Langsung ke konten utama

Postingan

Mau Tahu Masa Depan Anda

Oleh : Jaisyurrahman Masih ingatkah sebuah kata-kata menarik yang dikatakan oleh orang yang luar biasa di muka bumi ini, “seseorang yang berteman dengan tukan pandai besi, maka ia akan kena bau besinya, dan seseorang yang berteman denagn penjual parfum, maka ia akan kena wanginya”. Kalau bahasa kakek saya, “ Sing saha jalma anu deukuet ejeung tukang tarasi manehna bakal katepaan bau tarasina, tapi sing saha jalma anu deukeut eujeung tukang parfum, manehna bakal katepaan seungitna parfum”. Artinya kurang lebih “barangsiapa yang berteman dengan penjual terasi, maka ia akan kena baunya, dan barang siapa berteman dekat dengan tukang parfum, maka ia juga akan kena wanginya”. Kata-kata kakek saya diatas lebih dulu saya dengar dari kata-kata yang diatasnya, tapi ternyata yang lebih shohih yang diatas. Karena yang menyampaikan bukan orang sembarangan, hmm siapakah ia, ayo coba ingat-ingat lagi! Ya, maksud saya dengan kalimat indah diatas adalah bahwa peran teman dalam hidup seseo...

Potensi Anda Laksana Pisau

Oleh : Jasiyurrahman Apa jadinya kalau Anda membeli pisau yang tajam dari pasar, namun tidak pernah Anda gunakan sebagaimana kegunaannya? Atau apa jadinya kalau pisau yang Anda simpan kemudian karatan? Dan apa jadinya kalau pisau yang Anda beli tadi terus Anda gunakan tapi tidak pernah Anda asah? Dalam pandangan saya, begitulah potensi diri kita. Boleh jadi Tuhan memberikan potensi yang seragam kepada manusia, namun terjadi perbedaan setelah di kembangkan dan dioptimalkan. Atau mungkin memang Tuhan menciptakaan dalam kadar yang berbeda pula pada awalnya. Namun apapun yang sesungguhnya terjadi kita harus yakin betul bahwa manusia tercipta dalam wujud yang sebaik-baiknya. Masih ingat dengan apa yang Tuhan sampaikan dalam Qur’an surat At-Tiin ayat 4, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Sangat jelas bagi kita bahwa Tuhan telah memberikan keistimewaan kepada manusia di banding dengan makhluk yang lainnya. Hmm atau masih belum yakinka...

Kadang Kita Butuh Nyala Api Yang Lebih Besar

Oleh : Jaisyurrahman Pernahkah Anda memasak nasi goreng? Masih ingat apa saja bahan yang dibutuhkan? Peralatan apa yang harus disiapkan? Sejauh yang saya pahami bahan-bahan yang harus dipersiapkan diantaranya nasi, minyak goreng, bawang merah, garam, beberapa jenis sayuran untuk menambah rame sajian nasi gorengnya, adapun peralatan yang dipersiapkan diantaranya satu set wajan, kemudian kompor berseta bahan bakarnya, piring dan sendok untuk penyajian nasi yang sudah matang. Nah, ketika semua bahan dan alat sudah disiapkan, lalu Anda memesak, dan tidak lama lagi Anda akan menikmati hidangan istimewa yang telah Anda masak. Ketika Anda di tuntut untuk segera menyajikan hidangan nasinya, maka yang paling logis untuk ditambahkan bukan pada banyak nasi gorengnya, atau ditambah bawangnya, melainkan yang harus kita tambahkan adalah nyala apinya. Begitupula dalam hidup Anda, ketika Anda merasa ilmu sudah cukup, pengalaman sudah banyak, usia sudah tidak lagi anak-anak, namun sukses ...

Ada 5 Mata Dalam Diri Kita, Waspadalah!

Oleh : Jaisyurrahman Tulisan ini terinspirasi dari perkataan seorang guru spiritual saya, yang saya dengar kurang lebih satu jam sebelum saya tuliskan. Dalam suasana yang begitu hangat dan akrab, beliau bilang, “wahai kawan, sesungguhnya dalam diri kita ada 5 mata, maka waspadalah”, sejenak saya berpikir agak dalam, -tapi tidak sedalam palung mindanau- J lalu saya pusatkan pengaran dan perhatian kepada kata-kata beliau. Lalu beliau ceritakan bahwa kita memiliki dua mata yang bisa melihat, dan ia terlihat. Kita juga punya dua mata yang bisa terlihat tapi tidak bisa melihat, serta kita punya satu mata yang tidak terlihat tapi ia bisa melihat, bahkan mata yang satu ini memiliki kualitas ketajaman yang lebih tajam dari kedua mata pertama, itulah mata hati. Setelah saya dengarkan penjelasannya, Alhamdulillah saya bisa menangkap dari pesan yang guru saya sampaikan. Semoga Anda juga bisa menangkap dari apa yang saya sampaikan di tulisan ini. Dan saya sangat yakin bahwa Anda juga me...

Dia Begitu Mengesankan Hati

Oleh : Jaisyurrahman Dulu semasa kecil, saya tergolong anak yang pendiam, tidak senang ngobrol berbincang-bincang dengan orang lain, mau bicara ketika ada yang mengajak atau menyuruh untuk berbicara, sampai-sampai banyak orang bilang saya itu orangnya “cicingeun” alias pendiam. Jujur pada saat itu saya tidak senang bertemu dengan orang lain dan saya baru bisa dekat dengan orang yang benar-benar sudah saya kenal. Sepertinya orang-orang pada saat itu merasa sangat tidak nyaman bertemu dan dekat dengan saya. Betapa menyesalnya saya. Semoga kedepan tidak lagi demikian. Sekarang Anda bayangkan, kalau Anda seorang direktur sebuah perusahaan yang baru diangkat, dan Anda harus dekat dengan sekretaris pribadi Anda yang sikapnya sangat dingin, ia tidak pernah tersenyum, tidak mau memulai pembicaraan, bahkan ketika Anda mengajak ngobrol untuk urusan perusahaan dan tugas Anda seoalh tak ada ketertarikan untuk membicarakannya,  tak pernah menghadapkan wajah bentuk simpati kepada And...

Miliki Nilai “+” !

Oleh : Jaisyurrahman Jika Anda menjadi seorang manager bagian sumber daya manusia pada sebuah perusahaan multinasional yang tugas utamanya adalah merekrut karyawan baru perusahaan yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Lalu pada saat Anda membuka pendaftaran calon karyawan Anda, ada 5 pendaftar dengan kualifikasi yang beragam. Pendaftar pertama seorang sarjana yang hanya menguasai sebagian keterampilan dari bidang keilmuannya dan IPKnya dibawah 2,5. Adapun pendaftar kedua seorang sarjana dengan IPK 3,00, ia juga memiliki pengalaman menjadi ketua Himpunan selama menjadi mahasiswa, pendaftar yang ketiga seorang sarjana dengan IPK 3.89 selain pernah menjadi organisasi tingkat universitas, pernah memperoleh gelar kehormatan sebagai mahasiswa teladan, memiliki keterampilan berbicara yang baik, bahkan memiliki kemampuan public speacking yang tidak diragukan, bahkan pernah berpengalaman menjadi trainer di sebuah lembaga pelatihan tingkat nasional, memiliki keahlian bahasa ingg...

Umi, Abi, Engkau Akan Selalu Dihati

Oleh : Jaisyurrahman Sahabat yang berhati lapang, sepatutnya kita senantiasa mengevaluasi keberlanjutan amalan hati kita dan jangan pernah kita merasa bosan untuk terus mengoreksi kesahalahan-keasalahannya, agar jangan sampai perbuatan baik yang kita lakukan hanya akan jadi angin lalu belaka, agar jangan sampai aktivitas ibadah kita tidak berbuah pahala, agar jangan sampai apa yang kita lakukan dengan penuh kesungguhan itu tidak mumbuat cinta Allah bertambah kepada kita, terlebih begitu merugi ketika kita menjadi manusia baru yang Allah murkai karena perbuatan kita sendiri. Amalan hati yang saya maksud adalah keikhlasan kita dalam beramal, baik ketika sebelum, sedang dan setelah melakukannya. Sesungguhnya hal ini merupakan cambuk pertama untuk diri sendiri. Tulisan saya ini, sesungguhnya merupakan curahan hati saya untuk kedua orang tercinta dalam hidup saya, dialah Umi dan Abi. Sosok manusia yang Allah jadikan perantara bersatunya ruh dan jasad yang telah Allah ciptakan, kem...

Sukses Itu Laksana Bunga Edelweiss

Oleh : Jaisyurrahman Salah satu hobby saya sejak saya SMA adalah mendaki gunung, menyurusi sungai dan pantai juga memanjat tebing dan memasuki lorong goa, selain karena kepentingan untuk kesehatan (sport), juga sebagai bentuk pembinaan mental diri, agar semakin tangguh, tahan dengan tantangan, karena sejujurnya saya senang dengan tantangan, bahkan seolah hidup ini banyak saya lalui dengan menantangnya. Dan tahukah mengapa saya begitu senang dengan tantangan? Karena bagi saya kebahagiaan itu adalah ketika kita mampu menaklukan tantangan sebagai bentuk kemampuan menaklukan diri dari keangkuhan, ke sombongan dan sifat-sifat negatif dalam diri. Hal ini sejalan dengan apa yang di katakana oleh seorang pendaki senior, dia bilang bahwa bukan puncak gunung yang kita taklukan melainkan diri sendiri (when we heal the earth, we heal ourselves).  Setiap kali saya mendaki atau melakukan kegiatan alam bebas, rasanya tidak pernah berlalu tanpa hikmah mendalam untuk saya renungkan, bahka...

Cerita Mereka, Inspirasi Kita

Oleh : Jaisyurrahman Sobat-sobat yang semangat, kita bersyukur kepada Allah swt, karena jalan kehidupan yang kita lalui begitu berwarna, rasanya indah untuk kita hayati, untuk kita nikmati dan untuk kita rasakan betapa Allah itu benar-benar mencintai kita, semoga kitapun tergolong orang-orang yang senantiasa mencintai  Allah, amin. Melalui tulisan ini saya ingin bercerita tentang cerita mereka, yang disampaikan kepada saya, sejujurnya cerita ini begitu istimewa karena didalamnya begitu banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil untuk kita jadikan bahan rujukan, pertimbangan dan bahan kita berpijak menjalani sisa kehidupan yang kita lalui. Pada suatu kesempatan saya berbincang hangat dengan beberapa teman baru yang baru saja saya temui dan saya kenali. Ada 7 pemuda disana. Dalam pertemuan tersebut masing-masing diminta untuk bercerita tentang kisah hidupnya masing-masing. Pemuda pertama, sosok yang pemalu dan kalem, ia bercerita tentang kisah kecilnya, ketika usi...

5 W+H untuk Indonesia

Oleh : Jaisyurrahman Sahabat yang berbudi baik, semoga diri kita senantiasa di hiasi dengan citra positif sebagai bentuk umpan balik akhlak baik yang kita wujudkan dalam pribadi kita, semoga kekuatan cinta yang hadir dari hati akan senantiasa bersemi sepanjang hari, menebarkan semerbak harum kesturi yang di balut dengan senyum manis dan diri yang senantiasa mengesankan   sesama. Kemarin saya menghadiri sebuah acara yang dihadiri oleh ilmuan dan   pencari ilmu, denga sajikan istimewa yang disuguhkan, karena lezatnya sajian itu yang dikemas dalam nuansa yang nyaman bagi para tamu undangannya, maka dengan ringan hati, ingin rasanya saya bagi dengan teman semua, harapannya semoga kelezatan yang telah saya rasakan juga bisa sampai kepada pembaca semua, amin. Sahabat yang bersemangat, sesungguhnya realita berkata bahwa kemajuan sebuah negara dan bangsa tidak bergantung kepada lama tidaknya negara dan bangsa itu berdiri, hal ini terbukti negara mesir dan india adalah dua ...

Pesan Buah Manggis

Oleh : Jaisyurrahman Sahabat, kemarin saya pulang kampung ke Garut, untuk bertemu dengan keluarga di rumah, sekalian menyampaikan titipan dari keluarga di Jambi, alhmadulillah perjalanan yang di lewa t i begitu banyak memberikan pesan dan kesan yang sangat luar biasa. Ternyata setiap kejadian yang kita alami, selalu saja ada hikmah yang bisa kita  ambil. Maka benarlah pada semua yang  terjadi pada kita harus kita sikapi dengan  sabar dan syukur. Ketika sampai dirumah yang ditemui bukan hanya Bunda tercinta tetapi juga nenek dan kakek. Pada saat kakek bercerita dan memberikan wejangan serta nasehat, beliau mengatakan “Hirup urang ulah meyuni kana buah kalayar tapi kudu meyuni kana buah manggu”, ketika mendengar kalimat itu lantas saya memasang perhatian penuh agar pesan yang akan disampaikan kakek, bisa saya terima secara utuh dan menyuluruh. Lalu beliau melanjutkan “buah kalayar, jiga anu amis, padahal rasana teu ngeunah, tapi lamun buah manggu, sanajan luarna ...