Oleh : Ence Surahman, S.Pd Tulisan ini ditulis beberapa hari selepas mencuatnya isu Ronny Setiawan Ketua BEM UNJ yang status drop out nya dicabut kembali oleh rektornya setelah opini publik mengalir deras dalam bentuk dukungan moril kepada Ronny. Bahkan tanpa paham duduk masalah yang sesungguhnya mayoritas publik terutama mahasiswa aktivis dikampusnya masing-masing ikut meneriakan dukungan dengan cara menyebarluaskan broadcast via instan messaging , sosial media, hingga penandatanganan petisi online melalui situs change.or.id. Tidak hanya itu, kasus Ronny sampai mengundang dukungan dari anggota DPR RI yang juga mantan aktivis gerakan reformasi 98 Fakhri Hamzah, dan dengan senjata hastag #SaveRony di sosial media twiiter yang dalam waktu beberapa jam langsung menjadi trending topic . Walaupun banyak kalangan yang menyayangkan ending dari kisahnya yang anti klimaks, namun fenonema itu mencerminkan sesuatu yang cukup jelas tentang sebuah ketimpangan yang entah didasari ata
Blog ini berisi cerita perjalanan seorang pemuda dari desa yang menjadi dosen di Universitas Negeri Malang (UM), dan baru saja menyelesaikan program doktornya di National Tsing Hua University (NTHU) Taiwan.