Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Islam

Cinta Itu Bukan Harta, Rupa apalagi Harta, melainkan .......

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Pembaca yang budiman, semoga yang menjalankan ibadah puasa diberikan kelancaran dan kesehatan sehingga bisa memaksimalkan setiap peluang ibadah dibulan yang mulia ini. Kali ini saya mau berbagi tentang sesuatu yang istimewa dan kadang jadi bahasan cukup menarik dibeberapa kalangan, ialah cinta. Saya bukan pakar cinta dan buka sastrawan peminat topik cinta, saya hanya perenung yang terus berupaya mencari hikmah yang berserakan disetiap cerita dan suasana. Dalam pandangan saya, cinta itu bukan tentang rupa, harta maupun tahta. Saya kira para pembaca juga demikian. Cinta itu kenyamanan hati. Bagaimana saya bisa menyimpulkan demikian? Coba kita lihat fakta disekitar kita, jika cinta itu rupa, lalu mengapa banyak orang yang mau menikah dengan pasangan yang menurut kasat mata tidak berimbang, ada yang istrinya cantik jelita, suaminya biasa saja bahkan sudah usia senja, ada yang suaminya masih muda gagah perkasa, menikah dengan istrinya yang berparas

Menjemput Cinta

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Pembaca yang budiman, pernah merasakan kedatangan tamu yang ditunggu, kekasih yang dinanti, orang yang disayang? Misalnya kedatangan orang tua, anak, sanak family yang lama diluar kota atau berkarya diluar negeri? Kedatangan teman lama yang   Atau bagi Anda yang sudah menunggu pasangan hidup dalam waktu lama, dan akhirnya ia datang untuk menikahi Anda dengan penerimaan sepenuh jiwanya? Pertanyaan berikutnya adalah apa yang akan Anda persiapkan agar semua proses pertemuan dan kebersamaannya menghadirkan makna yang tidak bisa terlupakan. Dugaan saya Anda akan menyiapkan segalasa sesuatunya semaksimal mungkin. Seperti yang biasa penulis rasakan dan alami ketika penulis pulang kampung. Sepengalaman penulis, orang dirumah setidaknya menyiapkan masakan kesukaan penulis, atau merapikan tempat tidur dan kamar yang sudah sekian lama penulis tinggalkan. Di samping itu orang-orang rumah juga menyiapkan diri untuk sekedar menyambut kedatangan penulis. Pada ko

Bersyukur Lagi, Lagi dan Lagi

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Gambar : http://munatour.co.id/wp-content/uploads/2015/02/syukur-allah.jpg    Para pembaca yang budiman, semoga kabar baik senantiasa menyertai Anda, semoga anda senantiasa berbahagia karena sesungguhnya segala sesuatu yang menimpa kita pada hakikatnya adalah kebaikan, walaupun kadang kita memandang itu musibah, kesusahan, berat untuk dipikul, dan lain sebagainya. Bagaimana kita bisa mencari hikmah dibalik hikmah yang hadir dalam bentuk nikmat dan ujian. Cukup al-quran, assunah yang mesti kita jadikan rujukan. Allah memberikan kabar gembira untuk kita hayati dengan mata hati nurani kita. Mari kita simak firmanNya yang artinya. “Kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Kebaikan.” Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa” (An-Nah : 30) Sub

Renungan Pendidikan Kita

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Sumber Gambar : https://zforzulham.wordpress.com/2015/01/17/apa-sih-tujuan-kita-hidup-di-dunia-ini-renungan/ Apabila pendidikan dimaknai sebagai upaya memanusiakan manusia, hingga menjadi manusia seutuhnya. Atau apabila pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Maka fenomena perilaku korup dikalangan pejabat, bentrokan antar suku, tawuran pelajar, kasus begal, curanmor, yang terbaru pengajar bimbel membunuh wanita tuna susila langganannya, merupakan sebagian kecil wajah sosial yang menyisakan tanya mengapa itu bisa terjadi? Dan sejauh mana pendidikan berperan sebagai pengendali kelabilan-kelabilan jiwa seorang manusia yang seyogyanya mereka pernah bahkan sedang mengenyam pen

Muhammad Daffa Vicenza, Calon Profesor yang Hapal Qur’an

Rasa bahagia tiada terkira dirasakan oleh Muhammad Daffa Vicenza alhafidz, salah satu siswa SMA Daarul Qur’an yang sudah berhasil menyelesaikan 30 juz hapalan qur’annya pada Hari Jum’at, 17 Januari 2014. Daffa menyelesaikan hapalannya bersamaan dengan Muhamad Ihsan Ridhanif Attaqwa siswa kelas X SMA Daarul Qur’an.                 Putra pertama dari pasangan Bapak Muhammad Sulianto dan Ibu Dendi Azmi Nasution mengaku dirinya baru mulai menghapal sejak masuk SMA Daarul Qur’an Bandung tahun 2011. Siswa lulusan SMPN 51 Jakarta itu mengaku masuk Daarul Qur’an karena diminta oleh orang tuanya yang lebih dulu dekat dengan PPPA Daarul Qur’an, bahkan awalnya mau dimasukin ke Daarul Qur’an sejak SMP namun Daffanya belum siap dan baru masuk ketika masuk kelas X SMA.                 Siswa yang bercita-cita ingin menjadi profesor dibidang kimia ini menceritakan suka dukanya menghapal seluruh ayat alqur’an, tahun pertama atau kelas X Daffa hanya mampu menyelesaikan 4 juz hapalannya, dan di ta

M. Daffa Fadillah, Pangeran Penjaga Kalamullah.

Orang tua siapa yang tidak bangga punya anak yang tampan, soleh, rajin ibadah, pinter juga hapal qur’an? Mungkin itulah yang dirasakan oleh pasangan Bapak Budi Fadillah dan Ibu Erna Puspita Anggraeni orang tua dari Muhammad Daffa Fadillah siswa kelas IX SMP Daarul Qur’an yang berhasil menyelesaikan hapalan qur’annya pada tanggal 23 Desember 2013.                 Siswa yang lahir di Jakarta, 11 November 1999 ini mengaku senang akhirnya bisa menyelesaikan proses menghapal qur’an 30 juz. Walaupun proses menghapalnya tidak segampang membalikan telapak tangan. Daffa sendiri mengaku kadang ada masanya malas, kurang mood, tergoda oleh hal-hal lain.                 Siswa yang hobby main game ini mulai menghapal qur’an ini sejak masuk TK Al-Fauzien Depok, baru ketika selesai SDIT Ummul Quro Daffa berhasil menyelesaikan 2 juz hapalannya, ketika masuk SMP Daarul Qur’an tahun 2011 ditahun yang pertama masuk Daffa berhasil menyelesaikan 3 juz, ditahun yang kedua menambah 10 juz dan di enam

Perjalanan Menghapal Dhiya Ulhaq Ridhanif alhafidzah.

Setelah cerita hafidznya Ananda Hamzah Hafidz dan Prima Rizki Alhafidz, M. Daffa Fadhilah dan Fuad Aly Azmi   kini giliran hafidzah baru yang kami ceritakan kisah perjalanannya dalam menghapal qur’an Ananda Dhiya Ulhaq Ridhanif siswi kelas XII IPA SMA Daarul Qur’an. Akhwat kelahiran Jakarta, 26 September 1996 ini berhasil menyelesaikan proses menghapal qur’an 30 juznya pada tanggal 10 Januari dalam waktu 3,5 tahun.  Beliau mulai menghapal qur’an sejak masuk SMP Daarul Qur’an kelas 9 selepas pindah dari SMP Dipenogoro Jakarta. MotivasiaAnak pertama dari 3 bersaudara ini dalam menyelesaikan hapalan adalah untuk menyelamatkan diri dan orang-orang terdekatnya. Karena beliau meyakini seorang anak yang berhasil menghapalkan alqur’an kelak akan memberikan mahkota untuk orang tua dan memberikan safaat bagi orang-orang terdekatnya. Putri pertama pasangan Bapak Deri Ridhanif dan Bunda Rahma Amirudin ini mengaku bahwa proses menghapal qur’an itu tidak semudah membalikan telapak tangan, h

Mimi Alhusna Auliya Putri Dipaksa Jadi Hafidzah.

Siapa bilang sesuatu yang terpaksa itu tidak baik? Selama paksaannya menuju jalan yang baik maka, walaupun dipaksa akhirnya akan baik juga. Hal ini terbukti dengan kisah seorang hafidzah baru dari Pesantren Tahfidz Sekolah Daarul Qur’an International Bandung yakni ananda Mimi Alhusna Auliya Putri yang berhasil menyelesaikan hapalannya tanggal 9 Januari pekan lalu. Siswi kelahiran Semarang, 15 Juli 1996 dari pasangan Pak Kisnanto dan Bu Hani ini mengaku awalnya tidak mau masuk pesantren apalagi pesantren tahfidz, bahkan beliau menuturkan setelah menamatkan pendidikan di SMP IT Baitul Ansor beliau memilih untuk masuk ke SMAN 4 Bandung. Alasannya sederhana ingin merasakan nuansa sekolah negeri dan tidak mau merasakan hirup pikuk rutinitas kegiatan di pondok pesantren. Namun petuah sang ayah yang tegas dapat meluluhkan hati Ananda Mimi sehingga dia memutuskan untuk masuk SMA Daarul Qur’an Intenational Bandung. Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku dua tahun pertama belum me

Fuad Aly Azmi, Terinspirasi Jadi Hafidz Setelah Nonton TV.

Siapa sangka seseorang bisa hapal qur’an setelah menonton sebuah tayangan di televisi? Ya, tentu bukan otomatis jadi hafdiz setelah nonton. Cerita ini dituturkan oleh salah satu hafdiz baru yang diterbitkan oleh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an International Bandung yakni Ananda Fuad Aly Azmi siswa kelas XII.IPA SMA Daarul Qur’an Bandung. Beliau menunturkan bahwa inspirasi untuk menghapal al-qur’an ia dapatkan setelah menonton sebuah acara di salah satu station televisi swasta yang dipandu oleh seorang Ustadz ternama Yusuf Mansur. Dalam acara tersebut Aly melihat ada santri Daarul Qur’an yang sudah selesai hapalannya diajak on air di acara tersebut di antaranya Ust. Khozen, Ust. Bagus dan Ust. Tias yang saat ini sudah menjadi alumni. Santri kelahiran Bandung, 25 April 1997 dari pasangan Bapak Falah Azmi dan Ibu Dian Julianti ini menuturkan awalnya beliau mau masuk ke sekolah negeri bahkan sudah diterima di sekolah favorit SMAN 3 Bandung. Namun pada saat batas akhir pendaftaran SM

Dilema Hati

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Gambar :  http://iwankodrat.blogdetik.com/?p=24 Sahabat yang baik hati, saya baru sadar kalau ternyata belum ada satupun tulisan saya untuk bulan november 2013. Maka dari itu kali ini saya mau mencoba kembali menulis, mudah-mudahan ada inspirasi yang bisa diambil oleh pada pembaca yang baik hati. Berikut inspirasi kali ini dengan topik dilema hati, selamat menikmati. Pernahkah Anda merasakan hal-hal berikut ini? Misalnya Anda sudah berazam untuk mengikat hati dengan seseorang, namun ternyata setelah beberapa bulan atau tahun berlalu, rupanya Anda atau si dia punya kecenderungan ke orang yang lain. Masih mending kalau hal itu muncul ketika sebelum ada proses pinangan yang resmi dari pihak laki-laki, lalu bagaimana kalau dilema itu muncul ketika sudah proses pinangan dan yang perempuan sudah menyatakan menerima pinangannya, pertanyaannya bolehkan pinangan itu dibatalkan lalu hal apa saja yang membolehkan batalnya pinangan seorang laki-laki di mata pe

Merasa Tertinggal Atau Merasa Terdepan?

Oleh : Ence Surahman,S.Pd Tempo hari, tepatnya Ahad, 20 Oktober 2013 saya diberikan kesempatan untuk silaturahim dan sharing dengan teman-teman para peserta Bina Kader Program Tutorial PAI SPAI UPI Kampus Daerah Purwakarta dengan topik pembahasan tentang Manajemen Diri. Dalam salah satu literatur yang saya baca sebelum mengisi materi, saya  menemukan satu point penting sebagai tips agar diri kita senantiasa tekun dalam berusaha yakni “selalu merasa diritertinggal” oleh orang lain. Sebelum saya memasukan point tersebut kedalam bahan materi yang saya persiapkan, dalam hati kecil saya bertanya, apa memang harus demikian atau bahkan tidak sebaiknya kebalikan dari hal itu? Konsep sederhanya bagi mereka yang ingin punya mindset yang baik dalam hidup, maka seyogyanya dia harus selalu punya prinsip untuk jadi yang terdepan, dalam segala hal, mau dalam hal keilmuan, keprofesian, keterampilan, dan segala sesuatunya. Ya, prinsip untuk selalu menjadi yang terdepan memang tidak salah, ba

Edit Terus Diri Kita

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Seri Inspirasi Ngedit Naskah Buku Ku Putuskan Untuk Bahagia Gambar :  http://www.gettyimages.com/editorial/frontdoor/edit Sahabat yang baik hati, beberapa hari yang lalu saya mencetak buku pertama saya yang berjudul Ku Putuskan Untuk Bahagia tapi belum dicetak untuk go public, hanya untuk kado hadiah semata. Ada hal menarik yang saya rasakan ketika berulang kali saya membaca naskah buku tersebut. Walau sudah berulang kali saya baca, namun ketika kembali saya baca tetap saya temukan kata-kata yang mesti saya edit. Hingga akhirnya untuk mendapatkan naskah tulisan yang layak baca saya kira tidak cukup hanya di edit satu kali saja melainkan harus berulang kali dan akan jauh lebih baik jika yang mengeditnya tidak hanya diri kita sendiri namun melibatkan orang lain agar bisa memberikan penilaian yang lebih objektif akan naskah buku kita. Dari pengalaman tersebut saya mendapatkan inspirasi bahwa ternyata untuk menjadi pribadi yang baik, pribadi yang

Semua Yang Berlebihan Itu Memang Tidak Nikmat Ya.

Oleh : Ence Surahman, S,Pd Gambar :  http://danikaizen.blogspot.com/2011/09/berlebihan-itu-tidak-baik.html Ahad, 1 September 2013 kemarin saya dan ke-9 teman saya baru turun dari Gunung Cikurai Garut dalam rangka menuntaskan program 5 gunung 5 tahun plus syukuran jadi sarjana. Perjalanan ke Gunung Cikurai ternyata memang luarbiasa, kalau orang bilang perjalanannya penuh dengan sensasi tanjakan berdarah-darah hehe terbilang lebay tapi memang tracknya mantap dan saya rasa lebih keren dari track ke Gunung Ceremai.  Selepas turun gunung karena kebetulan saya turun dan sampai di pos pemancar/pemberangkatan paling dulu dari teman-teman yang lain dan itu berarti waktu istirahat saya lebih lama dari teman-teman yang lain, akhirnya saya berinisiatif untuk memasak beberapa lauk untuk makan sore tim, alhasil saya masah mie dan sarden dimasak secara terpisah. Hehe ternyata semua masakan yang saya masak kebanyakan garam dan akhirnya membuat lidah semua teman-teman yang menikmati hi

Mari Belajar dari Genting dan Batu Lantai

Oleh : Ence Surahman, S.Pd Seri Inspirasi Spesial Lebaran Pertama-tama saya ingin mengucapkan taqoballahumina waminkum, siyamana wasiyamakum, taqobal ya karim, allahumaj’alna minal’aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin. Semoga amal ibadah shaum kita sebulan penuh yang telah kita jalani bersama diberikan balasan yang berlipat ganda, aamiin ya rabbal’alamin. Sahabat, subhanallah ramadhan yang Allah berikan untuk kita ternyata begitu banyak hikmah yang bisa kita nikmati, salah satunya hikmah yang luar biasa dari proses ujian yang Allah berikan kepada mereka yang shaum. Mengapa saya katakan bahwa proses shaum adalah ujian? Bukti konkritnya jelas sekali, bahwa ternyata tidak sedikit orang yang tidak shaum. Lalu inspirasi apa yang bisa kita resapi dari proses shaum yang telah kita lakukan? Mari kita simak cerita yang dianalogikan dengan genting dan batu lantai. Pernah tahu proses pembuatan genting dan batu yang biasa digunakan untuk menjadi alas dilantai? Baik lantai in