahat sejenak guna melepas lelah, ketika sedang istirahat beliau tersenyum manis ketika melihat kawanan burung yang terbang dari bukit yang satu kebukit yang lain, dari pohon yang satu kepohon yang lain, burung-burung itu begitu riang gembira dengan kawan-kawannya, mereka begitu bebas membawa diri mereka kemanapun mereka mau.
Ketika sedang melihat rombongan burung-burung tersebut, tiba-tiba Abu Bakar menangis mencucurkan air mata, menangis yang tersedu-sedu sampai akhirnya membuat para sahabat kebingungan dan bertanya-tanya, sampai akhirnya ada seorang sahabat yang memberanikan diri untuk bertanya, “Wahai Khalifah, ada gerangan dengan dirimu, tadi aku lihat engkau tersenyum, tidak lama kemudian engkau menangis?” sembari menahan isak tangisnya, Abu Bakar pun menjawabnya, “sesungguhnya aku tertawa bahagia karena aku senang melihat burung-burung itu, aku dan burung-burung itu memiliki tiga kesamaan, yakni sama-sama diciptakan oleh Allah swt, kedua sama-sama diberikan kebebasan untuk melakukan apapun yang aku inginkan selama didunia, dan ketiga sama-sama akan mengalami kematian, namun ketahuilah ada satu hal yang membuat aku menangis, yakni ketika nanti mereka sudah mati maka tidak ada urusan dengan proses hisab menghisab dirinya, namun berbeda dengan diriku, ketika aku mati, maka aku akan bertemu dengan alam dan siksa kubur, bahkan kelak ketika sudah masuk pada hari kiamat, aku akan dihisab, dan aku khawatir amal burukku jauh lebih banyak daripada amal baikku” papar Abu Bakar.
Subhanallah betapa mulia dan rendah hatnya Abu Bakar, padahal Allah sudah menjanjikannya surga, bahkan Rosulullah saw sendiri pun pernah mengatakan bahwa, apabila iman seluruh umat islam ditimbang dengan imannya Abu Bakar maka tidak akan pernah ada yang melebihi tingginya iman Abu Bakar r.a.
Cerita diatas memberikan inspirasi kepada kita sebagai generasi pengikutnya, kita ketahui bersama, salah satu karakter dan watak Abu Bakar selama hidupnya adalah selalu ingin menjadi ornag terdepan, terdahulu dan yang pertama dalam melakukan kebaikan, dan apabila ada perintah Allah, maka Abu Bakar selalu ingin menjadi yang pertama, subhanallah. Sampai suatu waktu dalam sebuah majelis, Rosulullah bertanya, “siapa yang tadi malam shalat malam? Orang yang pertama angkat tangan adalah Abu Bakar, kemudian Rosulullah bertanya lagi, siapa yang hari ini sudah bersedekat? Maka yang mengangkat tangannya adalah Abu Bakar.
Sampai suatu waktu Umar ingin melebihi kebaikan Abu Bakar, ketika itu Rosulullah menawarkan ladang amal untuk berperang, maka Umar memutuskan untuk mensedekahkan sebagian dari harta yang dimilikinya, dan ternyata Abu Bakar menydekahkan semua yang dimilikinya, sampai Umar sendiri mengaku kalah dalam urusan berlomba dalam kebaikan dengan Abu Bakar ra.
Berbicara mengenai fastabiqul khoirat atau berlomba-lomba dalam kebaikan, maka kita bisa menemukan beberapa ayat didalam alqur’an, diantanya dalam surat albaqarah ayat 148, kemudian almaidah ayat 48, juga didalam surat alhadid ayat 21. Berikut ini beberapa ayat yang saya kutif.
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” (al-baqarah;148).
Ayat lainnya “berlomba-lombala kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rosulNya. Itulah karunia Alla yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar” (al-hadid;21).
Semoga momentum ramadhan memberikan tarbiyah bagi kita untuk lebih semangat dalam berlomba-lomba dalam kebaikan. Lalu kebaikan semacam apa saja yang kita harus berlomba disana? Jawabannya adalah pada perkara yang maslahat dan dalam rangka mencai keridhoan Allah swt.
Rambu-rambunya kita ambil dari pesan yang disampaikan oleh Hasan Albasri berliau pernah menyampaikan “apabila ada orang yang mengajak bersaing dalam hal agama, maka saingilah, namun apabila ada yang mengajak bersaing dalam  urusan dunia, maka lemparkanlah dunia itu kelehernya”.  Singkat namu n padat berisi, sarat dengan pelajaran yang layak untuk kita teladani. Bahwa ternyata kita harus berlomba dengan sesama muslim dalam hal kebaikan, dan dalam rangka mencapai keridhoan Allah swt, bukan dalam perkara dunia, harta, tahta dan kehormatan dimata manusia, namun kehormatan di mata Allah swt.
Dibulan ramadhan kita diberikan banyak sarana untuk berlomba dalam kebaikan dengan saudara kita yang lain, bisa dengan cara berlomba dalam rangka mengingat Allah (dzikrullah), dalam rangka berzakat, berinfak dan bersedekah, berlomba dalam memperbanyak waktu untuk bertobat dan bermuhasabah dimesjid, berlomba dalam rangka mencukupi kebutuhan kaum dhu’afa, dan berlomba dalam belajar ilmu agama.
Dan apabila kita melihat orang lain lebih semangat dalam berlajar agama, beramal, dan membelanjakan hartanya dijalan Allah, maka kita harus iri dengan mereka, walaupun iri itu adalah perkara yang dilarang, namun kita harus iri dalam dua perkara, yakni iri kepada orang yang diberikan kelebihan ilmu agama, ilmu alqur’an dan mereka mengamalkan dan mengajarkannya, dan yang kedua iri kepada orang-orang yang diberikan amanah harta yang banyak namun ia dermawan. Subhanallah.

Mari kita terus bekerja keras untuk memperbanyak tabungan kebaikan kita, sampai akhirnya semoga Allah menaikan tingkatan kita dalam hal keimanan dan ketaqwaan kepadaNya. Kita paham bahwa orang yang lulus dari ujian dan medan shaum ini bukanlah mereka yang ketika shalat idul fitri dan lebaran mengenakan pakaian yang baru, yang bagus dan mahal, namun yang berhasil sesungguhnya adalah mereka yang hadir menjadi pribadi muttaqin dan mendapatkan pengampunan dari dosa perdosanya, Wallahu’alam bishowab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste