Langsung ke konten utama

Postingan

Mengisi liburan ala mahasiswa PhD

Pembaca yang budiman, tulisan ini saya buat untuk sekedar kenangan dari apa yang saya lakukan dalam beberapa hari terakhir. Tujuannya hanya untuk bahan sharing pengalaman saja untuk para pembaca yang mungkin menemukan konteks dan kondisi yang serupa di kemudian hari. Ceritanya dimulai dari momen liburan akhir semester 5 bersamaan dengan liburan tahun baru China (CNY) yang jatuh pada pertengahan hingga akhir January 2023. Tulisan ini dibuat tepat di akhir bulan dan akhir sesi liburan CNY. Sebagai mahasiswa PhD yang sedang melaksanakan tugas belajar, maka tugas utama sehari-harinya adalah belajar. Belajar tentu dimensi yang sangat luas namun dalam hal ini yang paling berhubungan dengan progress penyelesaian studi itu sendiri. Kebetulan semua mata kuliah sudah saya selesaikan di semester 4 maka pada semester 5 saya bisa lebih fokus pada pengerjaan riset dan penambahan publikasi saja. Sejak kedatangan pasca liburan summer dari Indonesia pada akhir September 2022, kegiatan harian saya

Capaian 2022 dan Resolusi 2023

 Di pagi yang dingin di Kota Hsinchu, tulisan ini dibuat sebagai bagian dari penutup cerita kehidupan di tahun 2022. Tahun yang penuh teka teki dan aneka warna. Tahun yang berat namun juga berkesan. Alhamdulillah atas semua yang telah terjadi. Seperti biasa tulisan di penghujung tahun akan berisi tentang refleksi apa yang sudah terlewati dan target yang hendak dicapai tahun yang baru. Tulisan ini berisi refleksi dari target-target yang saya tuliskan pada laman ini . Di sana sudah tercatat beberapa target yang telah ditargetkan beserta keterangan capaiannya. Secara umum beberapa target berhasil dicapai dalam kurun waktu 1 tahun, namun ada juga beberapa target yang meleset disebabkan beberapa alasan yang saya tuliskan pada tautan di atas. Di samping beberapa capaian yang telah disebutkan, ada empat capaian lain yang sangat menggembirakan, yakni bisa mengkhitan putra kesayangan Nata Prawira, merenovasi beberapa bagian rumah, foto bareng keluarga dan merasakan penghargaan publikasi pada j

Pengalaman Pra Ujian Kualifikasi di IPHD NTHU

Tulisan ini bercerita tentang pengalaman saya dalam melaksanakan pra ujian kualifikasi dan ujian kualifikasi sesungguhnya. Aturan main di departemen saya, setiap mahasiswa setidaknya akan melewati 4 tahap ujian. Pertama pra ujian kualifikasi, kedua ujian kualifikasi yang sesungguhnya. Ketiga pra ujian gelar PHD, dan keempat ujian gelar PhD yang sesungguhnya. Agak sedikit melelahkan memang karena penguji pada pra ujian kualifikasi berbeda dengan penguji para ujian kualifikasi yang sesungguhnya. Demikian juga para penguji pra ujian gelar PHD juga berbeda dengan penguji pada ujian gelar PhD yang sesungguhnya. Singkatnya, penguji pada pra kualifikasi akan sama dengan pra ujian gelar PhD dan penguji pada ujian kualifikasi sesungguhnya sama dengan penguji para ujian gelar PhD yang sesungguhnya. Di samping tahapan-nya yang lebih banyak, tentu ada sisi positifnya, dimana draft proposal dan disertasi kita berkesempatan di review dan dikomentari oleh sebanyak 8 orang. Namun tetap saja, kit

Pentingkah nilai dan IPK bagus?

Para pembaca yang budiman, tulisan ini saya buat bertujuan untuk kembali mendiskusikan sebuah diskursus yang mungkin masih menjadi bahan perdebatan di kalangan mahasiswa dan para sarjana muda. Terlepas dari luasnya perbedaan pendapat yang teman-teman pernah temui, ijinkan saya bercerita dari perspektif saya sendiri. Tulisan ini dapat dikatakan sebagai sebuah studi kualitatif jangka panjang yang saya alami sejak jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi yang sedang saya jalani. Semua isi tulisan ini bersifat sangat subjektif, maka saya tidak akan memaksa semua pembaca untuk setuju dengan apa yang saya uraikan. Namun jika ada pesan positif yang dapat diambil silakan dipetik semoga bermanfaat. Tahun 1996 saya memulai masa pendidikan terendah saya di kelas 1 SD Negeri Cikaramat yang kemudian berubah nama menjadi SDN Mekarmulya III. Artinya sekolah SD negeri ketiga yang berada di desa kami saat itu. Sekolah itu bukan sekolah unggulan, hanya sekolah terdekat dari rumah. Jaraknya seki

Top 20 Peneliti Dunia Bidang Teknologi Pendidikan berdasarkan Potret Google Scholar

Pembaca yang budiman, tulisan ini akan mengantar Anda pada informasi tentang nama-nama dan link profil publikasi para peneliti dunia pada bidang Teknologi Pendidikan (Educational Technology) . Data yang saya sajikan berdasarkan data yang tersedia pada laman Google Scholar . Sebenarnya mudah saja mencarinya, dapat dengan melihat salah satu peneliti yang menuliskan bidang kepakaran "educational technology" pada profil Google Scholarnya. Untuk itu bisa saja ada peneliti yang lebih top dari daftar yang saya tuliskan namun karena tidak menuliskan pada profil GSnya sehingga tidak dapat terdeteksi. No Name Affiliation Total Documents Total Citations Citation/Doc 1 Jianjun Adam Wang Instructional Technology Specialist 67                 67.976    1014.567.16 2 Marlene Scardamalia University of Toronto 343                 48.580      141.632.65 3 Paul A. Kirschner Emeritus Professor (Educational Psychology), Open University of the Netherlands 1094                 46.763        42

Tega(r)nya semester tiga

  Alhamdulillahirrabil'alamin , perasaan dan situasi pada saat saya menulis ini sudah saya bayangkan sejak 5 bulan lalu tepatnya ketika saya memutuskan untuk mengambil 6 mata kuliah sebanyak 17 SKS pada semester tiga yang baru saja saya lewati. Saya sudah membayangkan dan memprediksi bagaimana perjalanan pada semester tiga saya jalani. Saya selalu melakukan ini ketika mengambil setiap keputusan dalam hidup. Ketika berhadapan dengan tantangan saya selalu berpikir ujung dari ceritanya itu itu pasti harus bahagia. Ketika saya mengambil PhD, saya pertama fokus pada ujungnya, saya bisa membayangkan bagaimana saya bisa tersenyum, bukan karena telah mencapai degree formal tertinggi, tapi karena saya telah berjuang melewati dan menjalani perjalanan mimpi itu  (semoga sesuai rencana) . Baru setelah itu saya rancang semua prosesnya dari ujung ke pangkal. Saya mulai dari target dan saya rincinya apa yang harus saya lakukan untuk mencapai setiap target secara rasional dan juga dengan pertimba

Seminar IPHD 3 Fall 2021

 Wednesday, 15 Sept 2021 (Week 1) Hari ini tidak ada perkuliahan Wednesday, 22 Sept 2021 (Week 2) Hari ini pertemuan pertama berupa kegiatan perkenalan, walaupun tidak sepenuhnya berkenalan, karena hanya berupa orientasi perkuliahan dan aturan seminar semester ini. Mungkin harusnya ada perkenalan antar mahasiswa agar saling mengenal dan tidak kesulitan mencari tim. Aturan kuliah seminar semester ini secara umum mirip dengan semester lalu. hanya perbedaannya adalah kehadiran minimal 10 kali, dan minimal 2 kali untuk bertanya, dan mengundang satu pembicara. Semester lalu kebijakannya 9 kali hadir, 4 kali bertanya dan mengundang 1 pembicara. Semester ini saya dan Pa Imam akan mengundang salah satu dosen kami waktu kuliah penelitian kualitatif. Beliau akan memberikan kuliah pada tanggal 6 Oktober 2021 dengan topik penelitian kualitatif dan bagaimana mempubliaksikannya. Semoga semuanya berjalan lancar. Wednesday, 29 Sept 2021 (Week 3) Deconstructing Research Articles A Genre Approach ( Dr.