Langsung ke konten utama

Bagaimana Raport Ramadhan Anda?


Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(Artikel ke-29 dari program one day one article selama Bulan Ramadhan)


Alhamdulillah satu bulan penuh kita berpuasa, walaupun kita tidak tahu pasti bagaimana hasil penilaian Alla untuk setiap amal ibadah yang kita laksanakan selama bulan Ramadhan, namun tentu kita harus senantiasa memenuhi hati kita dengan dua hal sebagai penanda taqwa, yakni rasa penuh harap akan balasan kebaikan, pahala dan pengampunan Allah dari dosa perdosa, juga rasa takut ketika amal ibadah kita tidak bernilai pahala dalam pandangan Allah dan kita sangat takut apabila dosa-dosa kita tidak kunjung Allah hapuskan.
Namun walau demikian, kita tetap harus bersukur atas semua kebaikan Allah yang telah kita rasakan, kita juga bersyukur atas hidayah dan taufik dari Allah sehingga kita bisa melaksanakan ibadah shaum, kita bisa melaksanakan ibadah sunah yang lainnya seperti shalat tarawih, shala sunat dhuha, memperbanyak sedekah, zakat, memperbanyak dzikir, tilawah, silaturahim, menghabiskan waktu dengan ‘itikaf dimesjid, memperbanyak tolabul ‘ilmi, dan kebaikan lain yang telah kita lakukan yang pada hakikatnya adalah bentuk karunia, nikmah, taufik dan hidayah dari Allah swt untuk kita. Karena ternyata ketika tiada rahmat dan kasing sayang Allah maka tentu kita akan menjadi pengikutnya syetan, tidak mau shaum, engan shalat wajib, tidak mau mengeluarkan zakat dan kewajiban-kewajiban yang lainnya.
Hari ini, mari kita lihat hasil raport kita selama satu bulan penuh dibulan Ramadhan yang telah dilalui. Dari mana kita bisa mengetahui kualitas ibadah kita? Tentu jawabannya Allah yang lebih tahu, boleh jadi kita merasa ikhlas tapi ternyata kita sedang berbuat riya, boleh jadi kita semangat bersedekah tapi ternyata bukan karena Allah, maka yang paling tahu kualitas ibadah kita hanya Allah semata. Namun ada beberapa indikator yang bisa kita jadikan ukuran, tentang peningkatan amal ibadah kita, termasuk keberhasilan kita menempuh ujian dibulan Ramadhan.
Patokannya diantaranya sejauh mana peningkatan amal ibadah kita, antara sebelum, selama dan setelah ramadhan? kemudian sejauh mana komitmen kita untuk meninggalkan perkara yang dilarang oleh Allah antara sebelum, selama dan setelah ramadhan? kunci jawabannya adalah apabila ada peningkatan dan terus meningkat secara konstant itu berarti insya Allah shaum kita berjalan dengan baik dan semestinya, namun apabila hati kita malah semakin malas beribadah, malas berbuat baik, malas beramal sholeh, boleh jadi hal itu pertanda belum berhasilnya kita mencapai tujuan diturunkannya bulan shaum.
Sekarang kita lihat indikator amal ibadah harian kita, antara sebelum, selama dan setelah ramadhan, mari kita evaluasi bersama.
1.      Bagaimana kualitas shalat fardlu lima waktu kita?
2.      Bagaimana kualitas ibadah shaum ramadhan kita?
3.      Bagaimana intensitas interaksi kita dengan Allah melalui sarana berdzikir dan membaca alqur’an?
4.      Bagaimana komitmen kita untuk melaksanakan shalat malam baik taraweh, tahajud, witir dan yang lainnya?
5.      Bagaimana komitmen kita untuk rutin melaksanankan shalat sunah dhuha?
6.      Bagaimana komitmen kita untuk melaksanakan shalat sunat rawatib?
7.      Bagaimana komitmen sedekah harian kita?
8.      Bagaimana komitmen semangat berbagi, baik ilmu, harta dan nasehat kita kepada orang lain?
9.       Bagaimana komitmen kita untuk menjaga diri dalam keadaan suci dengan cara berwudlu?
10. Bagaimana komitmen kita untuk senantiasa berbuat dan berakhlak terpuji kepada semua orang terlebih tetangga dan sanak sodara kita?
11. Dan amal-amal sholeh yang lainnya.
Apabila ada peningkatan yang  terjadi secara kontinyu walaupun hanya sedikit-sedikit, maka insya Allah kita telah mampu kembali lahir dengan lahir/pisik yang sama, namun insya Allah bathin/hati yang baru, yang insya Allah hati yang bersih, hati yang suci hati yang lebih takut kepada Allah dan lebih penuh harap akan ampunan dan kasih sayangNya, aamiin yaa robbal’alamin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste