Langsung ke konten utama

Postingan

Pengalaman Test TOEIC Di Taiwan

Pembaca yang budiman, pada tulisan ini saya akan bercerita seputar pengalaman saya mendaftar dan mengikuti test TOEIC sampai proses memperoleh sertifikatnya di Taiwan. Saya dituntut untuk melakukan tes TOEIC disebabkan syarat kelulusan yang mengharuskan memiliki skor TOEIC minimal 750. Kebetulan waktu mendaftar ke NTHU skor saya belum mencapai angka tersebut (walaupun anehnya mengapa saya diterima ya hehe). Jadinya selama studi PhD saya harus meluangkan waktu untuk belajar TOEIC secara intensif. Namun, di satu sisi saya merasa bersyukur dengan begitu saya punya target dan motivasi lebih tinggi dalam belajar dibanding ketika saya tidak memiliki tekanan yang mewajibkan saya untuk mencapai skor tertentu. Seperti yang sudah kebanyakan teman-teman ketahui bahwa TOEIC merupakan salah satu tes untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa Inggris seseorang selain TOEFL, IELTS dan lain-lain. Perbedaannya untuk TOEIC soal-soal yang diberikan cenderung bersifat umum pada keseharian semua kalan...

Tipe-Tipe Profesor (Opini Pribadi)

Tulisan ini bermula dari diskusi-diskusi sesama mahasiswa PhD di Taiwan dan sempat diskusi juga dengan teman yang kuliah di Eropa. Diskusi kami seputar bagaimana peran academic supervisor dalam membimbing riset dan publikasi mahasiswa-nya termasuk dalam pemberian peran, proyek dan tanggungjawab di lab. Tulisan ini hanya berupa opini pribadi berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman yang berlatar keilmuan yang berbeda. Sehingga kesimpulannya belum tentu benar dan sama persis dengan pengalaman pembaca yang pernah menjadi mahasiswa PhD khususnya di Taiwan. Saya coba klasifikasikan tipe professor berdasarkan kategori lab, penggajian, dan penulisan artikel publikasinya agar lebih mudah, yakni lab kering dan lab basah. Yang saya maksud dengan lab kering adalah lab yang tidak mengharuskan uji alat, bahan, material, dan zat-zat tertentu yang mengharuskan periset-nya ada di ruang khusus dimana alat uji-nya berada. Artinya periset dapat melakukan pekerjaannya lebih fleksibe...

Pengalaman Ujian Kualifikasi di IPHD NTHU

Tulisan ini akan bercerita tentang pengalaman saya melaksanakan ujian kualifikasi sekaligus seminar proposal penelitian disertasi saya pada pagi tadi, Senin, 30 Januari 2023. Kegiatan dilaksanakan secara online menggunakan Google Meet disebabkan salah satu committee member-nya berasal dari kota yang berbeda dan tidak memungkinkan untuk datang secara langsung. Kegiatan dijadwalkan pada jam 09.30-11.00. Namun alhamdulillah selesai lebih cepat, sehingga pukul 10.33 kegiatan sudah berakhir. Secara umum rangkaian acaranya dimulai dari welcoming kepada semua committee members, kemudian ada pengantar dari supervisor sekitar 2-3 menit. Supervisor memperkenalkan saya yang akan diuji, nama, asal, judul riset, dan progress riset-nya termasuk pengalaman publikasi selama dibimbing oleh supervisor. Kemudian setelah itu, beliau memberikan waktu kepada Committee Chair untuk memandu jalannya ujian. Beliau tanpa berbasa basi langsung mempersilakan saya untuk mempresentasikan proposal saya dalam wak...

Mengisi liburan ala mahasiswa PhD

Pembaca yang budiman, tulisan ini saya buat untuk sekedar kenangan dari apa yang saya lakukan dalam beberapa hari terakhir. Tujuannya hanya untuk bahan sharing pengalaman saja untuk para pembaca yang mungkin menemukan konteks dan kondisi yang serupa di kemudian hari. Ceritanya dimulai dari momen liburan akhir semester 5 bersamaan dengan liburan tahun baru China (CNY) yang jatuh pada pertengahan hingga akhir January 2023. Tulisan ini dibuat tepat di akhir bulan dan akhir sesi liburan CNY. Sebagai mahasiswa PhD yang sedang melaksanakan tugas belajar, maka tugas utama sehari-harinya adalah belajar. Belajar tentu dimensi yang sangat luas namun dalam hal ini yang paling berhubungan dengan progress penyelesaian studi itu sendiri. Kebetulan semua mata kuliah sudah saya selesaikan di semester 4 maka pada semester 5 saya bisa lebih fokus pada pengerjaan riset dan penambahan publikasi saja. Sejak kedatangan pasca liburan summer dari Indonesia pada akhir September 2022, kegiatan harian saya ...

Capaian 2022 dan Resolusi 2023

 Di pagi yang dingin di Kota Hsinchu, tulisan ini dibuat sebagai bagian dari penutup cerita kehidupan di tahun 2022. Tahun yang penuh teka teki dan aneka warna. Tahun yang berat namun juga berkesan. Alhamdulillah atas semua yang telah terjadi. Seperti biasa tulisan di penghujung tahun akan berisi tentang refleksi apa yang sudah terlewati dan target yang hendak dicapai tahun yang baru. Tulisan ini berisi refleksi dari target-target yang saya tuliskan pada laman ini . Di sana sudah tercatat beberapa target yang telah ditargetkan beserta keterangan capaiannya. Secara umum beberapa target berhasil dicapai dalam kurun waktu 1 tahun, namun ada juga beberapa target yang meleset disebabkan beberapa alasan yang saya tuliskan pada tautan di atas. Di samping beberapa capaian yang telah disebutkan, ada empat capaian lain yang sangat menggembirakan, yakni bisa mengkhitan putra kesayangan Nata Prawira, merenovasi beberapa bagian rumah, foto bareng keluarga dan merasakan penghargaan publikasi pa...

Pengalaman Pra Ujian Kualifikasi di IPHD NTHU

Tulisan ini bercerita tentang pengalaman saya dalam melaksanakan pra ujian kualifikasi dan ujian kualifikasi sesungguhnya. Aturan main di departemen saya, setiap mahasiswa setidaknya akan melewati 4 tahap ujian. Pertama pra ujian kualifikasi, kedua ujian kualifikasi yang sesungguhnya. Ketiga pra ujian gelar PHD, dan keempat ujian gelar PhD yang sesungguhnya. Agak sedikit melelahkan memang karena penguji pada pra ujian kualifikasi berbeda dengan penguji para ujian kualifikasi yang sesungguhnya. Demikian juga para penguji pra ujian gelar PHD juga berbeda dengan penguji pada ujian gelar PhD yang sesungguhnya. Singkatnya, penguji pada pra kualifikasi akan sama dengan pra ujian gelar PhD dan penguji pada ujian kualifikasi sesungguhnya sama dengan penguji para ujian gelar PhD yang sesungguhnya. Di samping tahapan-nya yang lebih banyak, tentu ada sisi positifnya, dimana draft proposal dan disertasi kita berkesempatan di review dan dikomentari oleh sebanyak 8 orang. Namun tetap saja, kit...

Pentingkah nilai dan IPK bagus?

Para pembaca yang budiman, tulisan ini saya buat bertujuan untuk kembali mendiskusikan sebuah diskursus yang mungkin masih menjadi bahan perdebatan di kalangan mahasiswa dan para sarjana muda. Terlepas dari luasnya perbedaan pendapat yang teman-teman pernah temui, ijinkan saya bercerita dari perspektif saya sendiri. Tulisan ini dapat dikatakan sebagai sebuah studi kualitatif jangka panjang yang saya alami sejak jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi yang sedang saya jalani. Semua isi tulisan ini bersifat sangat subjektif, maka saya tidak akan memaksa semua pembaca untuk setuju dengan apa yang saya uraikan. Namun jika ada pesan positif yang dapat diambil silakan dipetik semoga bermanfaat. Tahun 1996 saya memulai masa pendidikan terendah saya di kelas 1 SD Negeri Cikaramat yang kemudian berubah nama menjadi SDN Mekarmulya III. Artinya sekolah SD negeri ketiga yang berada di desa kami saat itu. Sekolah itu bukan sekolah unggulan, hanya sekolah terdekat dari rumah. Jaraknya seki...

Top 20 Peneliti Dunia Bidang Teknologi Pendidikan berdasarkan Potret Google Scholar

Pembaca yang budiman, tulisan ini akan mengantar Anda pada informasi tentang nama-nama dan link profil publikasi para peneliti dunia pada bidang Teknologi Pendidikan (Educational Technology) . Data yang saya sajikan berdasarkan data yang tersedia pada laman Google Scholar . Sebenarnya mudah saja mencarinya, dapat dengan melihat salah satu peneliti yang menuliskan bidang kepakaran "educational technology" pada profil Google Scholarnya. Untuk itu bisa saja ada peneliti yang lebih top dari daftar yang saya tuliskan namun karena tidak menuliskan pada profil GSnya sehingga tidak dapat terdeteksi. No Name Affiliation Total Documents Total Citations Citation/Doc 1 Jianjun Adam Wang Instructional Technology Specialist 67                 67.976    1014.567.16 2 Marlene Scardamalia University of Toronto 343                 48.580 ...

Tega(r)nya semester tiga

  Alhamdulillahirrabil'alamin , perasaan dan situasi pada saat saya menulis ini sudah saya bayangkan sejak 5 bulan lalu tepatnya ketika saya memutuskan untuk mengambil 6 mata kuliah sebanyak 17 SKS pada semester tiga yang baru saja saya lewati. Saya sudah membayangkan dan memprediksi bagaimana perjalanan pada semester tiga saya jalani. Saya selalu melakukan ini ketika mengambil setiap keputusan dalam hidup. Ketika berhadapan dengan tantangan saya selalu berpikir ujung dari ceritanya itu itu pasti harus bahagia. Ketika saya mengambil PhD, saya pertama fokus pada ujungnya, saya bisa membayangkan bagaimana saya bisa tersenyum, bukan karena telah mencapai degree formal tertinggi, tapi karena saya telah berjuang melewati dan menjalani perjalanan mimpi itu  (semoga sesuai rencana) . Baru setelah itu saya rancang semua prosesnya dari ujung ke pangkal. Saya mulai dari target dan saya rincinya apa yang harus saya lakukan untuk mencapai setiap target secara rasional dan juga dengan per...