Langsung ke konten utama

Postingan

Sepak Bola Indonesia, Harus Belajar Dewasa

Oleh : Jaisurrahman Rasa bangga yang menggelora, berujung dengan berbagai pertanyaan, “mengapa?”, hal ini muncul dalam benak penulis, ketika menyaksikan pertandiangan final sepak bola antara Indonesia dan Malaysia yang berakhir dengan adu penalty. Harapan besar untuk menghentikan kutukan tidak juara sejak 1991, kini tertunda sudah, ketika sebelas pejuang bangsa belum mampu menaklukan semangat juara yang ada didalam jiwa-jiwa timnas Malaysia. Banyak factor yang mempengaruhi kualitas permainan semalam, selain factor emosi musuh bubuyutan, juga factor tekanan harapan seluruh masyarakat Indonesia agar Indonesia juara, semua itu sangat menentukan emosi para pemain saat mengocek-ngocek bola si kulit bundar dilapangan. Fenomena pembakaran tempat penjualan tiket, pembobiolan pintu masuk gelora dan terbunuhnya dua supporter, menyisakan pertanyaan yang begitu mendalam, mengapa bisa begitu, mengapa tidak tertib? Mengapa tidak mentaati aturan

Aku, belum tentu setangguh sahabatku….

Oleh: Jaisyurrahman Assalamu’alaikum wr wb, as aluka  janata wal afwa indal hisab, assalamu’alikum wr wb, as alukan janata wal afwa minannar , lalu ku tundukan seluruh jiwa, ku lembutkan hatiku untuk mengingat dan mengagungkan kebesaranya, llau ku sempurnakan dengan bersimpuh mmeohon ampun dan meminta dikabulkan atas semua harapan dan keinginan, lalu tak lupa ku buka penutup tas ransel kesanganku, dan ku buka mushaf kebangganku sebagai seorang muslim, lalu ku lanjutkan tilawahku, dan setelah targetannya tercapai, aku akhiri dan kulihat jam tanganku sudah yang mununjukan angka 12.25 WIB, “assatagfirullahal’adzim” dalam benaku, aku merasa seolah telah lalai, karena semalam sudah kurancang bahwa pukul 11 ini aku rencanakan untuk menjenguk sahabat terbaikku yang sedang mendapat ujian dari Allah, namun karena dosen yang datang ke kelas hari ini telah membuat aku terlupa, saking asyiknya belajar dengan beliau, dan baru berakhir kuliah

Agus Ceking Terpilih sebagai ketua Adat KAPA periode 2011-2012

Oleh : Amang Kelompok Pecinta Alam (KAPA) Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 21 Garut melaksanakan kegiatan Musyawarah Besar (MUBES) pada Sabtu-ahad, 12-13 November 2011, bertempat di Gedung kampus SMAN 21 Garut, dalam acara yang dihadiri oleh seluruh delegasi dari setiap angkatan Anggota  KAPA itu dilaksanakan bertujuan untuk meminta laporan pertanggungjawaban (LPJ) ketua Adat yang sedang menjabt yakni Saudari Gesti, selain itu juga untuk membicarakan mengenai perubahan Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga Kapa, serta untuk memilih ketua adat yang baru. Setelah melewati serangkaian proses dalam mekanisme pemilihan ketua adat, akhirnya di aklamasikanlah yang menjadi ketua adat KAPA SMAN 21 Garut untuk periode 2011-2012 yakni di pegang oleh Saudara Agus Ceking. Agus adalah salah satu anggota muda dari anggota KAPA angkatan VII yang berasal dari kampung pamorotan, sebagaimana anggota KAPA yang sebelumnya yang juga berasal dari pamor