Langsung ke konten utama

Ramadhan Momentum Yang Tepat Untuk Membangun Optimisme


Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(artikel ke-7 dari salah satu program ramadhan; one day one article)


Alhamdulillah atas nikmat Allah kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati sajian momentum yang luarbiasa dibulan Ramadhan, kita masih berkesempatan memanfaatkan banyak fasilitas yang Allah sediakan untuk kita isi dengan kebaikan, kebaikan dan kebaikan yang terus berkelanjutan.
Dalam tulisan kali ini saya ingin sedikit mengutif bagian dari syair lagu yang judulnya saya belum tahu, namun lagu ini sering saya dengan di salah satu radio swasta yang menasional yang merupakan pesan dari BKKBN pusat, kurang lebih potongan syairnya seperti berikut;
Dikampung makin sempit aje
Dikota makin macet gile
Rumah empet-empetan
Jalan senggol-senggolan
Makanye ikut program kabe,
Banyak anak bisa berabe
Dst....

            Terlepas dari perbedaan cara pandang orang tentang konsep pembatasan kelahiran anak, namun kenyataan dilapangan kita memang tidak bisa menutup mata, ketika masalah negeri ini yang tak kunjung selesai, sementara luas wilayan negeri kita yang terbatas bumipun demikian, yang ada semakin hari semakin menyempit sementara jumlah penduduk bumi terjadi peningkatan kuantitas yang hampir tak terkendali, akibatnya rumah berdempetan bahkan tidak sedikit yang tak layak huni, dijalan benyak terjadi macet, kemudian semakin sempitnya lahan pekerjaan yang membuat semakin bebasnya pemilik perusahana untuk memanikan upah untuk para pekerja, dengan asumsi yang butuh duit adalah para pekerja dan mereka dengan mudah bisa mendapatkan pekerja, akibat lainnya kesejahteraan masyarakat semakin tak terperhatikan, penyakitpun berdatangan dan masalah lainnya yang saling terhubung satu sama lain.
            Saya menduga hal ini menjadi momok yang amat menakutkan bagi mereka yang terlalu atau sepenuhnya berorientasi pada materi keduniawian, namun tidak bagi mereka yang memiliki cara pandang yang lain yakni orientasi kepada kehidupan bahagia diakhirat kelak sebagaimana yang mereka yakini dalam hidupnya. Mereka yakin bahwa dunia hanya sementara, hanya tempat untuk menumpuk dan mengumpulkan ama sebanyak mungkin, dan kehidupan yang sesungguhnya kelak diakhira dan itulah kehidupan yang diidam-idamkannya.
Ramadhan dengan segala fasilitas yang Allah berikan kepada kita, mulai dari ditutupnya pintu neraka, dibukakannya pintu surga, dibelenggunya syetan, dan dilipatkangandakannya pahala dari Allah menjadi momentum yang teramat sayang apabila kita lewatkan begitu saja. Ditengah hirupikuknya dunia dengan segala permasalahannya maka seharusnya kita yang beriman benar-benar menjadikan ramadhan sebagai tonggak waktu untuk kembali memperkokoh optimisme kita sebagai hamba Allah yang umurnya didunia begitu sebentar.
Dunia ini tak lain hanya kesenangan yang palsu, Allah mengulangi pernyataan ini dalam beberapa ayat didalam Al-Qur’an, yakinkan bagi mereka yang beriman, berislam dan melakukan amal soleh selama didunianya ada jaminan kehidupan bahagia diakhirat kelak. Kalaupun didunia ini tak semua mimpi dna cita-cita kita tercapai, boleh jadi Allah ingin agar kita lebih memperkuat keinginan kita untuk  mencapai mimpi dan cita-cita kelak diakhirat, jangan sampai cita-cita dunia yang hanya sebentar kita kejar sementara cita-cita hidup bahagia diakhirat kita lepaskan.

Semoga ramadhan tahun ini benar-benar menguatkan keyakinan kita bahwa dunia hanya sebentar saja, dan kita semakin mencintai dan berikhtiar untuk mendapatkan kebahagiaan kelak bersama Allah disurgaNya, aamiin YRA. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste