Langsung ke konten utama

Hakikat Ukhuwah dan Hak-Hak Sesama Muslim



Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(Artikel ke-5 vdari program one day one article selama Ramadahan dan artikel ini disampaikan dalam ceramah tarawih di Mesjid Baiturrahman)

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr wb.
Muqodimah
“Inamalmu’minuna ikhwah, .....”
“wa’tasimu bihablillahijamii’an walatfaroqu, wadzkuru nikmatallahu’alaikum idzkuntum a’daan faalafa baina qulu bikum faasbahtum binikmatihi ikhwana”

Hadirin sidang tarawih rohimakullah.
Mari kita bertanya pada diri kita masing-masing, apa sebabnya kaum muslimin hari ini yang jumlahnya jauh lebih banyak dibanding dengan muslim dijaman Rosulullah dan para khalifah sesudahnya namun tidak lebih maju dari kaum nonmuslim, padahal dulu dijaman Rosulullah dengan apra sahabatnya islam itu maju? Kira-kira masalahnya ada dimana?
Salah satu alasannya  adalah karena ikatan persaudaraan sesama muslim(ukhuwah al-islamiah) yang sudah tidak seperti dizaman rosull dan para sahabatnya dulu. Hal ini digambarkan dalam salah satu hadist nabi muhammad saw, bahwa aku khawatir dengan umatku diakhir zaman yang jumlahnya banyak namun bagai buih dilautan.
Apa itu ukhuwah? Menurut imam syahid Hasan Albanna ukhuwah islamiyah adalah keterikatan hati dan juwa satu sama lain dengan ikatan akidah. Bahkan beliau menguatkan pendapatnya bahwa ukhuwah islamiah adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karateristik masyarakat islam dizaman Rosulullah, yang pertama kekuatan iman dan akidah, kedua kekuatan ukhuwan dan ikatan hati, dan ketiga kekuatan kepemimpinan dan senjata.
Semakin jelaslah beberapa unsur pokok pembangun kekuatan muslim diseluruh dunia hari ini sudah hampir hilang, iman dan akidah banyak yang tidak lurus atau tidak salimul akidah, ukhwuwah islamiyah muslim hari ini semakin dipertanyakan dikarenakan tidak adanya kepemimpinan Islam yang menaungi seluruh alam, makanya tidak heran saudara muslim di suriah, di palestina, di rohingga miyanmar dimesir dijajah dan dibuat silang sengketan menjadi rapuh karena ketiadaan unsur-unsur penguatnya.
Hadirin sidang tarawih rohimakullah.
Lalu bagaimana Rosulullah mencontohkan kepada kita tentang hak dan kewajiban antara sesama muslim sebagai wujud dari kokoh dan kuatnya jalinan ukhuwah islamiyah? Beberapa landasan dalil berikut ini menjadi prinsip kita bersama,
Diantaranya firman Allah di dalam Alqur’an surat Alhujurot ayat 10;
Artinya “sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”
Adapun praktik pemenuhan hak-hak sesama muslim bisa kita lihat dari salahsatu sabda nabi muhammad saw yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh,
Anabihurairah r.a.  ana rosulullah saw qolla, haqulmuslim ‘alalmuslim sittun qila mahunna ya Rosulullah? Qola; idza laqitahu fasallim ‘alaihi, waidza da’aka fa ajibhu waidas tansohaka fa ansoh lahu , waidza ‘atosa fahamidallaua fasamithu, waida marida fa’udhu waidza mata fattabi’hu”
Artinya “dari Abu Hurairah r.a katanya Rosulullah saw bersabda “ hak seorang muslim terhadap seorang muslim ada enam perkara.” lalu beliau ditanya orang. “apa saja yang enam perkara itu ya Rosulullah?” jawab beliau “(1) bila engkau bertemu dengannya, ucapkanlah salam kepadanya. (2) bila dia mengundangmu, penuhilah undangannya. (3) bila dia minta nasihat, berilah dia nasihat, (4) bila dia bersin lalu dia membaca tahmid, do’akanlah semoga dia beroleh rahmat. (5) bila dia sakit kunjungilah dia. (6) Bila dia meninggal, ikutlah mengantar jenazahnya kekubur” (H.R. Muslim)
Semoga keenam perkara diatas bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa kembali menghadirkan rahmat dari Allah untuk hati-hati kita yakni berupa kuat dan kokohnya ikatan ukhuwah islamiyah diantara kita sebagai muslim dan mu’min, Aamiin YRA.
Hadirin sidang tarawih Rohimakumullah
Diakhir ceramah ini saya akan membacakan terjemahan sebuah hadist  yang menyinggung tentang keadaan umat muhammad di akhir zaman. Hadist ini diriwayatkan dari Thauban r.a bahwa Rosulullah saw bersabda; “setelah aku wafat, setelah lama aku tinggalkan, umat islam akan lemah. Diatas kelemahan itu orang kafir menindas mereka bagai orang yang menghadapi piring dan mengajak orang lain makan bersama” maka para sahabat pun bertanya “apakah ketika itu umat islam telah lemah dan musuh sangat kuat?” Sabda Baginda saw “bahkan masa itu mereka lebih banyak tetapi tidak berguna, tidak berarti dan tidak menakutkan musuh. Mereka ibarat buih dilautan” sahabat bertanya lagi’ “mereka sebanyak itu tapi seperti buih dilautan?” Jawab Rosulullah saw “karena mereka terkena penyakit wahn” sahabat bertanya lagi “apa itu wahn?” Rosulullah saw bersabda “cintai dunia dan takut mati”
Semoga hal ini menjadi pendorong kita untuk menyadari akan keadaan kita umat muslim hari ini, dna kita melangkah kedepan dengan keyakinan masa depan islam ditangan kaum muslimin, walalhu’alam.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan malam ini, semoga ada guna dan manfaatnya, mohon maaf atas segala kekurangannya.
Bilahi taufik walhidayah walinayah walbarokah
wassalamu’alaikum wr wb.


*artikel ini bisa dilihat di http://encesurahman.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste