Langsung ke konten utama

Fuad Aly Azmi, Terinspirasi Jadi Hafidz Setelah Nonton TV.

Siapa sangka seseorang bisa hapal qur’an setelah menonton sebuah tayangan di televisi? Ya, tentu bukan otomatis jadi hafdiz setelah nonton. Cerita ini dituturkan oleh salah satu hafdiz baru yang diterbitkan oleh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an International Bandung yakni Ananda Fuad Aly Azmi siswa kelas XII.IPA SMA Daarul Qur’an Bandung.
Beliau menunturkan bahwa inspirasi untuk menghapal al-qur’an ia dapatkan setelah menonton sebuah acara di salah satu station televisi swasta yang dipandu oleh seorang Ustadz ternama Yusuf Mansur. Dalam acara tersebut Aly melihat ada santri Daarul Qur’an yang sudah selesai hapalannya diajak on air di acara tersebut di antaranya Ust. Khozen, Ust. Bagus dan Ust. Tias yang saat ini sudah menjadi alumni.
Santri kelahiran Bandung, 25 April 1997 dari pasangan Bapak Falah Azmi dan Ibu Dian Julianti ini menuturkan awalnya beliau mau masuk ke sekolah negeri bahkan sudah diterima di sekolah favorit SMAN 3 Bandung. Namun pada saat batas akhir pendaftaran SMA Daarul Qur’an Bandung akhirnya Aly memutuskan untuk masuk pesantren dan berazam untuk menghapal qur’an.
Anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku langsung betah ketika masuk pesantren karena bertemu dengan teman-teman dan tim asatidz yang baik dan perhatian. Walaupun ketika awal masuk bacaan qur’annya masih belepotan, setelah belajar dengan giat akhirnya di tahun pertama beliau berhasil menghapal 3 juz. Di tahun kedua berhasil menambah 10 juz hapalan barunya dan disetengah tahun berikutnya tepatnya ketika dikelas XII beliau berhasil menambahkan 17 juz hapalan barunya dan akhirnya menjadi seorang hafidz baru sang penjaga kalamullah.
Siswa lulusan SMPN 5 Bandung itu menuturkan bahwa selama menghapal selalu ada halangan dan godaan seperti malas, dan ngantuk yang mengganggu konsentrasi, adapun untuk mensiasatinya beliau sering ngobrol dengan santri lain yang sudah lebih dulu hafidz seperti Ust. Ibrahim, Ust. Hafy. Dengan begitu beliau kembali termotivasi untuk segera menyelesaikan hapalannya. 
Proses menghapal al-quran memang selalu menyimpan cerita menarik untuk para pelakunya, Aly sendiri awalnya tidak terpikirkan  untuk menyelesaikan hapalannya, yang ia pikirkan paling dalam waktu 3 tahun ia bisa menghapal 10 juz hapalannya. Namun ternyata yang terjadi berbeda cerita, Allah menghendari untuk selesai jauh lebih cepat dari waktu yang dipandang rasional sebelumnya. Buktinya Aly bisa selesai dalam kurun waktu 2,5 tahun tepatnya pada tanggal 28 Desember 2013.
Santri yang berencana kuliah di Hubungan International UNPAD ini menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah menggodanya untuk masuk pesantren tahfidz dan tak henti mendo’akan dirinya untuk menjadi seorang hafidz qur’an. Selain itu Aly juga bertemakasih kepada Ust. Rozi alhafidz, Ust. Nizar  Alhafidz, Ust. Ikhwan alhafidz, juga untuk senior yang lebih dulu menjadi hafidz yang telah menginspirasinya seperti Ust.Khozen, Ust. Bagus, Ust. Ibrahim juga Ust. Hafy. Tak lupa Aly menyampaikan terima kasih untuk seluruh civitas akademika Daarul Qur’an Bandung.
Hafidz baru yang memiliki cita-cita menjadi aktor dan diplomat ini berpesan kepada sesama para penghapal al-quran untuk senantiasa berperang mengalahkan rasa malas, intinya ketika jam tahfidz fokus saja pada proses menghapal, jangan fokus dulu ke perkara yang lain. (Ence-DQBdg).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste