Langsung ke konten utama

Postingan

Kuantifikasi Potensi Diri

Sumber gambar Oleh: Ence Surahman Salah satu kecakapan yang penting dimiliki oleh setiap orang adalah kecakapan menganalisis. Kegiatan menganalisis dapat dilakukan dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan objek yang dianalisis. Terdapat beberapa metode analisis yang dapat digunakan. Yang paling familiar salah satunya adalah analisis SWOT. Namun yang akan saya bahas bukan tentang prosedur analisis metode tersebut, melainkan benang merah yang menjadi poin kunci dari semua proses analisis dan terkadang orang tidak melakukannya. Akibatnya hasil analisanya menjadi kurang tepat. Dari semua proses dan metode analisis, tujuan yang hendak dicapainya adalah terkumpulnya data dan informasi mengenai objek yang dianalisis. Sebagian besar orang cukup mengumpulkan informasi berupa uraian deskriptif yang cenderung general atau hanya pada bagian permukaan saja. Padahal seyogyanya proses pengumpulkan data dan informasi dilakukan secara cermat, mendalam dan jelas.  Untuk mencapai hal

Personal Branding Acceleration

Sumber gambar By: Ence Surahman Banyak faktor yang menjadi penyebab kesuksesan hidup seseorang. Salah satu yang tidak kalah penting untuk diperhatikan di samping pendidikan, pengalaman, motivasi, kesempatan, jaringan adalah personal branding. Personal Branding penting untuk dipahami dan dibangun oleh masing-masing kita. Personal branding erat kaitannya dengan teori pencitraan. Pencitraan diri bukan manipulasi tampilan kebohongan melainkan real character seseorang. Tom Peters dalam (Susanto) menyebutkan konsep personal branding adalah tentang bagaimana Anda melakukan redesigning for self image, dengan melakukan sesuatu hal yang memiliki nilai unique dan special yang tidak dimiliki oleh orang lain. Banyak upaya membangun akselerasi personal branding. Pertama, Diferensiasi Diri . Daya pembeda diri merupakan salah satu bentuk keunikan yang akan mewujukan personal branding seseorang. Daya pembeda diri juga sangat terbantung pada bentuknya. Maka kita perlu cermat membangun daya

Apakah kita termasuk generasi penyampah?

Sumber Gambar. Tahukah Anda, Indonesia menghasilkan 200 ribu ton sampah perhari? Seandainya sampah tersebut ditempatkan dalam satu kawasan tentu kita akan melihat satu gunung sampah setiap hari. Jumlah sampah cenderung terus meningkat setiap tahunnya. Jawa Barat sebagai Provinsi dengan penghasil sampah tertinggi di Indonesia hal terebut dikarenakan jumlah penduduk Jawa Barat merupakan yang terbanyak di Indonesia. Hal itu berbanding lurus dengan volume sampah yang dihasilkannya setiap hari. Penduduk Kota Bandung termasuk yang paling produktif dalam menghasilkan sampah setiap harinya. Badan Pusat Statistik tahun 2013 melaporkan bahwa apabila volume sampah yang dihasilkan dibagi jumlah penduduk Kota Bandung, maka setiap hari rata-rata warga Kota Bandung menghasilkan 0,61Kg. Bagi Anda yang hidup di daerah perkotaan sepertinya data berikut tidak terlalu mencengangkan. Saya dari tahun 2008 sampai 2017 tinggal di Kota Bandung, dan setiap hari pasti membuang sampah dengan jumlah yang c

14 Kesalahan Umum Mahasiswa Dalam Belajar

Sumber gambar   Tulisan ini saya kembangkan dari tulisan salah satu pakar pendidikan yang juga dosen pendahulu di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Namanya Bapak Oemar Hamalik. Sekalipun point-point yang dituangkannya tidak disebutkan hasil riset yang mendalam, namun saya menduga intisari berikut ini dihasilkan melalui proses observasi dan pengalaman beliau selama mengajar. Berdasarkan pengalaman saya sendiri point-point yang beliau utarakan masih relevan dengan beberapa kondisi saat ini. Dalam bukunya yang berjudul Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar beliau mengungkapkan beberapa kesalahan umum yang biasa dilakukan oleh mahasiswa dalam belajar. Keempat belas point yang beliau maksud adalah sebagai berikut; 1.       Belajar asal belajar tanpa mengetahui untuk apa dan apa tujuan yang hendak dicapainya. Kesalahan ini boleh jadi kita sendiri merasakannya. Datang ke kelas, diskusi dengan teman, mengerjakan tugas dosen, semuanya hanya

Jejak Kontribusi

(Refleksi Kepengurusan MITI KM 2016)   Pada salah satu hari di pertengahan Desember 2015 tiba-tiba telfon berdering. Waktu itu baru saja ku lepaskan salah satu ikatan tanggungjawab melayani konstituen Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Keputusan untuk memajukan prosesi penyampaian pertanggungjawaban kepengurusan dalih pertamanya agar bisa langsung fokus pada amanah studi yakni tesis, namun Allah berkehendak lain, tepat setelah Mubes KMP UNY itulah saya diputuskan melalui prosesi pemilihan Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa (MITI KM) untuk menjadi pelayan umum pada kepengurusan 2016. Apalah daya, demi kebaikan bersama maka saya niatkan untuk mengamini keputusan tersebut. Sabtu, 23 Januari 2016 adalah hari dimana amanah itu resmi dibebankan melalui prosesi pelantikan dan serah terima jabatan dari ketua sebelumnya dan dari Ketua MITI pusat yakni sosok ilmuwan yang kami banggakan Bapak Dr. Warsito. Kegiatan pelantikan di